Selama Ramadhan, Amukan Si Jago Merah di Jakarta Hanguskan Rp 38,6 Miliar
Tren kebakaran selama Ramadhan didominasi obyek bangunan permukiman, yakni mencapai 452 obyek atau 41,56 persen. Situasi ini cenderung menurun dibandingkan momen Ramadhan 2022.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Musibah kebakaran di Jakarta mencapai 154 kejadian selama momen Ramadhan 2023. Nilai kerugian yang timbul akibat ratusan musibah itu ditaksir mencapai Rp 38,6 miliar.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, selama Ramadhan 2023 atau sejak 23 Maret 2023 sampai 22 April 2023 tercatat ada 154 kebakaran di Jakarta. Jumlah wilayah dengan frekuensi kebakaran tertinggi ada di Jakarta Selatan, yakni mencapai 38 kasus, diikuti Jakarta Timur 35 kasus, Jakarta Barat 30 kasus, Jakarta Pusat 28 kasus, dan Jakarta Utara 23 kasus.
”Penyebab kebakaran tertinggi selama Ramadhan 2023 oleh listrik. Presentasenya 62,99 persen,” kata Satriadi, Senin (24/3/2023) di Jakarta.
Satriadi menambahkan, tren kebakaran selama Ramadhan didominasi obyek bangunan permukiman, yakni mencapai 452 obyek atau 41,56 persen. Situasi ini menurun dibandingkan momen Ramadhan 2022.
Pada 2022, selama Ramadhan, ada 555 obyek bangunan permukiman yang terbakar atau mencapai 46,06 persen dari total 165 frekuensi kebakaran. Namun, dari sisi kerugian, kebakaran yang terjadi pada Ramadhan 2022 nilainya lebih kecil, yakni Rp 25,9 miliar.
Terkait bangunan permukiman, selama Lebaran 2023, terjadi dua kebakaran dengan skala cukup besar di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Di Jakarta Utara, jumlah permukiman warga yang terbakar mencapai sekitar 218 bangunan rumah warga yang luluh lantak dilahap api. Kebakaran yang terjadi pada 22 April dini hari itu mengakibatkan 40 keluarga yang harusnya menikmati Lebaran bersama keluarga di rumah masing-masing pun terpaksa mengungsi.
Adapun akibat musibah itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berupaya untuk mengurangi beban warga penyintas kebakaran. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memberikan layanan trauma healing kepada anak penyintas kebakaran di posko pengungsian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, layanan psikososial yang diberikan itu, antara lain bernyanyi, mendongeng, mewarnai gambar, serta membagikan makanan dan minuman ringan. Layanan psikososial itu untuk memulihkan psikologis anak-anak akibat musibah kebakaran yang terjadi saat Lebaran tersebut.
Duka akibat amukan si jago merah di Jakarta Utara belum sirna saat kebakaran kembali melanda permukiman warga di Kelurahan Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (23/4/2023) sekitar pukul 10.35 WIB. Dari data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, tercatat ada delapan rumah yang ludes dilahap si Jago merah. Kebakaran diduga akibat kebocoran tabung gas.
”Ada warga yang sedang memasak. Namun tabung gas mengalami kebocoran dan menyebabkan api merambat ke rumah warga,” ujar Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman.