Tujuh orang ditahan dalam kasus pelemparan batu terhadap bus Persis Solo seusai versus Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena. Kata Wali Kota Surakarta Gibran, tindak tegas pelaku guna memutus mata rantai kerusuhan.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Faisal Febrianto menunjukkan barang bukti di Polres Tangerang Selatan, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (30/1/2023).
TANGERANG, KOMPAS — Tujuh tersangka telah ditahan dalam kasus pelemparan batu terhadap bus Persis Solo setelah laga tandang melawan Persita Tangerang dalam laga lanjutan Liga 1 2023 di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (28/1/2023). Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengingatkan, hal seperti ini akan terus terjadi buntut tidak tuntasnya penanganan pelaku kerusuhan di Kanjuruhan.
Penyerangan ini terekam oleh kamera kru Official Persis Solo dan ramai di media sosial. Dalam konferensi pers pada Senin (30/1/2023), Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Faisal Febrianto mengatakan, tujuh suporter Persita tersebut dendam seusai sebelumnya suporter Persis Solo melakukan sweeping dan menghina suporter Persita. Jadi, ketika Persis Solo menyambangi Tangerang, para pelaku membalasnya.
Tujuh pelaku yang telah ditangkap polisi itu berinisial MR (23), HK (19), IA (19), FS (21), MFM (22), DH (24), dan GR (18). HK dan GR ditangkap sesaat setelah kejadian dan lima pelaku lain ditangkap di sekitar Kali Cisadane, Tangerang, Sabtu pukul 20.06. Selanjutnya, para tersangka dibawa ke Polres Tangerang Selatan guna penyelidikan lebih lanjut.
”Beberapa barang bukti telah kami amankan, seperti sepeda motor, kaus, dan jaket milik tersangka,” ujar Faisal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menambahkan, insiden pelemparan batu terhadap bus pemain Persis Solo di Tangerang dapat menjadi bahan evaluasi pengamanan berikutnya. Menurut dia, meskipun pihak polisi sudah melakukan pengamanan dengan optimal, tetapi jika tidak didukung pihak terkait seperti pemain, official, dan suporter, insiden tersebut bisa terulang kembali.
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
Konferensi pers penangkapan tujuh pelaku pelemparan batu terhadap bus Persis Solo di Polres Tangerang Selatan, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (30/1/2023).
”Sangat penting bagi semua pihak dan individu untuk sadar akan ketertiban dan kebaikan bersama. Jadi, jangan polisi terus yang mengevaluasi, semua pihak juga harus mengevaluasi. Polri sudah memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan dalam hal ini. Kalau tidak ada dukungan evaluasi dari para pihak, mau sampai kapan hal ini terjadi?” kata Trunoyudo.
Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan Ipda Galih menyampaikan, awalnya pertandingan antara Persita Tangerang dan Persis Solo berlangsung aman dengan skor akhir 0-0. Namun, suporter Persita Tangerang melempari bus rombongan Persis Solo dengan batu saat hendak meninggalkan stadion.
Menurut Manajer Persis Solo Erwin Widianto, sekelompok orang tak dikenal mulai menyerang dua bus klub sepak bola binaannya sekitar pukul 17.30 WIB di kawasan Kelapa Dua hingga Pintu Tol Panunggangan. Lokasinya tepat di Jalan Boulevard Diponegoro, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Akibat tindakan pelemparan tersebut, bus pemain Persis Solo mengalami pecah dan retak kaca di bagian kiri depan. Selain itu, seorang kru official Persis Solo mengalami luka pada bagian tangan kiri dan kaki kanan karena terkena pecahan kaca. Akibat kejadian itu, ia harus menjalani operasi di RSAB Harapan Kita.
Dalam hal ini, para pelaku akan disangkakan dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan terhadap orang dan barang. Bila nanti hasil pemeriksaan menunjukkan tujuh orang tersebut terbukti melempar batu, mereka dapat dikenai ancaman di atas 5 tahun penjara.
Tindakan tegas
Terkait kejadian pelemparan batu kepada bus Persis Solo, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka turut berkomentar melalui akun Twitternya. Ia bahkan mencolek Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir terkait tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, tahun lalu.
Menurut Gibran, jika pelaku kerusuhan di Malang tidak dihukum, suporter lainnya tidak akan takut berbuat serupa. Hal ini akan terus berulang selama tidak ada ketegasan terhadap suporter yang rusuh.
Mohon ijin pak kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi. Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan.
PERSITA TANGERANG
Unggahan Persita Tangerang dalam Instagram resmi miliknya, MInggu (29/1/2023).
”Mohon ijin pak kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi. Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan,” tulis Gibran dalam unggahannya, Minggu (29/1/2023).
Selain itu, melalui laman resmi Instagram Persita Tangerang, pihak manajemen dan panitia pelaksana melarang pihak yang melakukan pelemparan untuk masuk dan beraktivitas di Stadion Indomilk Arena seumur hidup.
Pihak Persita dan kepolisian juga akan terus melakukan penyidikan terhadap kasus ini sampai tuntas. Siapa pun yang ikut serta atau terlibat dalam insiden tersebut, maka akan diproses secara hukum.
”Bentuk tegas tanpa ampun akan terus dilakukan terhadap oknum yang melakukan kekerasan, anarkis, serta perilaku yang dapat merugikan kedua klub,” tulisnya.