Pemberantasan Kriminalitas di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya Ditingkatkan Jelang Ramadhan
Kasus pencurian, premanisme, dan kejahatan jalanan lainnya akan diberantas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan beribadah mayoritas umat Islam pada bulan Ramadhan.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya memaksimalkan anggotanya untuk memberantas kriminalitas di lingkungan Jakarta dan sekitarnya. Upaya ini akan berlanjut pada Ramadhan tahun ini agar memberikan kenyamanan dan ketertiban beribadah bagi masyarakat.
Penindakan kriminalitas digencarkan salah satunya dengan mengadakan Operasi Penyakit Masyarakat Jakarta Raya (Pekat Jaya) 2023 selama 15 hari pertama Maret 2023. Dalam operasi ini, polisi mengungkap 282 kasus dan menangkap 379 tersangka. Dari semua tersangka, terungkap ada 16 orang sebagai residivis, 1 anak di bawah umur, dan 1 pengguna narkotika.
”Dalam operasi ini, kami berhasil mengungkap kasus yang menjadi sorotan, seperti pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan kejahatan lainnya,” ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Imam Yulisdiyanto dalam rilis di Jakarta, Senin (20/3/2023).
Dari kasus yang diungkap, polisi mengamankan barang bukti alat dan hasil kejahatan berupa 13 mobil, 101 sepeda motor, 1 senjata api, 39 senjata tajam, uang hasil kejahatan Rp 206,98 juta, serta 76 ponsel dan 11 laptop.
”Operasi Pekat ini bertujuan untuk memberantas segala bentuk tindak kriminal, mencegah terjadinya tindak kriminal lainnya, agar tercapai situasi yang kondusif dan juga dalam rangka memelihara serta meningkatkan stabilitas keamanan ketertiban masyarakat di DKI Jakarta dan sekitarnya,” lanjutnya.
Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional Biro Operasi Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Alamsyah Pelupesy pada kesempatan sama mengatakan, pengungkapan kriminalitas lewat operasi ini untuk mengondisikan situasi keamanan dan ketertiban menjelang puasa Ramadhan dan Idul Fitri.
”Sehingga masyarakat umum di wilayah hukum Polda Metro Jaya bisa melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan dengan baik, aman, dan nyaman. Begitu juga saat pelaksanaan Operasi Ketupat untuk kegiatan Idul Fitri, masyarakat Jakarta dan sekitarnya bisa melaksanakan dengan nyaman,” tuturnya.
Dalam operasi ini terungkap 217 kasus atau 77 persen dari total kasus terungkap di luar target operasi ini. Hal ini, menurut Alamsyah, tidak hanya menjadi prestasi, tetapi juga peringatan bagi calon pelaku tindak kriminal.
”Seluruh masyarakat atau calon-calon (pelaku) kejahatan yang berniat akan melakukan tindak kriminalitas kalau bisa mengurungkan niatnya karena jajaran kepolisian akan terus memaksimalkan kegiatan ini. Kami akan terus menjaga masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Subdirektorat (Subdit) Pencurian Kendaraan Bermotor (Ranmor) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyelesaikan 16 laporan kasus pencurian yang mempersangkakan 25 orang sejak Januari 2023. Disebutkan, kasus kriminalitas berupa pencurian meningkat jelang Ramadhan.
”Jelang bulan Ramadhan ini, pelaku-pelaku sudah mulai melakukan kegiatannya lagi. Kami tidak tinggal diam, kami pun merespons dan melakukan penangkapan. Pelaku-pelaku ini mencongkel pintu rumah dalam keadaan kosong. Semua barang yang bernilai ekonomi diambil, termasuk kendaraan,” ungkap Komisaris Yuliansyah, Kepala Subdit Ranmor di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Selama dua setengah bulan, Polda Metro Jaya sudah mengamankan 30 sepeda motor dan sebuah mobil milik korban pencurian. Pelaku mencuri kendaraan korban baik dengan cara umum menggunakan kunci T maupun dengan kekerasan menggunakan senjata tajam dan senjata api.
”Dalam kasus jenis ini, kami berhasil mengamankan beberapa senjata tajam sampai senjata api berisi peluru asli. Senjata-senjata ini tidak segan dipakai pelaku manakala ada perlawanan dari korban,” kata Yuliansyah.