Di tahun 2020, Garnier Indonesia mencanangkan kampanye Green Beauty. Masyarakat diajak memilah sampah dan mendaftarkan pengangkutan sampah yang dapat didaur ulang lewat aplikasi eRecycle.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sampah plastik masih jadi masalah serius di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Tiap menitnya, masyarakat Indonesia menghasilkan sekitar 13 ton sampah plastik berdasarkan data World Economy Forum 2020. Untuk itu, ajakan menerapkan langkah kecil bagi kebaikan lingkungan hidup terus disuarakan ke masyarakat.
“Mengubah sampah menjadi berkah, jadi salah satu langkah untuk kebaikan yang bisa dilakukan bersama-sama. Dari sampah yang didaur ulang, bisa jadi kebaikan untuk lingkungan hidup dan pendidikan,” jelas Pandu Brodjonegoro, Brand General Manager, Garnier Indonesia di acara peluncuran kampanye #OneGreenStep untuk Kebaikan, akhir pekan lalu.
Di tahun 2020, Garnier Indonesia mencanangkan kampanye Green Beauty. Masyarakat diajak untuk memilah sampah dan mendaftarkan pengangkutan sampah yang dapat didaur ulang lewat aplikasi eRecycle. Dari kurun September 2020 hingga saat ini tercatat sebanyak 56.000 orang yang telah ikut berpartisipasi. Sampah yang dikumpulkan mencapai sekitar 5,3 ton sampah plastik.
Menurut Pandu, sudah menjadi komitmen Garnier Beauty untuk menjalankan bisnis berkelanjutan. Tak hanya kampanye untuk mengajak masyarakat memilah dan mendaur ulang sampah dengan memanfaatkan aplikasi eRecycle. Komitmen untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan juga direalisaikan.
“Seperti penggunaan plastik, nanti bertahap tidak lagi plastik baru, tapi yang hasil daur ulang,” jelas Pandu.
Produksi sampah plastik masyarakat Indonesia yang masih tinggi, ujar Pandu, harus diatasi. Kampanye #OneGreenStep mengajak masyarakat berpartisipasi untuk mendaur ulang sampah dengan memanfaatkan aplikasi eRecycle yang digandeng Garnier Indonesia. Hasil dari penjualan sampah daur ulang akan disumbangkan untuk mendukung pendidikan anak-anak pemulung di Jakarta yang dikelola lembaga nonprofit XSProject.
“Dalam satu menit, sampah plastik yang dihasilkan masyarakat Indonesia sangat besar. Namun, dalam satu menit saja dengan tindakan kecil untuk lingkungan sudah berdampak besar,” kata Pandu.
Memanfaatkan bulan Ramdhan, masyarakat diajak terlibat aktif untuk mengubah sampah jadi berkah. Masyarakat dapat melakukan dua kebaikan sekaligus yakni kebaikan untuk menyelamatkan lingkungan hidup dan memberikan pendidikan berkualitas untuk anak-anak pemulung.
Selain itu, ujar Pandu, setiap pembelian produk Garnier di e-commerce tokopedia akan diubah menjadi donasi sebesar Rp 1.000/pesanan Konsumen produk kecantikan Garnier tak hanya mendukung lingkungan hidup, namun juga pendidikan sebanyak 70 anak pemulung di Jakarta.
Retno Hapsari, General Manager XS Project, mengatakan, yayasan ini fokus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada lingkunagn dan sosial, termasuk bagaimana dampak sampah pada lingkungan dan kemiskinan. Program juga menyasar kepada para pemulung karena mereka terlibat memilah sampah.
“Kami bekerja meningkatkan kehidupan pemulung dan keluarga dengan memberikan edukasi, kesehatan, dan keterampilan. Tujuannya untuk memutus rantai kemiskinan supaya anak-anak pemulung tidak berpikir memulung sampah sebagai satu-satiunya pekerjaan. Caranya dengan memberikan pendidikan setinggi-tingginya,” kata Retno.
Retno menambhkan para pemulung ini ini berpenghasilan sekitar Rp 50.000/hari. Akibatnya, sulit bagi pemulung untuk memberikan pendidikan yang baik buat anak-anak mereka. Bahkan, ada kecenderungan anak usia 8-10 tahun diajak memulung.
“Nasib pemulung dirubah dengan memberi pendidikan dan ketrampilan baru sehingga pekerjaan tidak jadi pemulung terus,” ujar Retno.