Muliaman D Hadad dan Minat Warga Swiss Belajar Bahasa Indonesia
Kelas Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad tidak pernah sepi peminat.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman D Hadad (62) menceritakan, sebagai dampak Indonesia memiliki kerja sama perdagangan bebas The European Free Trade Association-Comprehensive Economic Partnership Agreement (EFTA-CEPA) dengan Swiss, minat warga negara Swiss belajar Bahasa Indonesia naik. Selama pandemi Covid-19, misalnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Swiss membuka kelas daring belajar Bahasa Indonesia dengan kuota 60 orang per angkatan. Jumlah pendaftarnya membeludak hingga dua kali lipat.
”Ada tiga alasan warga negara Swiss berminat dan mau belajar Bahasa Indonesia. Alasan pertama karena punya hubungan bisnis di Indonesia, lalu alasan kedua demi memenuhi keinginan bepergian dan riset ke Indonesia. Alasan ketiga, yaitu punya pasangan warga negara Indonesia,” ujar Muliaman saat dijumpai Kompas di Paviliun Indonesia pada acara Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2022, Rabu (25/5/2022) malam waktu setempat di Davos, Swiss.
Menurut Muliaman, warga negara Swiss yang menjadi peserta kelas daring itu umumnya bukan berusia muda. Meski demikian, mereka sangat antusias belajar Bahasa Indonesia. Peserta yang sudah pernah mengikuti kelas ingin kembali menjadi peserta kelas. Muliaman sendiri selalu membuka dan menutup kelas yang berlangsung setidaknya tiga kali dalam seminggu itu.
Untuk pengajar, KBRI di Swiss merekrut warga yang telah bersertifikat pengajar Bahasa Indonesia di Swiss. KBRI juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Perguruan Tinggi untuk mendatangkan pengajar.
”Kelas Bahasa Indonesia telah mencapai empat angkatan sehingga total peserta terdapat 240 orang. Kami kerap menyelenggarakan lomba-lomba bagi mereka, seperti stand up comedy dan menyanyi lagu berbahasa Indonesia, seperti ’Potong Bebek Angsa’. Saya jadi jurinya,” ujar Muliaman yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Indonesia(OJK) periode Juli 2012 -Juli 2017.
Muliaman menambahkan, setiap kedutaan besar RI di mana pun berada sebenarnya mempunyai kelas pelatihan Bahasa Indonesia. Namun, dia mengklaim, kemeriahan kelas terjadi di kedutaan tempat dia menjabat.