Hari bebas kendaraan bermotor di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin ditiadakan pada 25 Desember 2022 dan 1 Januari 2023. Banyak warga yang belum mengetahui kebijakan yang disosialisasikan via media sosial ini.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hari bebas kendaraan bermotor atau HBKB di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada Minggu (25/12/2022) ditiadakan. Sejumlah pengunjung belum mengetahui ketiadaan HBKB hari ini.
Area sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) ramai pada Minggu pagi. Warga memenuhi area trotoar di sekitar Bundaran HI. Mereka terdiri dari pejalan kaki, orang yang berolahraga, pesepeda, dan keluarga yang membawa anak kecil. Puluhan pedagang juga masih menjajakan dagangannya di trotoar.
Sugianti (38), warga Koja, Jakarta Utara, mengatakan, ia belum mengetahui kabar ketiadaan HBKB hari ini. Sugianti datang dengan dua anak dan suaminya sejak pukul 08.00. Ia kecewa karena merasa belum menerima pemberitahuan terkait ketiadaan HBKB.
”Masih banyak kendaraan yang berlalu lalang. Para pejalan tidak sebebas biasanya, jadinya saya juga tidak membiarkan anak-anak turun ke trotoar, takut tertabrak,” katanya.
Sugianti dan keluarganya datang menggunakan bus Transjakarta dari arah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang masih mengoperasikan bus di area Bundaran HI. Namun, ia menyesalkan kurangnya pemberitahuan terkait ketiadaan HBKB, atau biasa juga disebut car free day (CFD), itu.
Nurmansyah (40), warga Kemayoran, Jakarta Pusat, datang dengan 12 anggota keluarganya yang lain. Ia juga tidak mengetahui pemberitahuan mengenai ketiadaan HBKB.
”Saya kira setiap Minggu ada HBKB, hari ini cukup kecewa karena masih banyak kendaraan berlalu lalang. Untuk foto-foto juga berbahaya karena kendaraan berlalu lalang,” katanya.
Nurmansyah berharap kegiatan HBKB terus diadakan. Sebagai sarana hiburan, HBKB juga menjadi ajang edukasi. Hal ini terbukti dari beberapa kali diadakannya acara pertunjukan seni dan kampanye dengan berbagai tema, seperti lingkungan dan anak.
Supendi (50), penjual ketupat sayur Betawi, mengatakan, dirinya juga belum mendengar kabar ditiadakannya HBKB. ”Kalau tahu tidak ada HBKB, hari ini saya tidak datang dan tetap di rumah saja,” ujar Supendi yang tinggal di Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, itu.
Meskipun begitu, ia tetap bersyukur karena hari ini dagangannya habis seperti saat ada HBKB. Menurut dia, keuntungan bersihnya bisa mencapai Rp 200.000 jika dagangannya terjual di HBKB. Keuntungan ini dua kali lipat lebih besar ketimbang keuntungan hariannya.
HBKB hari ini ditiadakan untuk menghormati mereka yang merayakan Natal. Sosialisasinya sudah kami lakukan melalui media sosial, seperti Instagram DKI Jakarta.
Roy Agus (61), pesepeda asal Tamansari, Jakarta Barat, mengaku tidak terganggu dengan ditiadakannya HBKB. Ia masih bisa bersepeda seperti biasa walaupun belum mengetahui informasi ditiadakannya HBKB.
”Kami berdampingan dengan pengendara jalan yang lain, lagi pula juga ada jalur pesepeda. Kalau di trotoar, ya, sepedanya diparkir,” ujarnya.
Andi Jayaprana, Kepala Seksi Penegakan Hukum Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengatakan, HBKB untuk sementara waktu ditiadakan pada 25 Desember 2022 dan 1 Januari 2023. Hal ini dilakukan terkait dengan perayaan Natal dan Tahun Baru.
”HBKB hari ini ditiadakan untuk menghormati mereka yang merayakan Natal. Sosialisasinya sudah kami lakukan melalui media sosial, seperti Instagram DKI Jakarta,” kata Andi.