Hari Jadi Kota Depok, Ajakan Berpadu dalam Keberagaman
Sejalan dengan hari jadi ke-24 Kota Depok, semua pihak diimbau untuk mewujudkan kesetaraan dalam pelayanan, kebersamaan, serta kerukunan antaragama dan suku bangsa.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
Tak ada hirup-pikuk, apalagi ingar bingar perayaan hari jadi ke-24 Kota Depok, Jawa Barat, yang jatuh pada Kamis (27/4/2023). Namun, hal itu tidak menyurutkan warga hingga Pemerintah Kota Depok untuk melihat kotanya menjadi lebih baik dan bersatu dalam perbedaan, seperti tema hari jadi Kota Depok ”Beragam Suku Berpadu untuk Depok Lebih Maju”.
Perayaan hari jadi Kota Depok ditandai dengan tasyakur atau doa bersama di Masjid Balai Kota Depok pada Kamis pagi dan pada sore dilanjutkan dengan rapat paripurna DPRD Kota Depok yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam beberapa kali kesempatan, Wali Kota Depok Mohammad Idris kerap menekankan bahwa Kota Depok merupakan kota yang rukun dan warganya hidup berdampingan. Pernyataan itu sebagai jawaban atas laporan indeks kota toleran 2022 oleh Setara Institute 2022 yang menempatkan Kota Depok sebagai kota toleran. Tidak hanya sekali, tetapi dalam tiga kali hasil survei tiga tahun berturut-turut.
”Kota Depok ini kota yang cukup toleran, tidak bisa dibilang intoleran. Inilah yang selanjutnya harus kita jaga, toleransi beragama, bersuku bangsa dan suku etnis, agar toleransinya tetap terwujud,” ujar Idris, Kamis (27/4/2023).
Hasil survei itu, kata Idris, berdasarkan penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Depok bersama Universitas Indonesia pada 2022 dengan indeks kerukunan beragama 3,5. Nilai itu menunjuk Kota Depok sebagai kota yang cukup damai dan nyaman untuk tempat tinggal. Hal itu diperkuat dengan angka harapan hidup (AHH) mencapai sekitar 75 tahun.
Oleh karena itu, sejalan dengan hari jadi Kota Depok, ia mengimbau semua pihak untuk mewujudkan kesetaraan dalam pelayanan, kebersamaan, serta kerukunan antaragama dan suku bangsa.
”Ayo, bareng-bareng maju bersama. Tahun ini kita sadari bahwa keberagaman suku, etnis, agama yang ada di Kota Depok ini jangan dijadikan sebuah konflik, tapi harus dipadukan menjadi satu padu untuk Depok yang lebih maju. Depok sudah maju dan harus lebih maju lagi. Kita harus lanjutkan kemajuan dalam kebersamaan,” katanya.
Sementara itu, Ridwan Kamil dalam sambutannya mengatakan, bagi generasi muda syarat menuju Indonesia Emas salah satunya tidak menjadikan perbedaan sebagai sumber perpecahan. Perbedaan itu merupakan kekayaan rahmat Tuhan. Perbedaan tidak boleh menjadi sumber kebencian dan pertengkaran.
”Generasi muda Kota Depok harus menjadi generasi pendamai. Lalu, kemarin saya ikut meresmikan gereja di Bekasi. Semua pemeluk agama berhak menjalani ibadah. Ini tugas semua pemimpin agar adil untuk semua golongan,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Selesaikan masalah lain
Di usia ke-24, Kota Depok tidak hanya memilik tantangan untuk menjaga harmonisasi dan kerukunan warga dari latar belakang yang berbeda, tetapi juga dalam hal pembangunan berkelanjutan hingga masalah kesejahteraan. Hal itu pun disadari oleh Idris.
Indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Depok menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data, IPM Kota Depok meningkat dari 81,37 persen pada 2021 menjadi 81,86 persen pada 2022.
”Tentunya kemajuan ini bukan berarti tidak ada masalah. Masih banyak masalah kemacetan, banjir, ketertiban, ketidakteraturan administrasi, dan masalah lain, itu juga masih kita rasakan di Kota Depok. Ini harus diselesaikan,” ujar Idris.
Galuh Yudi (37), Tia Herawati (27), dan Abdul Hanif (29), warga Kota Depok, menaruh harapan akan Kota Depok yang berkembang lebih baik. Mereka berharap, Depok menjadi lebih baik dalam hal pemerataan pembangunan, penanganan kemacetan, mewujudkan kota yang inklusif dan rukun, hingga pemerintah yang selalu memperhatikan dan terbuka kepada permasalahan warga.
”Kota ini masih harus terus belajar, cepat dalam menyesaikan dinamika permasalahan di bawah yang dirasakan langsung oleh warga. Kota ini akan tecermin baik atau jelek salah satunya dari kebijakan pemerintah dan pimpinannya. Semoga bertambah usia, warga dan pemimpinnya juga dewasa,” kata Galuh.