Memasuki tahun 2023, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mengedepankan profesionalitas kerja dan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY, Ayu Nurfaizah
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seluruh warga DKI Jakarta diajak optimistis menghadapi segala tantangan di tahun 2023. Ajakan ini juga bagi aparatur sipil negara agar memberikan layanan publik yang profesional kepada warga.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengajak seluruh warga menyambut dan memaknai tahun 2023 dengan semangat yang baru. Semangat ini berwujud sinergi dan peran aktif dalam pembangunan serta menjaga kesatuan dan persatuan bangsa untuk kemajuan Jakarta dan Indonesia.
”Tahun 2022 dilalui dengan penuh dengan tantangan. Pandemi Covid-19 sekali lagi bisa ditangani dengan sinergi dan kerja sama. Mari jaga Jakarta, bangun Jakarta, sukses Jakarta untuk Indonesia,” ujar Heru, Minggu (1/1/2023).
Aparatur sipil negara turut diajak mengoptimalkan layanan publik mulai dari kelurahan sebagai ujung tombak atau garda terdepan pemerintah daerah. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mengedepankan profesionalitas kerja dan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Heru mengatakan, akan terus melakukam inspeksi dan meninjau layanan publik kepada warga. Dengan begitu, bisa menyerap aspirasi sekaligus bertukar pikiran dengan aparaturnya dan warga.
”Kualitas pelayanan harus terus meningkat. Ada inovasi dan kreativitas dalam pelayanan publik yang prima dan berorientasi pada kepuasan warga,” katanya.
Heru membutuhkan kerja sama dalam memimpin Jakarta. Ada banyak kritik dan saran yang disampaikan wakil rakyat kepadanya untuk mengelola dan menangani permasalahan Jakarta.
Kami ingin program seperti pengerukan kali terus diperluas, juga pembebasan lahan untuk pengendalian banjir. Ikhtiar bersama menjadikan Jakarta lebih baik. (Nurhasan)
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Heru meningkatkan komunikasi publik kepada warga supaya tidak ada miskomunikasi atau salah tafsir terhadap berbagai kebijakan, seperti pembatasan usia penyedia jasa lainnya perorangan dan perubahan slogan Jakarta.
”Harus lebih menggerakkan potensi perangkat daerah untuk bahu-membahu membangun Jakarta,” ujar Gembong.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan menambahkan, perlu kerja sama eksekutif dan legislatif untuk mengetahui permasalahan warga Jakarta. Dari kerja sama ini akan menyinkronkan program dan eksekusi di lapangan agar tepat sasaran.
”Kami ingin program seperti pengerukan kali terus diperluas, juga pembebasan lahan untuk pengendalian banjir. Ikhtiar bersama menjadikan Jakarta lebih baik,” ujar Nurhasan.
Bersih dan aman
Di luar optimisme DKI menatap 2023, secara umum kondisi Jakarta di hari pertama tahun baru bersih dan aman. Sepanjang perayaan pergantian tahun, tidak ada insiden berarti sesuai pantauan Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Pasca-perayaan Tahun Baru 2023, area Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Minggu pagi juga sudah bersih dari sampah. Beberapa orang datang bersama keluarga atau teman untuk berfoto, berolahraga, atau sekadar menikmati suasana pagi.
Citra Sofa (20), warga Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, menilai, pasca-perayaan Tahun Baru, area Bundaran HI sudah bersih. Namun, ia menyayangkan sebagian jalan dan trotoar di sekitar Bundaran HI yang masih kotor. Area ini tepatnya di sentra kuliner dekat mal Grand Indonesia. Taman di area Bundaran HI rusak terinjak-injak, khususnya rumput di area trotoar dan sebagian di dalam bundaran.
”Saya kecewa karena tamannya jadi rusak. Mestinya petugas tetap mengingatkan masyarakat untuk menjaga fasilitas umum walaupun suasana ramai. Masyarakat juga harus punya kesadaran untuk menjaga taman,” ujar Citra.
Rusli (46), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Menteng, Jakarta Pusat, pagi itu membersihkan area Bundaran HI. Ia bersama satu rekannya kemarin bekerja dari pukul 05.00 hingga pukul 13.00.
”Tidak sebanyak (sampah) hari Minggu biasanya yang bisa dapat beberapa karung sampah besar hasil dari mengumpulkan sampah di jalan dan trotoar sekitar ini. Sebab, saat selesai perayaan Tahun Baru, area ini langsung dibersihkan petugas yang jaga (malam),” ujarnya.
Berbeda dari Rusli, Ali Giantoro (49), petugas PPSU Kebon Kacang, Jakarta Pusat, mengaku, jumlah sampah yang dibersihkan pasca-perayaan Tahun Baru lebih banyak dari hari Minggu biasanya. Bersama dengan satu orang lain, mereka membersihkan sampah dari Jalan Lontar hingga pintu masuk mal Grand Indonesia dan Plaza Indonesia. Pada area seluas 12 meter persegi, keduanya bisa mengumpulkan sampah dua keranjang besar.
”Sepertinya sudah dibersihkan oleh petugas sebelumnya, tetapi jumlah sampah tetap banyak,” katanya.
Di area Kota Tua, Jakarta Barat, secara umum juga terlihat, Minggu siang. Namun, di beberapa titik masih ada sampah berserakan.
Dani Novia (24), warga Kranji, Bekasi, Jabar, menilai, kondisi area luar Kota Tua masih cukup kotor. Ia menunjuk beberapa sampah yang dibuang oleh pengunjung lain. ”Tempat sampah sudah disediakan, tetapi tidak dibedakan jenis sampahnya. Warga juga perlu diimbau sadar kebersihan. Kalau kotor, tidak enak dipandang dan tidak menarik,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, DLH mengerahkan 3.180 personel untuk membersihkan titik-titik keramaian saat perayaan Tahun Baru. Jumlah ini terdiri dari sopir truk sampah, petugas kebersihan, dan regu comot.
”Personel tersebar di 21 titik di lima kota administrasi Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. DLH menyediakan fasilitas kebersihan, seperti sapu, karung, angkutan sampah, hingga bus toilet. Para petugas dikerahkan sejak 1 Januari 2023 pukul 00.30-05.00. Selesai operasi targetnya semua wilayah sudah bersih,” ujarnya.
Selain itu, DLH menyisir area pariwisata, seperti Kota Tua, Jakarta Barat; Pantai Ancol, Jakarta Utara; Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan; hingga Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.