Tender Fase 3 MRT Timur-Barat Ditargetkan Desember 2023
Setelah menerima dokumen kajian rancang teknis dasar MRT Timur Barat fase 1 tahap 1, Pemprov DKI Jakarta tengah menyempurnakan kajian tersebut. Adapun proses tender diharapkan dimulai pada Desember 2023.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih perlu menyempurnakan kajian rancangan teknis dasar atau basic engineering design koridor Timur Barat fase 1 tahap 1. Dishub DKI menargetkan proses tender pengadaan jasa konstruksi fase 1 tahap 1 bisa dimulai pada Desember 2023.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Selasa (8/8/2023), di Balai Kota DKI Jakarta, menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta sudah menerima dokumen basic engineering design (BED) fase 1 tahap 1 dari koridor Timur Barat MRT, Senin (7/8/2023). Dokumen itu diserahkan oleh Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta bersama-sama dengan Kementerian Perhubungan juga Badan Kerja Sama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan evaluasi untuk penyempurnaan kajian tersebut.
”Penyempurnaan dokumen BED Koridor Timur Barat fase 1 tahap 1 tersebut akan berlangsung sekitar satu bulan,” kata Syafrin.
Dalam konstruksi angkutan umum perkotaan berbasis rel seperti mass rapid transit (MRT), dokumen BED menjadi awal dari proses konstruksi. JICA merupakan pihak yang menyusun kajian dari trase Timur-Barat. Kajian itu lalu diikuti dengan penyusunan BED sebagai dokumen untuk dasar pembangunan trase tersebut. Setelah dokumen BED masuk, baru masuk ke proses tender.
”Diharapkan pada Desember 2023 nanti sudah ada proses lelangnya,” kata Syafrin.
Ground breaking atau peletakan batu pertama dari fase 1 tahap 1 MRT Timur Barat akan dilakukan menyesuaikan dengan proses tender. Ground breaking atau peletakan batu pertama untuk fase 1 tahap 1 MRT Timur Barat diharapkan dilakukan pada Agustus 2024.
Sebelumnya diberitakan, pembangunan MRT Koridor Timur-Barat akan dimulai di wilayah DKI Jakarta. Dari perencanaan, MRT koridor ini di Fase 3 akan terbentang dari Balaraja di Banten, melewati wilayah DKI Jakarta, lalu berakhir di Cikarang, Jawa Barat.
Total trase koridor Timur-Barat sepanjang 84,102 kilometer. Sementara trase di wilayah DKI Jakarta terbentang sejauh 33,764 kilometer, dimulai dari Kembangan hingga maju sedikit di wilayah Medan Satria, Bekasi.
Fase 1 tahap 1 merupakan trase di wilayah DKI Jakarta dari Tomang hingga Medan Satria. Dalam persiapan pembangunan MRT Timur-Barat itu, konsultan sudah menyusun BED dari fase 1 tahap 1 itu yang kemudian diserahkan Kementerian Perhubungan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk ditindaklanjuti.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dalam penyerahan dokumen BED fase 1 tahap 1, menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, MRT Timur-Barat dibangun dengan menggunakan skema pembangunan yang serupa dengan MRT Utara-Selatan.
Kelembagaan MRT Timur Barat fase 1 juga merupakan replika dari skema MRT Utara-Selatan. Kementerian Perhubungan sebagai executing agency, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai implementing agency, dan PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai sub-implementing agency, serta menerapkan skema pembiayaan on-granting on-lending.
Adapun Pemerintah Jepang, seperti diberitakan, tahun lalu berkomitmen untuk mendanai pembangunan fase 2 dan fase 3 MRT di wilayah DKI Jakarta.