Tim Dokter RSCM Periksa Menyeluruh Kondisi Fajri Pasien Obesitas
Tim dokter yang melibatkan dokter spesialis bedah, penyakit dalam, ortopedi, kulit, gizi klinis, patologi, anestesi, radiologi, hingga psikolog masih melakukan pemeriksaan sebelum menentukan strategi penyembuhan Fajri.
Oleh
Stephanus Aranditio
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pasien obesitas, Muhammad Fajri (26), masih menjalani perawatan insentif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Jakarta Pusat. Tim dokter hingga kini terus melakukan pemeriksaan untuk menganalisis berbagai penyakit yang kemungkinan menjangkiti Fajri karena berlebihan berat badan hingga 280 kilogram.
Sub Koordinator Humas RSCM Yani Astuti mengatakan, pihaknya baru akan memberikan keterangan lengkap dalam waktu dekat ketika tim dokter selesai melakukan pemeriksaan dan menentukan strategi penyembuhan Fajri. Tim dokter yang terlibat, antara lain, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis saraf, dan psikolog.
”Untuk sementara belum ada keterangan terbaru apa pun yang bisa kami berikan. Tim sedang melakukan pemeriksaan secara keseluruhan,” kata Yani saat dikonfirmasi, Minggu (11/6/2023).
Seluruh pihak yang tidak berkepentingan, termasuk wartawan, belum diperbolehkan untuk melihat kondisi Fajri. Hal itu demi kelancaran proses pemeriksaan dan menjaga privasi pasien serta kenyamanan pengunjung lainnya.
”Nanti kami akan fasilitasi wawancara saat konferensi pers dengan melibatkan narasumber terkait dan data yang lebih lengkap, waktunya masih tentatif, satu atau dua hari ke depan,” ucapnya.
Sejak delapan bulan terakhir, Fajri tidak bisa bergerak, seluruh aktivitas dilakukannya di tempat tidur. Beberapa bagian tubuh dan kulitnya mengalami infeksi dan menyebabkan nyeri di persendian kaki. Berat badan Fajri sebelumnya 120 kg. Pola makan yang tidak sehat menyebabkan dirinya mengalami obesitas ekstrem hingga 280 kg.
Proses evakuasi Fajri pun cukup rumit. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pemadam kebakaran menggunakan bantuan alat berat forklift. Petugas juga terpaksa membongkar pintu rumah agar Fajri bisa dikeluarkan.
Sebelum dirujuk ke RSCM, Fajri dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang pada Kamis (5/6/2023). Proses evakuasi Fajri pun cukup rumit. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pemadam kebakaran menggunakan bantuan alat berat forklift. Petugas juga terpaksa membongkar pintu rumah agar Fajri bisa dikeluarkan.
Direktur Utama RSUD Kota Tangerang Taty Damayanty mengatakan, pihaknya sudah membuat tim yang terdiri atas 10 dokter, yakni dokter spesialis bedah, penyakit dalam, ortopedi, kulit, gizi, gizi klinis, patologi, anestesi, dan radiologi. Namun, mereka harus merujuk Fajri ke RSCM karena peralatan terbatas.
”Dirujuk ke RSCM karena lebih lengkap, ada fasilitas bedah pencernaan dan pembuluh darah. Ada beberapa tata laksana penurunan berat badan yang akan kami lakukan bertahap. Untuk sementara, kita simpulkan penyebabnya karena intake kalori yang berlebihan dan itu diperparah dengan minimnya aktivitas gerak,” ujarnya di Tangerang, Jumat (9/6/2023).
Proses pemindahan Fajri dari RSUD Kota Tangerang ke RSCM Jakarta Pusat juga beda dari umumnya. Dia diangkut dengan menggunakan truk pemadam kebakaran. Bak truk tersebut dimodifikasi dengan menambah kasur agar nyaman selama perjalanan. Sedikitnya 15 orang membantu pemindahan Fajri ke RSCM.
Minim aktivitas fisik
Data survei BPS tahun 2021 menunjukkan, aktivitas fisik orang Indonesia tergolong rendah, yakni hanya 27,14 persen dari total penduduk yang berusia 5 tahun ke atas. Jika memperhitungkan data tersebut ditambah dengan data sebanyak 73,86 persen orang Indonesia yang malas berolahraga, diperkirakan akan ada 34,89 juta orang dengan konsumsi gula berlebih yang berpotensi obesitas.
Selain itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022, sebanyak 28,7 persen masyarakat Indonesia masih mengonsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) melewati batas yang dianjurkan. Padahal menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10 persen dari total energi, yakni 200 kkal (kilokalori). Konsumsi tersebut setara dengan gula 4 sendok makan per orang per hari.
Adapun anjuran konsumsi garam per orang adalah 2.000 miligram (mg) natrium per hari, ini setara dengan 1 sendok teh garam per orang per hari. Adapun anjuran konsumsi lemak per orang 20-25 persen per hari dari total energi (702 kkal) per orang per hari. Ini setara dengan lemak 5 sendok makan per orang per hari atau 67 gram per orang per hari.
Pengetahuan ini menjadi penting untuk dipahami masyarakat karena konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan adalah sumber penyakit, mulai dari diabetes, obesitas, stroke, jantung, ginjal, hipertensi, hingga gangguan saraf.