Tanggap Darurat, Penanganan Sementara Bendung Katulampa Dipercepat
Spot blok dan bambu diharapkan mampu menaikkan volume air yang masuk ke saluran irigasi Kalibaru.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Penanganan sementara terhadap pintu penguras air Bendung Katulampa yang jebol ditargetkan selesai Minggu (7/4/2024) ini. Volume aliran di saluran irigasi Sungai kalibaru perlahan mulai membesar meski belum kembali normal.
Jebolnya salah satu pintu Bendung Katulampa menyebabkan aliran air menuju pintu saluran irigasi Sungai Kalibaru tersedot ke arah pintu yang rusak atau jebol tersebut. Hal ini membuat irigasi di Sungai Kalibaru surut. Hujan deras di Puncak menyebabkan salah satu pintu Bendung Katulampa jebol pada Jumat (5/4/2024) pukul 17.45. Aliran deras air disertai pohon menghantam pintu itu.
Sejak Sabtu (6/4/2024) dan dilanjutkan Minggu (7/4/2024), petugas UPTD Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Ciliwung Cisadane dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, bekerja sama membuat sodetan aliran air menuju pintu air irigasi Sungai Kalibaru.
Wali Kota Bogor Bima Arya pada Minggu siang ikut meninjau upaya penanganan pintu Bendung Katulampa yang jebol. Pemerintah Kota Bogor melalui BPDB Kota Bogor ikut mengoordinasikan percepatan perbaikan sementara pintu penguras Bendung Katulampa yang rusak.
Menurut Bima, kerusakan air bukan saja karena arus deras air dan hantaman kayu besar, melainkan juga karena sedimentasi.
”Dampaknya lumayan serius memengaruhi pasokan air baku untuk wilayah Bogor Utara dan sebagian Bogor Timur. Lalu, juga Istana Bogor, dan wilayah Jakarta Timur. Volumenya berkurang di wilayah tadi,” kata Bima, Minggu siang.
Mulai Minggu, selain menyelesaikan membuat sodetan agar debit air di saluran irigasi Sungai Kalibaru bertambah, petugas juga mulai memasang dan menyusun bambu besar (bambu betung/Dendrocalamus asper) di pintu penguras air yang rusak.
Penanganan dengan pemasangan sementara bambu itu ditargetkan selesai hari ini. Petugas akan disiagakan untuk terus memantau sebagai antisipasi jika bambu tidak kuat menahan arus deras aliran terutama ketika hujan berintensitas tinggi.
”Teman-teman juga membuat sodetan untuk mengalirkan air lebih banyak lagi sehingga volume air ke Bogor Timur, Bogor Utara, dan Istana sempat berkurang, tetapi sekarang ada lagi. Kebutuhan air baku untuk Bogor Utara dan Bogor Timur sekitar 3.000 liter per detik. Kita bergerak cepat supaya pasokan air untuk warga tidak terganggu jelang Lebaran ini,” ujarnya.
Pemkot Bogor, kata Bima, akan ikut membantu dan terus berkoordinasi dengan UPTD PSDA Ciliwung Cisadane dan BBWSCC untuk memastikan penanganan Bendung Katulampa berjalan baik. Diharapkan upaya itu dapat meminimalkan dampak luas ke masyarakat, khususnya di Kota Bogor.
Sementara itu, Kepala UPTD PSDA Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Hendra Wardana juga memastikan penanganan maksimal terhadap pintu penguras air yang jebol agar kebutuhan baku air untuk warga tidak terganggu.
”Karena ini tanggap darurat, kami buat semacam sodetan dengan spot blok (menumpuk karung berisi pasir dan batu). Di aliran (pintu yang jebol) kayu jati sebetulnya, tapi karena kami kesulitan untuk (mendapatkan) ukurannya, tidak sesuai standar. Kami perlu (kayu) sekitar 3 meter (panjang). Kami siasati dengan bambu betung. Tadi dari tiga bambu yang diuji coba, baik. Akan kami pantau terus,” ujar Hendra.
Penanganan dengan pemasangan sementara bambu itu ditargetkan selesai hari ini. Petugas akan disiagakan untuk terus memantau sebagai antisipasi jika bambu tidak kuat menahan arus deras aliran terutama ketika hujan berintensitas tinggi.
Spot blok dan bambu betung itu diharapkan mampu menaikkan volume air yang masuk ke saluran irigasi sehingga setidaknya bisa mengalir 3.000 liter per detik.
Kondisi menjelang Lebaran, kata Hendra, membuat pihaknya kesulitan untuk langsung melakukan penanganan permanen terhadap pintu yang jebol. Saat ini, banyak pegawai atau pekerja yang sudah mudik Lebaran ditambah toko-toko material yang menyediakan atau untuk memesan kayu dengan ukuran standar sudah tutup.
”Habis Lebaran, insya Allah percepatan. Kami dan BBWSCC, dari pusat, juga akan membantu untuk pintu pengurasannya dan penanganan permanen,” ujarnya.
Tidak hanya terhadap satu pintu yang rusak, pihaknya juga akan memeriksa pintu lainnya.