Polisi Buru Gerombolan Penyerang Lapak Kuliner di Tebet
Saat terjadi penyerangan, para pekerja sedang merapikan peralatan menjelang menutup lapak kuliner. Pengelola lapak kuliner tersebut tidak tahu-menahu dan tak memiliki persoalan dengan para penyerang mereka.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekelompok orang menyerang dan menganiaya sejumlah pekerja di salah satu lapak kuliner di depan Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan. Para pelaku kini diburu polisi.
Tindakan premanisme oleh sejumlah orang yang terjadi pada Sabtu (22/4/2023) dini hari itu tersebar luas di media sosial. Dari narasi yang beredar, salah satunya dari Instagram @merekamjakarta, disebutkan, ada gerombolan orang yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba menghampiri dan mengobrak-abrik lapak makanan tersebut dan menyerang sejumlah orang dengan celurit.
Pada Selasa (25/4/2023) sore, lapak pedagang itu masih beroperasi. Para pekerja sibuk mengolah beragam jenis kuliner dan melayani pelanggan yang mulai berdatangan. Para pekerja di lapak kuliner tersebut tak bersedia diwawancarai dan tidak mau identitas mereka diungkap di media massa. Mereka juga menyebut bahwa pemilik usaha kuliner itu sedang tidak berada di tempat.
Salah satu dari pekerja di tempat itu mengatakan, lapak mereka diserang pada Sabtu dini hari. Saat terjadi penyerangan, para pekerja sedang merapikan peralatan sebelum menutup lapak kuliner mereka.
”Jumlahnya sekitar lima orang. Ada yang bawa parang, celurit. Saya juga sempat dicekik,” katanya.
Lelaki itu menyebut, pihak lapak sebenarnya tidak tahu-menahu dan tidak memiliki persoalan dengan para penyerang mereka. Menurut dia, gerombolan itu awalnya mencari salah satu tukang parkir yang kerap menjaga kendaraan pelanggan di tempat itu.
”Tetapi, karena enggak ketemu, kami yang disasar,” ucapnya.
Kepala Kepolisian Sektor Tebet Komisaris Chitya Intania saat dihubungi secara terpisah pada Selasa siang membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebut, penyerangan oleh sekelompok preman tersebut masih dalam penyelidikan polisi.
”Kami sudah dampingi korban untuk buat laporan. Sudah ditangani kanit reskrim (kepala unit reserse kriminal). Saat ini (kasus tersebut) masih dalam proses penyelidikan,” kata Chitya.