Jelang Natal dan Tahun Baru, Tiket Kereta Diperbanyak
PT KAI menambah operasional jumlah kereta untuk mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Masyarakat pun diharap segera memesan tiket dari jauh-jauh hari.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sebanyak 2.236.021 tiket kereta api jarak jauh tersedia pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Sekitar 20 persen di antaranya, atau 429.249 tiket, sudah dipesan masyarakat hingga 8 Desember 2022. PT KAI pun menambah operasional jumlah kereta untuk mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat.
Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus menuturkan sebanyak 56 operasi kereta api akan ditambahkan sepanjang masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, tepatnya pada keberangkatan 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Tercatat ada 513.348 tempat duduk yang ditambahkan untuk mengakomodasi permintaan di hari libur tersebut.
PT KAI berharap masyarakat dapat segera memesan tiket dari jauh-jauh hari, karena tiket kereta api masa Libur Natal dan Tahun Baru 2023 masih cukup banyak tersedia.
Penambahan tersebut dilakukan untuk kereta jarak jauh dengan rute pulang pergi seperti Jakarta-Solo, Jakarta-Surabaya, Bandung-Purwokerto, dan Yogyakarta-Surabaya. Rute-rute tersebut merupakan rute favorit yang sering mengalami peningkatan permintaan pada masa liburan, khususnya Natal dan Tahun Baru serta Lebaran.
“PT KAI berharap masyarakat dapat segera memesan tiket dari jauh-jauh hari, karena tiket kereta api masa Libur Natal dan Tahun Baru 2023 masih cukup banyak tersedia. Tiket sudah dapat dipesan mulai 22 November lalu, melalui aplikasi KAI Access, web kai.id, dan seluruh channel penjualan online resmi lainnya,” kata Joni dalam keterangan tertulis kepada Kompas, Kamis (8/12/2022).
Terkait syarat naik kereta api, ketentuan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 84 Tahun 2022 menyebutkan pelanggan kereta api jarak jauh berusia 18 tahun ke atas harus sudah menerima vaksinasi ketiga atau booster (penguat). Adapun pelanggan usia 6-17 tahun wajib telah menerima vaksinasi kedua.
Sedari awal bulan November, masyarakat telah ramai memesan tiket kereta api jarak jauh untuk waktu keberangkatan periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Aldi (27), pekerja di Jakarta yang berasal dari Jawa Tengah, misalnya, telah membeli tiket dari pertengahan November karena khawatir kehabisan tiket.
Aldi yang berencana pulang kampung untuk merayakan Natal dengan keluarga sekaligus berlibur pun lantas memesan tiket dengan keberangkatan 23 Desember 2022. Tiket pada tanggal yang berdekatan dengan hari raya Natal sudah banyak dipesan dan begitu juga dengan tiket pada awal Januari. Sehingga dia pun berencana segera memesan tiket pulang.
Sementara itu Janening (23), pekerja kantoran di Jakarta yang berasal dari Jawa Timur membeli tiket kereta pada Minggu (11/12/2022). Dia yang akan berangkat hari Sabtu (17/12/2022) nanti memanfaatkan aplikasi KAI Access untuk membeli tiket dan memilih tempat duduk sesuai dengan keinginan.
“Sebenarnya kalau pakai pesawat lebih cepat, tapi kereta api lebih murah. Selain itu, kereta api juga sampai ke tujuan akhir saya di Jombang. Kalau naik pesawat, saya turunnya di Juanda, Surabaya, terus saya harus ke Jombang lagi naik kereta antarkota. Untungnya pemesanan mudah di aplikasi jadi saya nggak kelewatan sebelum tiket dekat Natal habis,” ujar Janening.
Secara terpisah, pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menuturkan penumpang kereta api jarak jauh berpotensi besar meningkat pada Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Salah satu faktornya adalah efek pandemi yang semakin menurun sehingga aturan pembatasan tidak lagi seketat tahun-tahun sebelumnya.
"Masyarakat akan memanfaatkan waktu liburan panjang ini karena restriksi pandemi sudah menyusut. Selain untuk mudik dan merayakan hari raya Natal dan Tahun Baru, banyak masyarakat lainnya juga akan berlibur dan berwisata selama Nataru,” katanya.
Masyarakat akan memanfaatkan waktu liburan panjang ini karena restriksi pandemi sudah menyusut. Selain untuk mudik dan merayakan hari raya Natal dan Tahun Baru, banyak masyarakat lainnya juga akan berlibur dan berwisata selama Nataru.
Terkait hal tersebut, menurut Djoko, pemerintah perlu menjamin keamanan dan kenyamanan transportasi, baik mereka yang menggunakan kereta api, kapal, pesawat, bus, maupun mobil pribadi. Apalagi, liburan hari raya Natal 2022 bertepatan dengan akhir pekan sehingga lebih banyak masyarakat akan beperjalanan wisata atau berlibur ke luar kota maupun luar pulau.
Mobilitas Natal dan Tahun baru
Pemerintah pun memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level satu untuk antisipasi mobilisasi Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Artinya, protokol kesehatan tetap diwajibkan meskipun tidak ada pembatasan kapasitas penumpang pada transportasi massal. Hal ini berbeda dengan Natal dan Tahun Baru tahun lalu ketika jumlah penumpang transportasi massal dibatasi 75 persen.
Menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan, sebanyak 60,6 juta masyarakat Indonesia akan bermobilisasi selama hari raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Sebanyak 36,40 persen memanfaatkan hari libur untuk pulang kampung, 36,36 persen berlibur ke tempat-tempat wisata, 19,22 persen merayakan hari raya di kampung halaman, dan 8 persen sisanya beralasan lain-lain.
Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) merupakan daerah-daerah tertinggi asal pelaku perjalanan. Adapun daerah-daerah tertinggi tujuan pelaku perjalanan yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Di Jabodetabek, sekitar 7,3 juta orang akan berlibur dengan tujuan tertinggi ke Jawa Barat dan Jawa Tengah. Moda transportasi tertinggi yang akan digunakan masyarakat Jabodetabek untuk perjalanan di periode Natal dan Tahun Baru adalah mobil pribadi, kereta api, dan bus wisata.