Yowana Ganesha Mekarya Mengukir Prestasi Mengharumkan Bali
Tim mahasiswa dari Universitas Pendidikan Ganesha Bali meraih dua medali emas di ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA).
Oleh
MARIA SUSY BERINDRA
·4 menit baca
Meraih prestasi tingkat internasional menjadi impian sebagian besar mahasiswa. Selagi masih muda, menghasilkan karya yang diakui publik menjadi prestasi membanggakan. Itulah yang dirasakan Ni Luh Ayu Suandewi yang menjadi salah satu anggota tim Yowana Ganesha Mekarya dari Universitas Pendidikan Ganesha Bali.
Tim itu meraih dua medali emas di ajang World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientists Association (IYSA). Kegiatan berlangsung di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 22-26 Agustus 2022. Ayu bersama I Gede Arya Suta, Luh Putriasih (Putri), G Ngurah Oka Anggadipa dan I Gusti Komang Agus Angga Putra Widiarta (Angga) membawa dua karya di bidang pendidikan dan lingkungan. Mereka yang berasal dari berbagai jurusan kompak bekerja sama untuk meraih juara.
”Kami excited bisa ikut WYIIA, pergi ke Yogyakarta bersama-sama naik kereta. Dengan sistem kekeluargaan, kami berhasil berkarya untuk meraih medali emas,” ujar Ayu dalam wawancara daring yang juga diikuti Angga dan Putri, Jumat (9/9/2022).
Di bidang lingkungan, mereka membawa karya parfum yang dibuat dari sampah bunga persembahyangan yang banyak ditemukan di Bali. Dengan mengajukan tema ”Fragrant Beauty: Natural Parfume Innovation Based on Ceremonial Waste to Optimize Zero Waste”, tim membuat parfum dari bunga cempaka, kenanga, dan kamboja.
Angga menceritakan, selama satu bulan tim mempersiapkan pembuatan parfum dengan cara destilasi. Satu kali destilasi atau penyulingan dibutuhkan waktu selama tujuh jam. Mereka membuat empat varian Fragrant Beauty, yaitu cambodia fragrant, ylang fragrant, champagne fragrant, dan marigolds fragrant.
”Kami menggunakan alat-alat sederhana yang ada di kesekretariatan, seperti panci dan selang. Kemarin percobaan dilakukan sampai tiga kali, lalu produksi untuk dibawa ke Yogyakarta,” kata Angga.
Untuk produk parfum, Arya Suta dan Oka Anggadipa dari jurusan kimia memimpin tim bekerja. Mereka juga dibantu dosen pembimbing Dr I Nyoman Tika, MSi. Fragrant Beauty juga mendapat Malaysia Young Scientist Organization (MYSO) Special Award di ajang yang sama.
”Awalnya pesimis apakah bau harum parfum kami disukai. Enggak disangka-sangka, ternyata banyak yang suka dan berebut membeli parfum yang kami bawa. Sebagai agent of zero waste, kami bisa mengolah sampah organik menjadi produk yang disukai banyak orang,” kata Ayu.
Aplikasi pembelajaran
Tak cukup hanya membawa satu karya, tim Yowana Ganesha Mekarya membawa aplikasi pembelajaran yang dinamakan Maksara Bali untuk bertarung dengan peserta dari sejumlah negara. Aplikasi ini memberikan bahan pembelajaran aksara Bali berupa ringkasan materi, kuis, dan video untuk membantu siswa belajar.
Menurut Angga, Maksara Bali artinya melajah (belajar) aksara Bali. Saat ini, aplikasi masih berupa prototipe yang akan dikembangkan untuk bisa masuk ke Play Store. ”Kami merasa perlu membuat aplikasi ini supaya saat siswa SD belajar aksara Bali tidak membosankan, bukan sebatas menulis di kertas. Biasanya, di sekolah, satu guru SD bisa mengajar beberapa mata pelajaran, nah aplikasi ini juga memudahkan mereka mengajar,” kata Angga.
Untuk uji coba aplikasi, mereka sudah menerapkannya di SD Negeri 2 Pejarakan. Putri mengatakan, dari hasil observasi dan wawancara dengan guru, mereka yang mengajar aksara Bali tidak sesuai dengan keahliannya. ”Misalnya, guru matematika tetapi juga mengajar aksara Bali. Selain itu, siswa juga kurang suka sehingga di aplikasi juga ada komik untuk belajar supaya mereka tertarik,” kata Putri.
Hasilnya, karya dengan judul Maksara ”Bali: Balinese Writing Application to Understanding Balinese Writing for Elementary School in Bali” dengan dosen pembimbing Drs I Made Suarjana, MPd ini mendapat medali emas untuk kategori pendidikan.
Kerja sama yang kompak menjadi kunci kesuksesan bagi tim dari Undiksha ini. Meski dari jurusan yang berbeda-beda, mereka bisa meluangkan waktu untuk berdiskusi dan bekerja. Sebelumnya, mereka sudah saling mengenal di organisasi Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Yowana Brahma Vidya Universitas Pendidikan Ganesha.
”Sebelumnya, kami juga sudah pernah ikut lomba-lomba. Salah satunya, kami bertiga pernah mendapat Juara 1 LKTI Tingkat Nasional. Kalau perbedaan pendapat sih pasti pernah ya, tetapi kami memilih organisasi yang bersifat kekeluargaan, saling menghargai mana yang sudah diputuskan, sehingga jarang juga sampai perselisihan apalagi musuhan,” kata Putri.
Semangat berkarya, Yowana Ganesha Mekarya.
I Gede Arya Suta
Lahir: Tianyar, Oktober 2001
Pendidikan: Semester V Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha Bali
I Gusti Komang Agus Angga Putra Widiarta
Lahir: Yehembang Kangin, Jembrana, Mei 2002
Pendidikan: Semester V Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha Bali
G Ngurah Oka Anggadipa
Lahir: Yeh Kuning, Oktober 2001
Pendidikan: Semester VII Prodi Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha Bali
Ni Luh Ayu Suandewi
Lahir: Pejarakan, September 2000
Pendidikan: Semester VII Prodi Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha Bali
Luh Putriasih
Lahir: Penyabangan, April 2002
Pendidikan: Semester III Prodi Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Bali