Stasiun Pompa Ancol Sentiong Digadang Reduksi Banjir di Jakarta
Presiden Jokowi meresmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong yang disebut terbesar di Indonesia dan menelan anggaran hingga Rp 481 miliar. Pompa diharapkan dapat semakin mereduksi banjir di Jakarta hingga sekitar 62 persen.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah langkah telah ditempuh pemerintah untuk mereduksi banjir di Jakarta. Yang terbaru, pemerintah merampungkan pembangunan stasiun pompa air Ancol Sentiong. Dengan langkah-langkah yang telah diambil, banjir di Jakarta diharapkan dapat berkurang hingga sekitar 62 persen.
”Kita tahu di hulu (Sungai Ciliwung) telah kita selesaikan dua bendungan, (yakni) Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, ini sangat mengurangi banjir di Jakarta. Kemudian turun, Sodetan Ciliwung juga telah selesai, dan ini juga akan mengalirkan air dari Ciliwung ke Banjir Kanal Timur,” kata Presiden Joko Widodo saat peresmian Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Jakarta, Senin (11/12/2023).
Kita harapkan dengan selesainya di hulu, di tengah, di hilir—di Sentiong ini—kita harapkan banjir di Jakarta bisa berkurang lebih kurang 62 persen.
Kepala Negara menambahkan, normalisasi Sungai Ciliwung yang tinggal sekitar 17 kilometer juga dilanjutkan. ”Kemudian pada hari ini telah selesai stasiun pompa air Sentiong di Ancol yang menelan biaya Rp 481 miliar. Kita harapkan dengan selesainya di hulu, di tengah, di hilir—di Sentiong ini—kita harapkan banjir di Jakarta bisa berkurang lebih kurang 62 persen,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Presiden Jokowi pun menuturkan besaran dimensi dan anggaran pembangunan pompa air Ancol Sentiong. ”Dan ini adalah stasiun pompa terbesar di Indonesia, paling besar. Dan, ya, menghabiskan anggaran juga sangat besar, Rp 481 miliar. Kita harapkan stasiun pompa ini akan mengurangi banjir yang ada di 7 kecamatan di DKI (Daerah Khusus Ibu Kota),” kata Presiden Jokowi.
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia, Stasiun Pompa Ancol Sentiong memiliki 5 pompa. Stasiun ini akan beroperasi dengan kapasitas setiap pompa 10 meter kubik per detik dan akan melayani tujuh kecamatan.
”(Tujuh kecamatan dimaksud) Mulai dari Kecamatan Pademangan, kemudian Kecamatan Kemayoran, Kecamatan Johar Baru, Kecamatan Senen, Kecamatan Matraman, Kecamatan Tanjung Priok, dan Kecamatan Cempaka Putih,” kata Bob Arthur seperti dikutip dari siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Bob mengatakan, luas wilayah yang akan direduksi banjirnya melalui sistem pompa air tersebut adalah 879 hektar dari total layanan seluas 2.500 hektar.
Ini adalah stasiun pompa terbesar di Indonesia, paling besar. Dan, ya, menghabiskan anggaran juga sangat besar, Rp 481 miliar. Kita harapkan stasiun pompa ini akan mengurangi banjir yang ada di 7 kecamatan di DKI.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.