Kompetisi yang digelar secara daring bisa menjangkau pelajar lebih luas. Selain itu, para pelajar juga memiliki minat yang tinggi untuk berkompetisi.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Semangat pelajar mengikuti kompetisi cerdas cermat atau kuis ilmu pengetahuan Ilmupedia Berani Jawab Season 2 yang digelar Telkomsel dan Zenius tetap tinggi meksipun digelar secara daring. Masa pandemi Covid-19 membuat pelajar semakin akrab dengan belajar dan kompetisi daring yang membuat jumlah peserta justru meningkat dari tahun 2020 yang digelar secara tatap muka.
Kompetisi Ilmupedia Berani Jawab Season 2 untuk siswa SMA sederajat dari seluruh Indonesia tahun ini diikuti sekitar 19.000 murid SMA/sederajat dari 3.223 sekolah di 417 kota/kabupaten. Kompetisi dilakukan melewati berbagai tahapan di kurun Januari 2021 hingga 20 Maret 2021.
Keluar sebagai juara 1 kompetisi Ilmupedia Berani Jawab Season 2 yakni tim pelajar SMAN 54 Jakarta dengan hadiah uang pendidikan sebesar Rp 80 juta. Peringkat kedua SMAN 2 Jakarta meraih hadiah Rp 50 juta, sedangkan peringkat ketiga SMAN 2 Balige Toba Samosir mendapat Rp 20 juta. Ada pula hadiah hiburan berupa voucer dan pulsa bagi peserta yang jadi pemenang di tiap regional dan masuk dalam babak 16 besar, 8 besar, hingga babak final.
Tuty Rahma Afriza, Vice Presiden Prepaid Consumer Telkomsel, di acara seremoni pengumuman pemenang, Jumat (26/3/2021), menyambut gembira peningkatan jumlah peserta sekitar 10 persen dari tahun lalu. ”Siswa kan sudah mulai terbiasa belajar online. Kami senang melihat para siswa tetap semangat belajar dan Telkomsel terus mendukung untuk kemajuan dan kenyamanan pendidikan jarak jauh atau PJJ di Indonesia,” kata Tuty.
Di tahun pertama, peserta yang ikut dari 300-an kota, secara online justru bisa menjangkau 417 kota. Antusiasme pelajar ikut cerdas cermat membuat Telkomsel akan terus mendukung program Ilmupedia Berani Jawab di tahun berikutnya.
”Kerja sama Telkomsel dan Zenius untuk acara seperti cerdas cermat Ilmupedia Berani Jawab yang kedua kali ini dapat memperkuat ekosistem dan kapabilitas dalam teknologi pendidikan digital,” kata Tuty.
Telkomsel akan terus menguatkan jaringan untuk mendukung PJJ. Kini, di Indonesia semakin berkembang teknologi pendidikan digital yang menyediakan aplikasi, termasuk untuk konten, salah satunya Zenius. Kolaborasi ini akan semakin membuat PJJ yang semakin akrab dalam pendidikan, pun saat sekolah tatap muka nanti sudah bisa digelar.
Sementara itu, Tantia Dian Permata Indah selaku Chief Operating Officer Zenius mengatakan, kerja sama ini terwujud karena memiliki visi sama untuk memberi akses pendidikan berkualitas untuk lebih banyak anak Indonesia. ”Kolaborasi diperlukan untuk merangkai Indonesia cerdas, cerah, dan asyik,” kata Tantia.
Tantia menambahkan, kompetisi membantu siswa tetap semangat belajar di rumah dan menanamkan semangat berkompetisi dan berkolaborasi meskipun menghadapi tantangan teknis dengan belajar jarak jauh. Di masa pandemi, kesadaran tentang kolaborasi pendidikan dan teknologi makin tinggi dari orangtua, siswa, dan guru.
”Dengan pandemi jadi kesadaran bahwa pendidikan dan teknologi enggak bisa dipisahkan untuk mempercepat penyebarluasan dan pemerataan akses dan kualitas. Ada tanggung jawab untuk memberi konten yang menarik dan bermutu untuk mencerdaskan siswa,” kata Tantia.
Roger, siswa kelas XII perwakilan tim SMAN 54 Jakarta, menilai kompetisi secara daring ini hebat dan luar biasa. Mereka tidak kesulitan meskipun harus melaksanakan kompetisi secara daring.
”Kondisi PJJ membuat kami beradaptasi untuk tetap bisa belajar dengan semangat. Termasuk kalau mau ngobrol pun dengan teman sekolah yang sudah tidak bertemu lama ya dengan teknologi digital. Justru banyak hal yang bisa dieksplorasi dengan pendidikan digital,” ujar Roger.