Potensi aksi teror akan terus ada, khususnya jelang akhir tahun. Meningkatnya mobilitas masyarakat pada malam tahun baru harus diiringi dengan kewaspadaan yang memadai.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Polda Metro Jaya mengidentifikasi ada delapan potensi kerawanan di malam perayaan tahun baru, salah satunya aksi teror. Tujuan dari tindakan teror tersebut adalah menimbulkan kepanikan dan ketakutan di masyarakat. Untuk itu, peningkatan kewaspadaan masyarakat menjadi hal krusial.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan, mengatakan, delapan potensi kerawanan tersebut di antaranya kerumunan seperti konser dan pesta kembang api; kemacetan akibat konvoi dan pawai keliling; konflik antarwarga yang dipicu oleh pesta miras dan tawuran. Selain itu, ada juga lonjakan kasus Covid-19; kriminalitas seperti pencurian dan perampokan; dan bencana alam yakni banjir, kebakaran, serta gempa bumi.
"(Kedelapan dapat) berupa aksi teror seperti bom dan sabotase tempat ibadah, pusat ekonomi, serta lokasi pariwisata," ungkap Zulpan dalam Laporan Direktorat Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya, Selasa (27/12/2022).
Adapun lokasi yang diantisipasi sebagai pusat keramaian yakni di Monumen Nasional, Jakarta Aquarium, Pantai Indah Kapuk (PIK), Ragunan, Gelora Bung Karno (GBK), Ancol, Blok M, Bumi Serpong Damai (BSD), Bundaran Hotel Indonesia (HI), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Senopati. Selain itu di Summarecon Mall Bekasi, Patung Ondel-ondel, Kota Tua, Kemang, dan Alam Sutera.
Beberapa lokasi tersebut bahkan mengadakan festival malam tahun baru. Misalnya TMII, Jakarta Timur, yang mengadakan perayaan bertajuk Semarak Jakarta, Gelorakan Keketuaan ASEAN 2023. Festival ini menjadi perayaan malam tahun baru pertama di ruang terbuka dan dilaksanakan pada 31 Desember 2022 mulai dari pukul 20.00-01.00.
Selain itu, di sepanjang Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman akan diadakan Malam Muda Mudi 2023 dengan konsep car free night atau bebas kendaraan. Acara tersebut juga menghadirkan delapan panggung hiburan yang tersebar di sepanjang jalan.
Kepolisian diharapkan dapat memperkuat pengamanan Kepolisian Sektor dan Kepolisian Resor, termasuk polisi lalu lintas yang berjaga di jalan raya (Ridwan Habib).
Sebagai informasi, pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 yang dilakukan dalam Operasi Lilin, Polri melibatkan sekitar 102.000 personelnya. Untuk sasaran pengamanan akan berfokus pada 52.636 lokasi yang sudah termasuk 3.693 pasar atau pusat perbelanjaan, 3.709 obyek wisata, dan 1.706 obyek untuk perayaan malam pergantian tahun baru.
Kepala Polri Listyo Sigit Prabowo, pada saat apel gelar pasukan Operasi Lilin di Monumen Nasional, Kamis (22/12/2022), menuturkan, baik sebelum maupun pascabom Astanaanyar, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 telah bergerak untuk memantau jaringan-jaringan teroris di Indonesia.
"Meskipun demikian, kami tetap melakukan pencegahan di tempat-tempat ibadah dan pusat keramaian dengan tahapan sterilisasi dan beberapa tempat tertentu dipasangi x-ray serta pemeriksaan barang bawaan," tuturnya.
Kegiatan pengamanan dilakukan oleh Polri, TNI, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat di wilayah masing-masing. Seluruh elemen tersebut akan terus bergerak untuk menjaga dan mengimbau masyarakat agar tercipta kondisi damai, aman, dan jauh dari ancaman terorisme.
Secara terpisah, pengamat intelijen dan terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib, mengatakan, ada tiga hal yang perlu diwaspadai oleh kepolisian. Di antaranya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) dari Asia Tenggara yang berbasis di Filipina bagian selatan.
"15 Desember lalu kelompok itu berusaha meledakkan gereja di Jolo, Filipina, untungnya berhasil digagalkan. Perlu waspada, karena tindakan itu dapat menginspirasi sel mereka di Indonesia," ucapnya.
Kedua, perlu memperhatikan tindakan lone wolf atau simpatisan lepas yang tidak mudah dideteksi karena tidak terhubung langsung dengan jaringan yang ada. Ini seperti Markas Besar Polri 31 Maret 2021 dan aksi depan Istana Negara 25 Oktober 2022.
Ketiga, aparat kepolisian juga harus mewaspadai mantan napi teroris (napiter) yang tidak mau mengikuti program deradikalisasi atau eks napiter golongan merah. Kasus bom Astanaanyar pada 7 Desember 2022 menjadi alarm bahaya untuk segera mendata semua napiter yang bebas dan hidup di tengah masyarakat.
"Kepolisian diharapkan dapat memperkuat pengamanan Kepolisian Sektor dan Kepolisian Resor, termasuk polisi lalu lintas yang berjaga di jalan raya. Untuk masyarakat dapat berkomunikasi antarwarga ketika ada yang mencurigakan di wilayahnya melalui RT/RW setempat," tambah Ridwan.