Riset Google sepanjang Desember 2020 hingga Januari 2021 menyebut, sebanyak 51 persen orangtua di Indonesia khawatir dengan keamanan siber, khususnya ketika anak mereka bersekolah daring selama pandemi Covid-19.
Proses pembelajaran tatap muka di Sulawesi Tenggara ditunda untuk sementara waktu. Tingginya kasus menjadi pertimbangan utama. Namun, di Kendari, pembelajaran dalam jaringan masih menemui kendala.
Lebih dari sepuluh bulan belajar di rumah membuat anak-anak, termasuk guru, jenuh. Namun, kembali ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka menjadi tantangan besar mengingat masih tingginya kasus Covid-19.
Pemerintah perlu memperkuat ekosistem pembelajaran daring. Kolaborasi dengan swasta perlu dilakukan untuk menyediakan infrastruktur teknologi dan platform pembelajaran yang murah serta mudah diakses.
Di tengah kepungan pandemi Covid-19, banyak mahasiswa mengabdikan diri sebagai sukarelawan mengajar.
Empat SMP negeri di Banjarmasin mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka setelah hampir sembilan bulan melakukan pembelajaran daring. Pembelajaran dilakukan dengan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Belajar jarak jauh tetap saja tidak menggantikan suasana di dalam kelas. Demi menjaga semangat belajar, sebagian siswa mencari cara kreatif menimba ilmu di tempatnya masing-masing,
Jadwal sekolah daring anak hampir sama dengan sekolah konvensional di kelas, dari pagi sampai siang. Oleh karena itu, inovasi interaktif pembelajaran daring amat diperlukan.
Di tengah masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, orangtua dituntut mampu menciptakan suasana rumah yang menyenangkan bagi anak agar mereka merasa nyaman saat beraktivitas dan tetap tinggal di rumah.
Pemerintah Kabupaten Sleman masih meneruskan kegiatan belajar dari rumah selama masa pandemi Covid-19. Kesehatan dan keselamatan siswa menjadi pertimbangan utama.