Bus Tayo Tangerang dan Transjakarta Bakal Terintegrasi
Transkota Tangerang Ayo (Tayo) dan Transjakarta bakal terintegrasi seiring rencana pemanfaatan delapan halte dan ”shelter” bus yang sudah ada di Kota Tangerang.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang bakal mengintegrasikan layanan bus Transkota Tangerang Ayo atau Tayo dengan bus Transjakarta. Koridor kedua layanan bus itu terkoneksi melalui halte-halte yang sudah ada sehingga akan memudahkan aksesibilitas warga pada transportasi umum.
Upaya mengintegrasikan Tayo dan Transjakarta ini merupakan salah satu tindak lanjut audiensi kedua pihak pada Jumat (1/12/2023). Saat itu, pihak Transjakarta meminta pemanfaatan delapan halte dan shelter bus yang sudah ada di Kota Tangerang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Achmad Suhaely mengatakan, pekan depan akan ada pertemuan lanjutan dengan pihak Transjakarta. Dalam pertemuan itu akan dibahas teknis rute Tayo yang akan terkoneksi dengan Transjakarta.
”Warga tidak perlu jauh-jauh ke Terminal Poris Plawad. Nanti naik dari halte yang dilewati Transjakarta untuk berganti moda,” ucap Suhaely, Rabu (6/12/2023).
Sebagai informasi, Tayo melayani koridor 1 rute Poris Plawad-GOR Jatiuwung-Jatake; koridor 2 dengan rute Poris Plawad-Cibodas; koridor 3 dengan rute Ciledug-Tangcity; dan koridor 4 dengan rute Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soekarno-Hatta.
Delapan halte tersebut sudah sesuai standar pelayanan sehingga bisa dimanfaatkan untuk armada Transjakarta. Adapun shelter bus, seperti di Panunggangan Barat (Poris-Karawaci), berpotensi menambah pengguna karena melayani sampai 6.600 penumpang dalam sehari.
Sementara Transjakarta melayani warga Kota Tangerang sejak 2016. Sudah ada 10 rute dengan bus rapid transit (BRT) dan Transjabodetabek, antara lain CBD Ciledug-Tendean, Puri Beta-Dukuh Atas, dan Terminal Poris Plawad-Bundaran Senayan. Semua rute itu rata-rata melayani 57.000-58.000 pelanggan setiap hari.
Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Wibowo mengatakan, manajemen berencana memanfaatkan delapan halte BRT dari Kebon Nanas-Poris Plawad dan shelter bus yang ada di Kota Tangerang.
Delapan halte tersebut sudah sesuai standar pelayanan sehingga bisa dimanfaatkan untuk armada Transjakarta. Adapun shelter bus, seperti di Panunggangan Barat (Poris-Karawaci), berpotensi menambah pengguna karena melayani sampai 6.600 penumpang dalam sehari.
Selain itu, desain shelter termasuk ideal karena tidak masuk dalam jalur lampu lalu lintas. Artinya, tidak mengganggu arus lalu lintas dan cocok sebagai tempat berkumpulnya penumpang dari Tangerang ke Jakarta dan sebaliknya.