13 RT dan 7 Ruas Jalan Jakarta Kebanjiran 10 Sentimeter sampai 1,75 Meter
Hujan deras dan luapan kali menyebabkan banjir di 7 RT dan 6 ruas jalan di Jakarta.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 13 RT dan 7 ruas jalan kebanjiran, dampak hujan deras dan luapan kali pada Rabu (3/4/2024) malam. Ketinggian banjir bervariasi, dari 10 sentimeter sampai 1,75 meter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan, hujan deras di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan status Pos Pantau Pesanggrahan menjadi Siaga 3 (waspada) dan Pos Pantau Sunter Hulu menjadi Siaga 1 (bahaya), serta banjir di 13 RT dan 7 ruas jalan.
Dua RT di Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, kebanjiran setinggi 85 sentimeter setelah hujan deras.
Lalu, banjir melanda sembilan RT di Jakarta Selatan yang tersebar di Kelurahan Cilandak Barat setinggi 70 sentimeter dari luapan Kali Krukut; Kelurahan Lebak Bulus setinggi 60 sentimeter dari luapan Kali Grogol; dan Kelurahan Lenteng Agung setinggi 40 sentimeter.
Masih di Jakarta Selatan, banjir melanda Kelurahan Petogogan setinggi 70 sentimeter dari luapan Kali Krukut; Kelurahan Cilandak Timur setinggi 1,75 meter dari luapan Kali Krukut; Kelurahan Kebagusan setinggi 70 sentimeter; dan Kelurahan Ragunan setinggi 55 sentimeter.
Banjir juga merendam Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, sekitar pukul 16.00. Akibatnya, lalu lintas macet parah. Banjir itu terjadi di sore hari atau berdekatan dengan jam pulang kerja. Banjir di kawasan TB Simatupang surut sekitar tiga jam setelah hujan reda.
Dua RT lainnya yang juga kebanjiran terdapat di Jakarta Timur, yakni Kelurahan Lubang Buaya dengan ketinggian banjir 70 sentimeter dari luapan Kali Molek dan Kelurahan Baru dengan banjir setinggi 50 sentimeter dari luapan Kali Cijantung.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan menambahkan, hujan deras turut menyebabkan banjir di 7 ruas jalan dengan ketinggian air 10-90 sentimeter. Ruas jalan dimaksud ialah Jalan Harun Raya, Jalan Daud Raya, Jalan Ciledug Raya, Jalan Kemang Utara IX Duren Tiga, Jalan Kemang Utara IX Bangka, Jalan Raya Mabes Hankam, dan Jalan Pengantin Ali.
BPBD DKI Jakarta sendiri sedang mengusulkan tambahan petugas penanganan bencana atau tim reaksi cepat. Usulan ini karena sering terjadi kebakaran, banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang tidak sebanding dengan jumlah petugas.
”Petugas memantau banjir, menyedot genangan, dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik. Warga berhati-hati dan waspada. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112,” kata Yohan.
BPBD DKI Jakarta sendiri sedang mengusulkan tambahan petugas penanganan bencana atau tim reaksi cepat. Usulan ini karena sering terjadi kebakaran, banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang tidak sebanding dengan jumlah petugas.
Saat ini, ada 267 petugas tim reaksi cepat (TRC) yang memantau 267 kelurahan se-Jakarta. Mereka bekerja dalam sistem jam kerja bergilir (sif) dan harus bersiap diri 24 jam.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian, menyebutkan, banjir di permukiman dan jalan merugikan warga ataupun pengguna jalan serta mengganggu berbagai kegiatan kota. Oleh karena itu, upaya pengendalian banjir mesti dilakukan secara simultan agar hasilnya lebih optimal. Hal ini berkaca dari normalisasi kali atau sungai yang belum berjalan sesuai dengan target.