Bunga Bangsa, drumer muda asal Semarang, Jawa Tengah, menggabungkan musik metal dengan tradisional.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
Bunga Bangsa (17) adalah seorang drumer musik cadas asal Semarang, Jawa Tengah. Sesuai namanya, dirinya ingin bermusik untuk mengangkat budaya Nusantara. Impian itu belakangan menjadi nyata lewat perilisan lagu metal progresif berbalut musik tradisional nan memikat.
Bunga baru merilis lagu berjudul ”Prahara Rusaking Jagad” (Peristiwa Rusaknya Bumi) pada 25 Mei 2022. ”Bumi nangis pada diduduki/Wiwit daratan tekan lautan/Den kuras rojo branane. Bumi menangis karena dikuasai/Dari daratan hingga lautan/Dikuras kekayaannya (miskin)”, demikian cuplikan lirik lagunya.
”Prahara Rusaking Jagad” merupakan lagu lanjutan setelah perilisan singel perdana ”Panggrantesing Jagad” (Kesedihan Bumi) tahun 2020. ”Prahara Rusaking Jagad” masih mengusung semangat yang sama, yaitu mengingatkan manusia untuk menjaga bumi. Selain itu, lagu ini memadukan lirik bahasa Jawa dengan musik metal dan musik tradisional Jawa.
”Misi aku bermusik adalah mengangkat budaya, bahasa, dan musik tradisional di Indonesia. Aku dan tim memikirkan bagaimana musik tradisional bisa disukai generasi sekarang. Jadi, kami mencoba kolaborasi musik metal dan tradisional,” kata Bunga dalam wawancara virtual dari Semarang, Kamis (9/6/2022).
Bunga melibatkan sejumlah seniman dalam penggarapan ”Prahara Rusaking Jagad”, seperti Agung Hellfrog (Burgerkill), Hinhin (Nectura), Arief (Kapten), dan Ady Julian (Yovie & Nuno). Ia juga menggaet Artmay Studio Tari dan Kelompok Musik Tradisional Swarantara. Alunan gamelan, seruling, kecapi, dan kendang diiringi raungan gitar dan dentuman drum alhasil memberi sensasi segar.
Bunga terlibat aktif dalam penggarapan lagu-lagunya, seperti menyumbang beat untuk lagu ”Prahara Rusaking Jagad”. Di akun Youtube-nya yang memiliki 31.400 pelanggan, lagu ini sudah ditonton sebanyak 77.000 kali. ”Aku agak khawatir lagu seperti ini nggak terlalu diterima, tetapi ternyata banyak yang apresiasi,” ujar gadis yang berencana merilis album mini pada tahun depan ini.
Rekor Muri
Nama Bunga semakin harum sejak tahun lalu. Pada April 2021, Bunga memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) dengan menjadi pemain drum selama 22 jam di Bandung, Jawa Barat. Dalam acara itu, ia juga menggalang donasi sebesar Rp 2,2 miliar yang disumbangkan kepada 1.400 anak yatim melalui Yayasan Mizan Amanah.
Bunga memukul drum selama dua hari, di mana dia bermain selama beberapa sesi agar ada jeda waktu istirahat. Total hampir 100 lagu yang ia mainkan, seperti dari Paramore, Minus One, Dream Theater, Guns N’ Roses, dan Queen.
”Aku main dari jam delapan malam dan selesai pukul enam maghrib besoknya. Di tengah salah satu sesi tanganku sempat lecet dan kaku jadi sakit, tapi orangtuaku kasih semangat,” kenang Bunga.
Pengalaman luar biasa ini sangat berkesan baginya. Untuk mempersiapkan diri, gadis berambut hitam panjang ini sebelumnya berlatih rata-rata enam jam untuk setiap latihan. Namun, mendekati hari-H, Bunga memperbanyak latihan menjadi 8 jam sehari.
Tantangan utama bagi Bunga saat tampil waktu itu adalah melawan rasa kantuk. Maklum, ia tidak biasa bergadang. Sembari tersenyum, Bunga memberi isyarat tidak mau lagi bermain drum selama berhari-hari. Mungkin dirinya bisa membuat rekor musik untuk kategori lainnya.
Sudah setahun berlalu sejak Bunga mendapat rekor Muri itu. ”Refleksi buat diriku adalah aku jadi lebih semangat buat latihan dan olahraga. Papa sering ingetin aku buat olahraga agar stamina lebih kuat,” ujar Bunga yang suka berenang.
Menjadi drumer
Bermain drum sudah menjadi renjana bagi Bunga sejak kecil. Ia masih ingat jelas bagaimana dirinya terpana saat menyaksikan JP Millenix tampil ekspresif dalam Indonesia Mencari Bakat tahun 2010. Anak perempuan yang bermain drum itu terlihat keren, demikian gadis ini membatin.
Saat kelas satu SD, orangtua Bunga mendaftarkan Bunga yang aktif untuk kursus musik. Ia belajar kibor dan drum. Drum tentu segera menjadi favorit. Berbagai perlombaan untuk mengasah keterampilan dia ikuti. Kalah menang menjadi pelajaran berharga.
Deretan drumer ternama menginspirasi permainan Bunga. Selain JP Millenix, dia mengidolakan Mike Portnoy (eks Dream Theater), Luke Holland, Meytal Cohen, Gilang Ramadhan (Krakatau), dan Rifki 13 (7 Kurcaci).
Namun, Bunga yang awalnya suka musik rock, lama-kelamaan tertarik fokus pada musik metal progresif. ”Musik metal itu energik dan mempelajari musik metal membuat aku merasa tertantang. Banyak speed yang dibutuhkan di kaki,” ujar dara kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, ini.
Kegemaran pada musik cadas sedikit kontras dengan kepribadian Bunga yang pemalu. Namun, Bunga bersyukur bahwa perjalanannya sebagai seorang drumer, anak muda, dan perempuan di dunia musik keras mendapat dukungan dari keluarga dan pelaku dalam industri musik.
”Drumer cewek sekarang lebih dihargai dan lebih banyak juga. Semoga semakin lebih banyak drumer perempuan di Indonesia,” kata Bunga.
Monica Kezia Bunga Keinanti
Lahir: Salatiga, 31 Mei 2005
Pendidikan: Kelas 11 di PKBM Anugrah Bangsa (sekolah rumah)
Diskografi:
Singel ”Prahara Rusaking Jagad” (Peristiwa Rusaknya Bumi), 2022
Singel ”Panggrantesing Jagad” (Kesedihan Bumi), 2020
Prestasi, antara lain:
Pemecah Rekor Muri sebagai Remaja Perempuan Penabuh Drum Terlama Selama 22 Jam, 2021
Popular Champion kategori Drumset 13-17, Hit Like A Girl, 2019
Grand Finalist Drummer Abimanyu Project Boyolali Rock Festival, 2019
Pemenang 1 Fantasia Drum Competition Tingkat Nasional, 2018
Grand Finalist Hammer Drum Competition tingkat nasional, 2018
Peringkat 1 Drum Competition Hari Koperasi Se-Jateng, 2017