Selain Pembunuhan, AA Diduga Terlibat Kekerasan Seksual
Dua perempuan diduga jadi korban pemerkosaan dan kekerasan seksual oleh terduga AA.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Tak hanya diduga terlibat dalam kasus pembunuhan mahasiswi Kayla Rizki Andini (20) di sebuah rumah kontrakan di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, AA (20) juga dilaporkan atas dugaan kekerasan seksual. Ia juga dilaporkan atas dugaan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap dua orang.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary mengatakan, setelah menangkap dan memeriksa tersangka, penyidik Subdirektorat Kejahatan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menemukan fakta baru. Fakta itu terkait dugaan pemerkosaan.
”Tersangka AA, pada Kamis (4/1/2024), dilaporkan ke Polres Metro Depok atas dugaan pemerkosaan atau kekerasan seksual. Korban berkenalan dengan pelaku lewat aplikasi Line. Sampai saat ini, ada tiga orang telah menjadi korban tersangka A,” kata Ade, Minggu (21/1/2024).
Ade belum bisa merinci detail inisial perempuan dan kronologi kasus itu. Sebab, penyidik masih dalam tahap pemeriksaan dan pengembangan kasus tersebut.
Meski begitu, kata Ade, tindak kekerasan seksual yang dilakukan oleh AA itu menyebabkan salah satu korban hamil dan sedang menunggu persiapan kelahiran. Korban itu pun diduga masih di bawah umur. Dari pemeriksaan, pelaku mengaku memaksa dan mengancam pacarnya itu untuk berhubungan badan.
Terkait kasus pembunuhan Kayla, korban ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Sukmajaya, Kota Depok, Kamis (18/1/2024), lanjut Ade, penyidik juga masih mengembangkan kasus. Salah satu hal yang didalami penyidik adalah terkait motif pelaku menghabisi nyawa Kayla.
Kayla yang merupakan mahasiswi Universitas Gunadarma itu diduga merupakan pacar AA. Kayla ditemukan tidak bernyawa di atas kasur sekitar pukul 17.30. Pada Jumat (19/1/2024) atau satu hari setelah kejadian, polisi menangkap pelaku di Pekalongan, Jawa Tengah.
Kepala Kepolisian Sektor Sukmajaya Komisaris Margiyono mengatakan, penemuan jasad Kayla berawal dari laporan F, ibu terduga pelaku pembunuhan.
”Bu, saya pamit, saya akan pergi jauh. Di rumah ada seorang perempuan yang sudah meninggal. Saya cekek,” kata Margiyono, menirukan pesan dari ibu pelaku.
Setelah mendapat pesan itu, sang ibu pun mendatangi kontrakan di Jalan Belacus dan menemukan jasad seorang perempuan. Mengetahui hal itu, F bersama keluarganya melaporkan penemuan mayat dan dugaan pembunuhan ke Polsek Sukmajaya.
”Waktu ditemukan, (jasadnya) telentang di atas kasur, kemudian ada luka di bagian leher. Ibu pelaku tidak tahu hubungan korban dengan pelaku,” katanya.