logo Kompas.id
MetropolitanParadoks Warga Kota, Kesepian ...
Iklan

Paradoks Warga Kota, Kesepian di Tengah Keramaian

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kesepian sebagai ancaman kesehatan global. Bagaimana hal itu bisa terjadi, bahkan di tengah populasi yang semakin padat di perkotaan? Adakah ”obat” untuk problem itu?

Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
· 4 menit baca
Warga lansia terlelap di samping sepeda ontelnya di Jalan Inspeksi Kali Sunter, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Warga lansia terlelap di samping sepeda ontelnya di Jalan Inspeksi Kali Sunter, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023).

Dengan populasi 35,39 juta jiwa, Jabodetabek merupakan aglomerasi terbesar kedua di dunia pada tahun 2023 setelah Tokyo-Yokohama, Jepang (37,78 juta jiwa). Selain itu, dengan kepadatan sekitar 16.000 jiwa per kilometer persegi, Jakarta termasuk dalam 100 besar kota dengan kepadatan tertinggi di dunia pada tahun 2022.

Akan tetapi, kota besar dan padat penduduk nyatanya tidak menjamin warganya bebas kesepian. Hasil survei Health Collaborative Center (HCC) yang dipublikasikan pada Selasa (19/12/2023) menunjukkan, separuh warga Jabodetabek mengalami kesepian. Rinciannya, 44 persen warga mengalami kesepian derajat sedang, sementara 6 persen lainnya mengalami kesepian derajat tinggi.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000