Sebanyak 20 bayi dibuang sepanjang 2022 di Banten. Bahkan, 11 bayi di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kasus pembuangan bayi masih terus terjadi di Banten. Sepanjang 2022, sebanyak 20 bayi dibuang di Banten. Ibu dari bayi yang dibuang itu umumnya merupakan anak di bawah umur atau remaja.
Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak Banten, dari 20 bayi yang dibuang itu, 7 bayi ditemukan di Kabupaten Serang, 6 bayi di Kota Tangerang, 3 bayi di Kota Tangerang Selatan, 2 bayi di Kabupaten Lebak, serta masing-masing 1 bayi di Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang.
Dari temuan itu, 11 bayi dalam kondisi tidak bernyawa saat ditemukan. Kasusnya terjadi di Kota Serang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.
”Dari 20 bayi yang dibuang itu, ada 10 bayi perempuan, 7 bayi laki-laki, dan 3 bayi tidak teridentifikasi jenis kelaminnya karena sebagian tubuhnya sudah rusak,” kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Banten Hendry Gunawan, Minggu (11/12/2022).
Hendry menyebut, berdasarkan beberapa pendampingan yang dilakukan, ibu dari bayi yang dibuang biasanya masih di bawah umur. Kelahiran bayi juga tidak direncanakan lantaran hubungan di luar nikah, pergaulan bebas, dan lemahnya pengawasan orangtua.
”Orangtua punya peran penting memutus mata rantai ini. Anak-anak harus diawasi, ditegur, dan diingatkan. Jangan acuh tak acuh karena lingkaran pergaulan memengaruhi tumbuh kembangnya,” kata Hendry,
Komisi Nasional Perlindungan Anak Banten juga berharap peran serta masyarakat sebagai bagian lingkungan sosial. Masyarakat bisa bekerja sama atau bahu-membahu menyuarakan perlindungan anak.
Orangtua punya peran penting memutus mata rantai ini. (Hendry Gunawan)
Sepanjang pekan lalu, setidaknya ada dua kasus pembuangan bayi di Banten yang ditangani kepolisian. Kasus pertama yang ditangani adalah temuan bayi perempuan di Perumahan Bumi Nagara Lestri, Desa Nagara, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Senin (5/12/2022).
Bayi malang itu diletakkan di antara pot tanaman di depan rumah warga. Dugaan sementara, bayi sengaja dibuang oleh orangtuanya. Kasus ini ditangani oleh Polsek Cikande, Serang.
Kapolsek Cikande Komisaris Andhi Kurniawan mengatakan, pemilik rumah menemukan bayi tersebut saat mengeluarkan sepeda motor dan hendak mematikan lampu jalan. Saksi melihat benda seperti boneka yang setelah diamati dengan saksama ternyata bayi.
”Tali pusar bayi itu masih ada dan tanpa pakaian. Langsung dilaporkan ke kami dan dibawa ke puskesmas,” ucap Andhi.
Sehari sebelumnya, Minggu (4/12/2022), seorang warga bernama Suhanda (50) menemukan bayi laki-laki di depan warung miliknya di tepi jalan Kampung Tancang, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.
Suhanda menemukan bayi terbungkus kain di dalam tas berwarna merah. Ia dan istrinya terkejut karena ari-ari si bayi masih menempel di tubuhnya.
Polisi yang menerima laporan memeriksa lokasi dan saksi-saksi. Sementara bayi laki-laki itu dibawa ke puskesmas untuk dirawat.
September lalu, warga Kabupaten Serang juga digegerkan dengan temuan bayi perempuan di dalam tong sampah. Bayi malang itu dibuang oleh seorang perempuan berinisial AM (19) di Kampung Kadinding, Desa Tambak, Kecamatan Kibin, Jumat (16/9/2022).
AM membuang bayinya ke dalam tong sampah yang terletak tak jauh dari kontrakan. Ia mengaku hamil karena hubungan di luar nikah dengan pujaan hatinya.
Namun, AM kemudian putus kontak dengan pacaranya. Lelaki asal Kabupaten Pandeglang itu tidak tahu-menahu kehamilan AM.
Kepada penyidik, AM mengatakan bahwa dirinya takut dan panik setelah melahirkan di dalam kamar mandi. Ia lantas membekap bayi perempuan yang dilahirkannya hingga kehabisan napas.
”Panik dan takut suara tangisan bayi terdengar tetangga. Lalu, dia membekap mulut bayinya hingga tidak bergerak. Pagi harinya baru dibuang ke dalam tong sampah,” ujar Kasatreskrim Polres Serang Ajun Komisaris Dedi Mirza.