Gembira Tanpa Waswas Saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor
Antusias warga terhadap hari bebas kendaraan bermotor patut dibarengi dengan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dan aspek keselamatan berlalu lintas.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Car free day atau hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta kembali berlangsung di enam lokasi, Minggu (22/5/2022). Warga berduyun-duyun ke sana untuk berolahraga ataupun sekadar jalan-jalan setelah vakum selama dua tahun karena pembatasan aktivitas imbas pandemi Covid-19.
Hari bebas kendaraan bermotor berlangsung di enam lokasi untuk mengurangi kerumunan sekaligus meminimalkan penyebaran SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Selain di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin, kegiatan tersebut bergulir di Jalan Sisingamangaraja (Patung Pemuda Membangun-CSW), Jakarta Selatan; Jalan Tomang Raya (Simpang Tomang-Business Hotel Tomang) di Jakarta Barat; Jalan Danau Sunter Selatan (Simpang Karya Beton-GOR Sunter), Jakarta Utara; Jalan Suryo Pranoto (Simpang Harmoni-Simpang RSUD Tarakan), Jakarta Pusat; Jalan Pemuda (Simpang Arion-Simpang TU-GAS), Jakarta Timur.
Sejak pukul 07.00, Fisena Hardiyanto (31), karyawan swasta di Jakarta Selatan, joging di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin. Mulai dari World Trade Centre Jakarta, Menara Astra, hingga kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan diramaikan oleh pelari dan pesepeda.
”Jaga jarak sudah enggak berlaku rasanya, tetapi tadi masih ada yang pakai masker,” ujarnya.
Selama ditiadakannya hari bebas kendaraan bermotor, Fisena memilih joging di jalan protokol yang tak seramai kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Alasannya bisa berolahraga dengan gembira tanpa waswas terpapar Covid-19.
”Mungkin bisa dibuat aturan supaya warga lebih rapi selama berada di area car free day,” ujarnya.
Jakarta menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 hingga 23 Mei. Aturan tersebut memperbolehkan fasilitas umum, seperti taman umum, tempat wisata, dan area publik lainnya, beroperasi dengan kapasitas maksimal 75 persen, serta menunjukkan bukti sudah divaksin dan menjaga jarak.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, warga antusias mengikuti hari bebas kendaraan bermotor setelah vakum selama dua tahun. Perlu ditambah petugas di akses masuk ke area hari bebas kendaraan bermotor supaya penggunaan Peduli Lindungi berjalan maksimal.
”Setiap masyarakat yang masuk ke area car free day harus menggunakan Peduli Lindungi untuk menjamin kesehatan bersama,” katanya selepas meninjau pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor.
Selain penggunaan Peduli Lindungi, Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan instansi terkait juga mengevaluasi operasional Transjakarta di lokasi hari bebas kendaraan bermotor.
Sambodo menyebutkan, ada opsi mengurangi jumlah bus yang beroperasi di lokasi hari bebas kendaraan bermotor supaya tidak terjadi insiden dengan warga yang beraktivitas mulai pukul 06.00 hingga pukul 10.00. Hal ini berkaca dari beberapa ruas jalan yang dijejali pejalan kaki, pesepeda, dan lainnya pada saat yang sama.
”Tentu ini rawan, akan dievaluasi bersama. Apakah nanti busnya dikurangi atau bagaimana. Selebihnya sudah baik,” ucapnya.