Kasus Penembakan di Bekasi Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya
Kasus tewasnya Gaspar karena ditembak di Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Polisi masih mengejar terduga pelaku yang merupakan warga setempat.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Kasus penembakan di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Hingga saat ini, polisi masih mengejar pelaku yang merupakan warga setempat. Sebelumnya diberitakan, Gaspar Rahantoknam (44) tewas karena ditembak pada Minggu (29/10/2023) sore. Saat itu kondisi di tempat kejadian sangat sepi. Penembakan tersebut mengagetkan warga.
Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Andari Ruswing, Selasa (31/10/2023), mengatakan, proses penyelidikan kasus penembakan terus berlanjut. Namun, perkara tersebut kini sudah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
Beberapa jam setelah kejadian, polisi menggelar penyelidikan. Dalam proses pemeriksaan awal, polisi telah mengumpulkan sejumlah barang bukti di kontrakan terduga pelaku di Kavling Rawa Bambu Bulak, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Sejauh ini polisi belum mempublikasikan nama maupun inisial pelaku, tetapi dari informasi dari masyarakat, pelaku disebut bernama Edwin.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Satria Komisaris Nur Aqsha Nurdianto membeberkan beberapa alat bukti yang sudah ada, antara lain sejumlah senjata tajam dan senapan angin. ”Namun, semua masih dalam pendalaman (oleh) penyidik dari jajaran Polres (Metro Bekasi Kota) dibantu Polda Metro Jaya,” katanya.
Nur mengatakan, saat ini jajaran polsek hanya bertugas mengamankan lokasi kejadian agar tidak ada konflik susulan. ”Kami juga telah memasang garis polisi sampai proses pemeriksaan selesai,” ujarnya.
Dari pemeriksaan awal, korban mengalami luka tembak di bagian kepalanya.
Ketua RT 003 Kelurahan Kalibaru Mahfud menuturkan, hingga saat ini dirinya belum dipanggil menjadi saksi dalam kasus penembakan tersebut karena memang ia tidak melihat secara langsung peristiwa penembakan. ”Saya sedang berada di luar ketika penembakan itu terjadi,” katanya.
Akan tetapi, berdasarkan informasi dari warga, penembakan terjadi sekitar pukul 18.30 ketika kondisi lokasi kejadian sedang sepi. Beberapa warga pun mengaku mendengar suara letusan.
Hingga saat ini, polisi masih mengejar terduga pelaku. Namun, dalam bermasyarakat, ujar Mahfud, terduga pelaku merupakan orang yang cukup supel dan sering mengikuti kegiatan warga.
Dalam keseharian, terduga pelaku tinggal bersama istri dan anaknya. Adapun untuk pekerjaan, ia diketahui bekerja serabutan. Namun, untuk korban, Mahfud tidak tahu banyak karena diduga merupakan pendatang.