Rumah Ditinggal Mudik Rawan Kriminalitas dan Kebakaran

Pemudik bisa meninggalkan rumahnya dalam kurun waktu lebih dari sepekan. Polisi mengantisipasi kriminalitas dan kebakaran dengan patroli rutin. Sementara pemudik pastikan kondisi rumah dalam keadaan aman saat ditinggal.

KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Warga tengah memvalidasi data untuk mudik gratis di posko validasi Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Jalan Dr Sitanala, Kota Tangerang, Banten, Rabu (13/4/2022).

TANGERANG, KOMPAS — Rumah kosong yang ditinggal mudik buruh/pekerja di Kota Tangerang, Banten, diperkirakan cukup banyak. Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota mendata rumah yang ditinggal mudik serta melaksanakan patroli untuk mencegah kriminalitas ataupun korsleting yang berujung kebakaran.

Pendataan dilakukan oleh bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) yang ada di RT/RW. Polisi juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan warga setempat untuk sistem keamanan lingkungannya.

Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin menyebutkan, akan banyak rumah kosong yang ditinggal mudik lantaran banyak buruh/pekerja di ”Kota Benteng” Tangerang berasal dari luar daerah. Bhabinkamtibmas bekerja sama dengan RT/RW mendata rumah kosong supaya secara rutin dipantau atau dicek kondisinya.

”Petugas bakal rutin patroli selama periode mudik Lebaran untuk menjaga dan mencegah potensi kriminalitas. Juga mengecek keamanan infrastruktur,” katanya pada Kamis (21/4/2022).

Keberadaan terminal bayangan pun tak luput dari pantauan polisi selama mudik Lebaran 2022. Petugas mengantisipasi kriminalitas dan keberadaan travel gelap yang berpotensi melanggar hukum.

Setidaknya ada 1.000 petugas gabungan dan sembilan pos pantau yang tersebar se-Kota Tangerang untuk pelayanan dan pengamanan Lebaran.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Sejumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) diparkir di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (9/4/2022). Memasuki seminggu pertama bulan Ramadhan, sejumlah warga memilih untuk mudik lebih awal. Mereka menuju sejumlah kota di Jawa Timur, seperti Surabaya, Malang, dan Madura. Jumlah pemudik pada Idul Fitri tahun ini berpotensi melonjak setelah pemerintah tidak melarang mudik dan melonggarkan persyaratan bagi pelaku perjalanan. Survei Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik akan mencapai 85,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, 14,3 juta orang merupakan pemudik dari wilayah Jabodetabek.

Tips

Pemudik bisa meninggalkan rumahnya dalam kurun waktu lebih dari sepekan. Untuk itu, pastikan kondisi rumah dalam keadaan aman saat ditinggalkan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang Deni Koswara menuturkan, tidak sedikit kasus pencurian atau korsleting berujung kebakaran di rumah kosong yang ditinggal mudik. Pemudik sebaiknya memastikan rumah dalam kondisi aman mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.

Baca juga : Perampok Bersenjata Api Gondol Rp 70 Juta dari Toko Swalayan di Tangerang

Berikut beberapa tips memastikan kondisi rumah aman saat ditinggal mudik. Pertama, pastikan pintu dan jendela terkunci rapat. Alangkah baik ditambah gembok sebagai pengaman ekstra. Sebaiknya membawa kunci dan tidak ditinggalkan di tempat-tempat yang biasa diketahui orang, seperti di bawah keset, pot tanaman, dan ventilasi.

Kedua, matikan dan cabut colokan perangkat elektronik atau peralatan yang terhubung ke listrik dan gas. Dengan begitu, hal itu bisa mencegah korsleting dan meminimalkan kebocoran gas yang bisa mengakibatkan kebakaran.

Baca juga : Arus Mudik dari Jakarta Mulai Meningkat

Ketiga, kosongkan dan tutup rapat tempat penampungan air supaya tidak menjadi sarang nyamuk yang berpotensi menimbulkan penyakit, seperti demam berdarah dengue.

Keempat, harta benda atau barang berharga sebaiknya disimpan di brankas dan diletakkan di tempat aman. Kelima, melaporkan informasi tentang pulang kampung kepada RT/RW atau tetangga dan mintalah bantuan untuk mengecek rumah yang ditinggal mudik.