Polisi Temukan Mobil Bekas Milik Keluarga di Kalideres yang Meninggal Misterius
Temuan ini berkaitan dengan barang-barang yang dijual sebelum empat orang tewas di rumah mereka.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi menelusuri penjualan kendaraan milik salah satu dari empat anggota keluarga yang meninggal secara misterius di Kalideres, Jakarta Barat. Temuan ini berkaitan dengan barang-barang yang dijual sebelum mereka tewas.
Tim gabungan dari Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat dengan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mencari tahu alasan hilangnya kendaraan roda empat yang diketahui sejumlah saksi sempat dimiliki keluarga yang bermukim di Kompleks Citra Garden I RT 007 RW 015 itu.
Polisi menemukan posisi mobil merek Honda Brio yang dijual Budianto Gunawan. Budianto alias BG (69) adalah satu anggota keluarga yang juga tewas, selain pasangan suami-istri RY (70) dan RN (68), serta anak mereka, DF (42). BG adalah adik kandung RY.
”Budianto Gunawan selaku pemilik menjual mobil tersebut pada 20 Januari 2022 dengan harga Rp 160 juta,” kata Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Pasma Royce, Selasa (15/11/2022).
Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Pasma Royce
Mobil tersebut dijual ke pedagang mobil di kawasan Kalideres. Namun, terkait motif penjualan mobil tersebut. polisi masih mendalaminya.
Sebelumnya, Pasma mendapat informasi dari warga bahwa keluarga itu sempat mengepak sejumlah perabotan rumah mereka dan membawanya pergi. ”Sebelum keluarga ini (ditemukan tewas), ternyata sudah mengepak barang untuk pindah,” katanya (Kompas.com, 12/11/2022).
Ketua RT 007 RW 015 Asiong mengatakan, asisten rumah tangganya sempat melihat korban mengeluarkan sejumlah perabotan dari dalam rumah ke mobil boks pada awal September lalu. ”Asisten rumah tangga saya melihat itu ada mobil boks, lalu mengeluarkan barang-barang, seperti AC dan lemari es,” kata Asiong.
Asiong menduga penghuni rumah tersebut akan pindah rumah. Namun, saat Asiong bertanya, salah satu korban bernama Dian membantahnya.
Pemeriksaan forensik
Penelusuran barang itu menjadi salah satu upaya polisi menemukan motif kematian keluarga tersebut. Selain itu, polisi juga terus memeriksa kondisi rumah dan barang-barang yang ditinggalkan.
Kepala Subbidang Toksikologi Lingkungan Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Komisaris Faizal Rachmad hari ini datang bersama timnya untuk mengecek kondisi, khususnya di lokasi keluarga terakhir ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
”Kami mengukur suhu sama kelembaban di tiga ruangan. Kamar belakang, kamar depan, sama ruang tamu. Mengukur suhu sama kelembaban, kebusukannya nanti bisa diketahui berapa lama kematiannya,” terangnya hari ini.
Seperti diketahui, empat orang itu ditemukan di kamar berbeda. RY ditemukan di kamar belakang, BG di ruang tamu dalam posisi bersandar di sofa, RN dan DF di ruang kamar depan. Mereka juga diduga meninggal dalam waktu yang tidak bersamaan.
Beberapa hari lalu, polisi sudah mengamankan beberapa barang di dalam rumah yang akan diperiksa untuk mendukung penyelidikan. Barang-barang itu, antara lain, kapur barus, bungkus bekas makanan, hingga buku-buku berisi ajaran berbagai agama.
Sejauh ini, polisi masih belum bisa menyimpulkan motif kematian. Adapun jasad empat orang itu masih berada di Rumah Sakit Polri R Said Sukanto, Jakarta Timur. Hal ini dikonfirmasi Kepala Bagian Humas RS Polri Ajun Komisaris Besar Wulan.
”Kami masih menunggu dari penyidik kapan keluarga mau mengambilnya,” kata Wulan saat dihubungi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan, dihubungi terpisah, mengatakan, mereka masih berhati-hati dalam menyelidiki kasus ini.
”Kami ingin agar tabir kematian satu keluarga di Kalideres itu bisa diungkap dengan scientific crime investigation. Jadi, memang memerlukan kehati-hatian,” ucapnya.