Pemain film Richard Kyle (30) menjadi satu dari 16 selebritas pendukung 16 Film Festival (16FF). “Teh Nia, minta aku bantu dukung acaranya. Dengan senang hati aku suport,” ujar Richard, pekan lalu, di Jakarta.
Keterlibatan Richard untuk mengampanyekan antikekerasan kepada perempuan untuk memperjuangkan hak asasi manusia serta kesetaraan antarmanusia. “Kita harus mencari solusi dengan cara damai dan adil, ” tambahnya.
Lahir dari ibu orang Indonesia, Richard yang lahir dan besar di Australia, awalnya dikenal sebagai model pria, lalu bermain di sejumlah film, salah satunya Kisah Tiga Dara. Di dunia hiburan, ia menjumpai kasus pelanggaran hak asasi perempuan. “Awalnya aku surprise bahwa itu ternyata terjadi. Shock lihatnya,” lanjutnya.
Ia kemudian menceritakan pengalamannya saat awal berkarir di modeling. “Waktu itu, aku umur 16 tahun, jadi enggak ambil tindakan. Cuma kaget aja karena aku masih kecil, waktu tahu ada yang diperlakukan tidak baik oleh penguasa,” urainya lagi.
Untuk kampanye ini, Richard mengaku tak punya program khusus. Ia berharap bisa punya waktu datang ke kota seperti Jakarta, Surabaya, Jambi yang menjadi tempat pemutaran film dan diskusi bertema antikekerasan terhadap perempuan. “Aku hanya datang ke tiap-tiap kota jika tidak berhalangan, untuk mendengarkan cerita, pengalaman para korban ketidaksetaraan,” kata Richard.
Mendengarkan suara korban dan berpihak kepada korban menjadi bagian dari tema kampanye global Antikekerasan Berbasis Gender dan Seksual yang bertagar#HearMeToo (**)