Transjakarta Rute 10M Kembali Beroperasi Akhir Maret
Transjakarta rute 10M menggantikan Metromini T41 (dengan rute sama) yang berhenti beroperasi seusai pandemi.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Transjakarta rute Pulo Gadung-Kantor Wali Kota Jakarta Utara melalui Tipar Cakung (10M) ditargetkan kembali beroperasi pada akhir Maret 2024. Keberadaan rute tersebut sebelumnya sempat diprotes sopir angkot hingga diberhentikan sementara.
”Akhir bulan ini terbit SK (surat keputusan) uji coba sehingga kami bisa memulai operasi lagi,” kata Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transjakarta Daud Joseph, Selasa (26/3/2024).
Layanan baru ini beroperasi pertama kali pada 22 Februari 2024. Pembukaan rute baru ini menghubungkan Jakarta Timur dan Jakarta Utara sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nomor 936 Tahun 2016.
Namun, satu hari setelahnya, puluhan pengemudi angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) U03 rute Terminal Pulogebang-Terminal Tanjung Priok via Tipar Cakung melakukan aksi demo menentang kehadiran rute baru itu. Mereka memarkirkan belasan kendaraannya di satu lajur jalan di depan Kantor Kelurahan Sukapura sehingga Transjakarta tidak bisa melintas. Setelah dilakukan mediasi, pengoperasian rute tersebut diberhentikan sementara.
Daud menilai pengoperasian layanan Transjakarta 10M seharusnya tidak perlu dipersoalkan. Sebab, layanan tersebut menggantikan Metromini T41 (dengan rute sama) yang berhenti beroperasi seusai pandemi Covid-19.
Menurut Joseph, kebutuhan angkutan umum masyarakat untuk rute ini cukup tinggi. Terbukti, 600 penumpang memanfaatkan rute tersebut pada hari pertama layanan tersebut beroperasi.
”Jadi, sebetulnya orang yang tinggal di kawasan Cakung, Semper, dan Pasar Ular senang sekali dengan adanya Transjakarta,” katanya.
Adapun layanan Transjakarta rute Pulo Gadung-Kantor Wali Kota Jakarta Utara melalui Tipar Cakung (10M) memiliki 82 titik pemberhentian. Penambahan titik pemberhentian ini akan meningkatkan cakupan layanan menjadi 88,95 persen dari sebelumnya 88,8 persen pada Januari 2024.
Rute yang dilintasi 10M ialah arah Wali Kota Jakarta Utara meliputi Terminal Pulogadung-Jalan Raya Bekasi-Jalan Tipar Cakung-Jalan Raya Tipar Cakung-Jalan Plumpang Semper-Jalan Yos Sudarso-putar balik sebelum Halte Sunter Kelapa Gading-Jalan Yos Sudarso-Wali Kota Jakarta Utara.
Kemudian, arah Pulogadung mulai dari Wali Kota Jakarta Utara-Jalan Yos Sudarso-Jalan Plumpang Semper-Jalan Tipar Cakung-Jalan Raya Bekasi-Jalan Perintis Kemerdekaan-Terminal Pulogadung.
Joseph mengklaim layanan Transjakarta rute tersebut tidak akan menghilangkan pendapatan para sopir KWK U03. Sebab, masih banyak warga di Jakarta yang membutuhkan layanan angkutan umum.
Ia juga menegaskan rute Transjakarta 10M dan KWK U03 tidak sama persis. Transjakarta 10M melayani pemberhentian Terminal Pulo Gadung hingga Kantor Wali Kota Jakarta Utara, sementara KWK U03 memiliki pemberhentian Pasar Tipar Cakung hingga Lagoa.
”Sebenarnya rute U03 dengan Transjakarta 10M tidak sama persis. Kami niatnya nanti saling membantu dan mendukung. Itu yang kemarin akhirnya menjadi bahan diskusi kami saat bertemu perwakilan sopir. Mudah-mudahan nanti semuanya bisa saling menerima,” kata Joseph.
Orang yang tinggal di kawasan Cakung, Semper, dan Pasar Ular senang sekali dengan adanya Transjakarta.
Adapun pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terkait beroperasinya kembali rute Transjakarta 10M.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan rencana uji coba rute 10M sambil menerima masukan dari para stakeholder.
Syafrin tak memerinci waktu uji coba rute baru tersebut. Namun, ia memastikan sosialisasi bersama sopir angkot telah bergulir.
”Kami sudah melakukan pertemuan dengan para sopir angkot. Kami sudah membahasnya,” katanya.
Sepi pelanggan
Adapun alasan para sopir angkot menolak adanya Transjakarta rute Pulogadung - Kantor Wali Kota Jakarta Utara karena takut penumpangnya makin sepi.
Salah satu sopir angkot, Wahyudi, mengaku, saat ini angkotnya sudah sepi pelanggan. Ia takut jika Transjakarta rute 10M kembali beroperasi, angkotnya semakin sepi.
Selain itu, ukuran Transjakarta yang besar dinilai membuat jalur alternatif tersebut mengalami kemacetan.