Jelang Lebaran, Kadin Jakarta Gencarkan Distribusi Sembako Murah
Sepekan menjelang Lebaran, harga sembako diprediksi naik. Gelaran sembako murah kian gencar.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sepekan menjelang Lebaran, harga kebutuhan pokok diperkirakan meningkat. Keberadaan paket sembako murah diharapkan bisa menekan harga di pasaran sehingga bisa lebih terjangkau.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia DKI Jakarta Diana Dewi, Rabu (3/4/2024), menuturkan, sepekan sebelum Lebaran, kondisi harga sembako di DKI Jakarta diperkirakan akan meningkat seiring melonjaknya permintaan. Atas dasar itulah, pihaknya menggelar sembako murah di 44 kecamatan di DKI Jakarta.
Pada Rabu, Kadin DKI Jakarta membagikan 2.000 paket sembako murah di lingkungan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tidak hanya di Polda Metro Jaya, dalam beberapa hari ke depan Kadin juga akan membagikan sembako murah ke jajaran TNI.
Total, Kadin DKI Jakarta menyiapkan sekitar 17.000 paket sembako murah yang akan dibagikan dengan sistem tebus murah. Paket tersebut berisi daging, ayam, minyak, dan tepung terigu. ”Jika di harga pasar paket tersebut seharga Rp 180.000, untuk tebus murah, warga hanya perlu membayar Rp 100.000 per paket,” ujar Diana.
Diana menuturkan, kenaikan harga jelang Idul Fitri tidak bisa dihindari mengingat permintaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasokan. Namun, kenaikan harga itu jangan sampai memberatkan masyarakat.
Di sisi lain, masyarakat diharapkan tidak terlalu panik atau takut kekurangan barang karena sebenarnya stok pasti tetap ada. ”Jangan sampai ada panic buying di masyarakat,” kata Diana.
Ia berharap, kalaupun ada ada kenaikan harga, diharapkan tidak lebih dari 20 persen dari harga normal. Dengan adanya paket sembako murah, harga barang di pasaran diharapkan bisa ditekan.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto menuturkan, digelarnya paket sembako murah dapat membantu ibu-ibu untuk memenuhi kebutuhan untuk Lebaran. ”Karena di sini (lingkungan polda) banyak pemburu sembako murah,” ujarnya.
Apalagi, saat ini semua jajaran Polda Metro Jaya sudah mendapatkan tunjangan hari raya dan gaji ke-13. ”Tentu, sekarang waktunya untuk menggunakannya,” kata Karyoto.
Menurut dia, tingginya permintaan pada bulan Ramadhan tidak lepas dari antusiasme warga untuk menggelar acara bersama. ”Seharusnya pada saat puasa permintaan kebutuhan pokok menurun. Sebaliknya, permintaan banyak karena banyak yang ingin buka bersama,” katanya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya untuk memastikan harga dan ketersediaan produk pangan di Jakarta tetap stabil menjelang Idul Fitri. Salah satu caranya ialah dengan menjalin kerja sama antara sesama badan usaha milik daerah (BUMD) di setiap daerah terkait.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, kebutuhan masyarakat terhadap pangan cenderung meningkat mendekati Lebaran. Apalagi, 98 persen pangan Jakarta diperoleh dari daerah lain. Karena itu, BUMD pangan DKI Jakarta telah melakukan kerja sama antardaerah terkait suplai pangan.
”BUMD DKI Jakarta melakukan kerja sama antardaerah terkait suplai pangan. Sampai saat ini, kita sudah bekerja sama dengan 38 kabupaten/kota dari sembilan provinsi di Indonesia untuk pemenuhan stok pangan,” ujar Sri.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya untuk memastikan harga dan ketersediaan produk pangan di Jakarta tetap stabil menjelang Idul Fitri. Salah satu caranya ialah dengan menjalin kerja sama antara sesama BUMD di setiap daerah terkait.
”Fokus-fokusnya BUMD menyiapkan sumber dan penyimpanannya agar produk pangannya dapat kita berikan kepada masyarakat,” ujar Sri.
Sri menjelaskan, di sisi hilir, Pemprov DKI Jakarta membuat berbagai program, di antaranya Subsidi Pangan dan Sembako Murah. Ia mengatakan, Program Sembako Murah inisiasi Penjabat Gubernur DKI Jakarta yang dimulai sejak Januari 2024 terus dilakukan sampai saat ini melibatkan berbagai stakeholder atau pemangku kepentingan.
Sejumlah produk pangan dengan kualitas yang baik dan harga terjangkau disediakan bagi masyarakat. Dimulai sejak 15 Januari 2024, program pangan murah berlangsung secara jemput bola di kantor-kantor lurah/camat atau lokasi lain. Antusias masyarakat sangat tinggi. Terbukti, 55.646 paket sembako murah sudah terjual di 61 lokasi sampai Februari 2024.
”Kita siapkan produk-produk karena ada subsidi dari stakeholder yang kemudian masuk ke sana. Program ini melibatkan 34 pemangku kepentingan atau dana pertanggungjawaban sosial (CSR) dari perusahaan-perusahaan, termasuk BUMD kami, dan ini akan terus berjalan. Ini suatu gerakan yang sangat baik dalam rangka menjaga kestabilan harga. Tidak hanya dilakukan Pemprov DKI Jakarta, tetapi seluruh elemen masyarakat dan kelompok masyarakat tertentu,” ujar Sri.