Tenaga Kesehatan Terpapar, Pelayanan di Sebagian Puskemas Terganggu
Terganggunya pelayanan kesehatan di puskesmas karena jumlah tenaga kesehatan yang terbatas setelah beberapa orang terpapar Covid-19.
Oleh
Christina Mutiarani Jeinifer Sinadia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah tenaga kesehatan atau nakes di DKI Jakarta terpapar Covid-19 di tengah melonjaknya kasus dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini mengganggu pelayanan di puskesmas yang memiliki jumlah nakes terbatas.
Kepala Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Melvin Sijabat, Jumat (25/11/2022), menuturkan, pada 17-20 November, ada 17 nakes di puskesmasnya yang harus melakukan isolasi mandiri (isoman). Hal itu membuat puskesmas sempat kekurangan nakes. Jumlah nakes di puskesmas itu 94 orang, terdiri dari dokter, perawat, bidan, analis laboratorium, dan psikolog.
”Beberapa hari yang lalu, nakes yang sudah dijadwalkan sebelumnya untuk bertugas di bagian skrining kesehatan yang terletak di bagian depan lantai dasar puskesmas positif Covid-19. Kan, tidak mungkin saya menugasi nakes yang bukan ahli di bidang itu. Jadi bingung harus ambil nakes dari bagian (poliklinik) yang mana,” ujar Melvin.
Melvin mengatakan, dua petugas tracing Covid-19 di puskesmasnya pun sempat menjalani isoman. ”Akhirnya kami tugaskan analis laboratorium untuk menggantikan sementara posisi petugas yang positif Covid-19 itu. Terpaksa harus begitu karena jumlah nakesnya terbatas,” lanjutnya.
Durasi isoman untuk nakes yang positif itu pun akhirnya dikurangi menjadi lima hari dari yang sebelumnya 10 hari. Per Jumat (25/11/2022) masih ada enam nakes di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan yang menjalani isoman. Mereka harus menjalani isoman hingga tidak mengalami gejala dan uji antigen menunjukkan hasil negatif.
Menurut Melvin, penyebaran Covid-19 varian Omicron XBB kali ini sangatlah cepat dan cenderung sulit terbaca oleh uji antigen. Karena itu, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak abai terhadap penerapan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
”Masyarakat tetap harus waspada karena Covid-19 masih ada. Ketidakpedulian masyarakat terhadap Covid-19 akan berdampak buruk kepada nakes. Kalau semua nakes terpapar, siapa yang akan melayani masyarakat,” kata Melvin.
Di lain tempat, Kepala Puskemas Kelurahan Pela Mampang Nia Prahestiningsih menuturkan, ia sudah mengimbau para nakes di tempatnya bersiap sedia apabila ada penambahan beban kerja. ”Nakes di puskemas saya juga, kan, terbatas. Makanya, semuanya harus siap saling membantu bagian yang lain kalau ada yang positif Covid-19,” katanya.
Nia pun mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi, baik vaksinasi awal maupun booster. ”Sekarang sudah dibuka untuk vaksinasi kedua bagi warga lansia. Masyarakat bisa langsung mendatangi puskesmas terdekat,” katanya.
Dilansir dari laman corona.jakarta.go.id, Kamis (24/11/2022), jumlah kasus harian Covid-19 transmisi lokal di Jakarta meningkat menjadi 23.119 kasus. Dalam sepekan terakhir, dari jumlah 80.505 orang yang melakukan tes PCR di Jakarta, sekitar 18.435 orang dinyatakan positif atau lebih dari 2.600 orang per hari (Kompas.id, 24/11/2022).
Seperti yang diberitakan Kompas (18/11/2022), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, subvarian baru Omicron bersifat lebih menular dan cenderung mudah bermutasi sehingga nakes yang positif terpapar Covid-19 dan gangguan pelayanan kesehatan tidak dapat dihindarkan.
Untuk mengantisipasi banyaknya nakes yang isoman, fasilitas kesehatan dapat memberlakukan pergeseran atau rotasi jam kerja menyesuaikan kebutuhan. Seluruh tenaga kesehatan juga diimbau melakukan vaksinasi booster atau penguat dosis keempat untuk meminimalkan gejala dan dampak infeksi Covid-19.