Sepekan, Dua Kapal Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu
Kapal Motor Berkah Bahari menabrak karang dan karam di perairan Pulau Papa Theo, Kepulauan Seribu, akibat cuaca di laut memburuk.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selama sepekan, dua kapal motor tenggelam di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Terbaru, Kapal Motor Berkah Bahari menabrak karang dan karam di perairan Pulau Papa Theo, Kepulauan Seribu. Seluruh penumpang kapal dievakuasi dalam kondisi selamat.
Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli mengatakan, KM Berkah Bahari awalnya berangkat dari Muara Angke, Jakarta Utara, pada Kamis (29/12/2022), untuk menangkap cumi di wilayah perairan Kepulauan Seribu. Saat itu, kapal bagan cumi dengan kapasitas 11 tonase kotor itu berpenumpang delapan nelayan.
”Namun, pada Jumat (30/12/2022) dini hari, tiba-tiba cuaca di laut memburuk dan membuat kapal terempas. Nakhoda lalu memutuskan berlindung di Pulau Papa Theo,” kata Fazzli dalam keterangannya, Sabtu (31/12/2022), di Jakarta.
Upaya berlindung di pulau terdekat itu gagal lantaran nakhoda kapal tak menguasai medan dan minimnya visibilitas. KM Berkah Bahari pun menabrak karang dan mengakibatkan kebocoran kapal.
Sebanyak delapan penumpang yang terjebak dapat diselamatkan oleh KM Mulia Jaya, yang saat itu melintas tak jauh dari perairan Pulau Papa Theo atau juga dikenal dengan Pulau Petondan Kecil. Para penumpang tersebut kemudian dibawa ke kantor Kepolisian Sektor Kepulauan Seribu Utara untuk pengecekan kesehatan dan penanganan lebih lanjut.
”Kami sudah koordinasi dengan Polres Kepulauan Seribu. Semua aman terkendali serta tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan itu,” ucap Fazzli.
Kepala Seksi Humas Polres Kepulauan Seribu Inspektur Dua Putut Suryo, dihubungi terpisah, mengatakan, delapan penumpang yang terlibat insiden di Pulau Papa Theo sampai saat ini masih menginap di kantor Polsek Kepulauan Seribu Utara. Kondisi kesehatan mereka dilaporkan kian stabil.
”Rencana pemulangan para penumpang masih tentatif. Masih melihat kondisi para anak buah kapal. Mereka tidak terlalu trauma, tetapi lebih melihat kondisi cuaca,” ujar Putut.
Kasus kapal tenggelam di perairan Kepulauan Seribu terjadi berdekatan selama satu pekan terakhir. Sebelumnya, pada Jumat (23/12/2022) pagi, Kapal Motor Nurul Hidayah juga tenggelam di Pulau Payung, Kepulauan Seribu. Tiga penumpang dan tiga awak kapal dapat dievakuasi dalam kondisi selamat. Kapal yang berangkat dari Kabupaten Tangerang, Banten, itu tenggelam akibat mesin kapal mati dan kelebihan muatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, KM Nurul Hidayah tenggelam di perairan sebelah barat daya Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan. Kapal itu membawa tiga anak buah kapal dan tiga penumpang.
”Seluruh korban, enam orang, sudah diselamatkan. Penyelamatan oleh KM Doa Ibu yang melintas,” kata Isnawa dalam keterangannya, Jumat (23/12/2022), di Jakarta.
Tujuan Pulau Kelapa
Putut Suryo menambahkan, KM Nurul Hidayah awalnya berlayar dari Dermaga Kronjo, Kabupaten Tangerang, pada Jumat pukul 06.00. Saat bertolak dari dermaga menuju tujuan akhir Pulau Kelapa, wilayah Kepulauan Seribu, kapal itu membawa muatan semen 60 zak, hebel 6 kubik, balok 1,5 kubik, 15 karung beras berukuran 50 kilogram, dan air kemasan 50 dus.
”Saat tiba di Pulau Payung, ada gangguan mesin dan dihantam ombak. Akibatnya, kapal itu miring dan muatannya tumpah,” kata Putut.
Saat kondisi kapal mulai miring, nakhoda kapal melambai-lambai meminta pertolongan. Penumpang di KM Nurul Hidayah beruntung lantaran saat itu tengah melintas KM Doa Ibu.
KM Doa Ibu yang saat itu melintas kemudian membantu menarik kapal yang telah miring itu. Namun, karena gelombang di lautan cukup deras, penumpang kapal kemudian dievakuasi untuk berpindah ke KM Doa Ibu. Sementara itu, material bersama KM Nurul Hidayah dibiarkan tenggelam.