Kapal Tenggelam di Perairan Pulau Seribu, Semua Korban Selamat
Kapal yang berangkat dari Kabupaten Tangerang itu tenggelam akibat mesin kapal mati dan kelebihan muatan.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal Motor Nurul Hidayah tenggelam di Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Jumat (23/12/2022) pagi. Tiga penumpang dan tiga awak kapal berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Kapal yang berangkat dari Kabupaten Tangerang itu tenggelam akibat mesin kapal mati dan kelebihan muatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, KM Nurul Hidayah tenggelam di perairan sebelah barat daya Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan. Kapal itu membawa tiga anak buah kapal dan tiga penumpang.
”Seluruh korban, 6 orang, sudah diselamatkan. Penyelamatan oleh KM Doa Ibu yang melintas,” kata Isnawa dalam keterangannya, Jumat (23/12/2022), di Jakarta.
Adapun korban selamat itu ialah Noval (20), Arif (14), dan Farel (15), ketiganya warga Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Sementara tiga anak buah kapal yang juga selamat ialah Edo (47), Dona (35), dan Hasanuddin (61).
Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Kepulauan Seribu Inspektur Dua Putut Suryo menambahkan, KM Nurul Hidayah awalnya berlayar dari Dermaga Kronjo, Kabupaten Tangerang, pada Jumat pukul 06.00. Kapal itu saat bertolak dari dermaga menuju tujuan akhir Pulau Kelapa, wilayah Kepulauan Seribu, membawa muatan semen 60 sak, hebel 6 kubik, balok 1,5 kubik, 15 karung beras berukuran 50 kilogram, dan air kemasan 50 dus.
”Saat tiba di Pulau Payung, ada gangguan mesin dan dihantam ombak. Akibatnya, kapal itu miring dan muatannya tumpah,” kata Putut.
Saat kondisi kapal mulai miring, nakhoda kapal melambai-lambai meminta pertolongan. Penumpang di KM Nurul Hidayah beruntung lantaran saat itu tengah melintas KM Doa Ibu.
Kapal Doa Ibu yang saat itu melintas kemudian membantu menarik kapal yang telah miring itu. Namun, karena gelombang di lautan cukup deras, penumpang kapal kemudian dievakuasi untuk berpindah ke KM Doa Ibu. Sementara itu, material bersama KM Nurul Hidayah dibiarkan tenggelam.