JPM Dukuh Atas yang dibangun sejak 2021 siap diresmikan pengoperasiannya bersama dengan peresmian LRT Jabodebek. JPM Dukuh Atas akan menghubungkan lima moda dań memberikan kemudahan dan kenyamanan transit.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jembatan Penyeberangan Multiguna atau JPM Dukuh Atas segera diresmikan akhir Agustus 2023. Peresmian dilakukan bersama dengan peresmian pengoperasian LRT Jabodebek.
Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) Ferdiansyah Roestam, Jumat (25/8/2023), mengatakan, JPM Dukuh Atas tidak hanya berfungsi sebagai titik transit atau perpindahan, tetapi juga menghubungkan sejumlah moda transportasi umum, seperti commuter line, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KA Bandara, dan Transjakarta, sehingga pola perjalanan lebih efisien.
”Keberadaan JPM Dukuh Atas akan semakin mempermudah masyarakat dalam bermobilitas, khususnya mempermudah perpindahan antarmoda transportasi publik,” kata Ferdi.
Direktur Utama PT Jakarta Lingko Indonesia (JakLingko) Mega Tarigan menambahkan, pengoperasian JPM Dukuh Atas didukung sistem pembayaran terintegrasi yang andal melalui penggunaan aplikasi Jaklingko. ”Masyarakat akan memperoleh manfaat berupa kemudahan pembayaran, kecepatan transaksi serta efisiensi biaya, serta turut membantu mengurangi polusi udara dari emisi kendaraan bermotor,” ujar Mega.
Dibangun di Kawasan Berorientasi Transit (KBT) Dukuh Atas, JPM Dukuh Atas dibangun untuk menjadikan perjalanan harian lebih lancar dan lebih mudah serta memberikan dampak positif pada lalu lintas kota dan lingkungan.
Sebagai penghubung lima moda transportasi umum di KBT Dukuh Atas, JPM Dukuh Atas dilengkapi dengan toko yang menjual perlengkapan khusus (specialty store), toko kebutuhan sehari-hari (convenience store), dan tenant makanan dan minuman. JPM Dukuh Atas juga merupakan ruang publik yang ramah pesepeda dan ramah pejalan kaki.
Dengan adanya integrasi transportasi dan fasilitas yang memudahkan penumpang ataupun masyarakat bermobilitas diharapkan akan memotivasi masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke berbagai pilihan transportasi umum.
Membentang sepanjang 235 meter, JPM Dukuh Atas terbentang dari Stasiun LRT Jabodebek, menyusuri Waduk Setiabudi, menyeberang Kanal Barat, dan berujung di Stasiun KRL Sudirman. JPM Dukuh Atas awalnya dikerjakan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) berdasarkan penugasan dari PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
MITJ dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan mitra Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita Bersama Vision First, yang terdiri dari PT Integrasi Transit Jakarta, PT Waskita Realty, Tower Bersama Group, dan CityVision, yang kemudian menunjuk PT Waskita Beton Precast Tbk sebagai kontraktor pelaksana dari proyek ini.
Dalam perkembangannya, PT Integrasi Transit Jakarta (PT ITJ) ditugasi PT MRT Jakarta bergabung dalam KSO WBVF. Tujuannya untuk melakukan akselerasi pembangunan dan pengelolaan JPM Dukuh Atas. JPM Dukuh Atas itu dibangun dengan menggunakan creative financing yang tidak menggunakan dana APBD dan APBN.
Ferdi menambahkan, peresmian JPM Dukuh Atas akan diwarnai festival kuliner. Festival dengan menghadirkan 42 tenant tersebut akan diselenggarakan di lantai 2 dan lantai 3 JPM Dukuh Atas.
”Festival Kuliner Nusantara bertajuk Jalur Negeri Rasa digelar selama satu bulan,” ucap Ferdi.