Pengisi Daya Bertenaga Surya Disediakan di Stasiun MRT Dukuh Atas
PT MRT membangun tiga stasiun pengisi daya bertenaga surya di kawasan Transit Oriented Development Dukuh Atas. Pengisi daya ini dapat digunakan publik secara gratis.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Para pengguna angkutan umum, terutama Moda Raya Terpadu yang dioperasikan PT Mass Rapid Transit Jakarta, kini tak perlu lagi khawatir kehabisan daya gawai saat bepergian. Manajemen PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta telah menyediakan 3 stasiun pengisi daya bertenaga listrik tenaga surya di kawasan Transit Oriented Development (TOD) Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Jakarta Pusat.
Fasilitas yang memakai energi terbarukan tersebut disediakan MRT Jakarta sebagai penyediaan layanan masyarakat sekaligus mendukung upaya Pemerintah Provinsi DKI jakarta menurunkan emisi gas rumah kaca. Manajemen MRT Jakarta akan menyiapkan lagi fasilitas serupa di sejumlah stasiun MRT.
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Rendi Alhial mengatakan, penyediaan pengisi daya bertenaga listrik ini adalah bagian dari pelayanan masyarakat, baik yang berada di sekitar kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas maupun yang menggunakan jasa transportasi MRT. Menurutnya, ini juga merupakan dukungan MRT Jakarta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam upaya menurunkan gas rumah kaca hingga 30 persen pada tahun 2030.
"Penyediaan pengisi daya bertenaga listrik ini adalah bagian dari rencana jangka panjang perusahaan kami untuk memaksimalkan utilisasi energi baru dan terbarukan dalam sebagai fasilitas-fasilitas umum," ujarnya ketika dihubungi, Jumat (11/11/2022).
Rendi menjelaskan, MRT Jakarta telah tersertifikasi menggunakan 10 persen kebutuhan listrik dengan memanfaatkan energi baru terbarukan. Sertifikasi ini diterbitkan oleh lembaga APX Inc, yang berbasis di Amerika Serikat.
MRT memanfaatkan 10 persen energi baru terbarukan tersebut dari energi geothermal atau panas bumi yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang. Kini, pemanfaatan energi surya untuk stasiun pengisian daya merupakan salah satu komitmen utilisasi energi baru terbarukan.
Di kawasan TOD Dukuh Atas sendiri, tersedia 3 stasiun pengisi daya bertenaga surya yang tersebar di kawasan tersebut. Dua di antaranya berada di sepanjang trotoar Jalan Tanjung Karang dan satu lagi di samping taman baca depan terowongan Kendal.
Fasilitas yang tersedia untuk unit stasiun pengisi daya ini terdiri dari solar panel dengan kapasitas 100 Watt-peak (Wp), 2 fitur pengisi daya nirkabel (wireless charging), 2 slot pengisi daya USB, dua soket AC, serta rak sepeda. Stasiun pengisi daya ini juga menyediakan pengisian daya untuk sepeda listrik dan sepeda motor listrik, yang mulai banyak dipakai warga.
Bangun lebih banyak
Rendi mengatakan, MRT Jakarta merencanakan untuk membangun lebih banyak stasiun pengisian daya bertenaga surya di kawasan TOD lain. Menurutnya, terdapat visi dan komitmen yang jelas bagi perusahaannya untuk mendukung proyek elektrifikasi transportasi serta transisi energi yang sedang diupayakan oleh pemerintah.
"Kami berharap dengan tersediannya fasilitas ini dapat mendorong agar lebih banyak orang menggunakan transportasi umum. Kami juga berusaha agar terus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon serta upaya pemanfaatan energi baru terbarukan yang diupayakan pemerintah baik Pemprov DKI maupun negara," ucap Rendi.
Seharusnya, Jakarta sebagai Ibu Kota negara seharusnya memiliki fasilitas-fasilitas pengisian daya bertenaga surya di ruang-ruang umum terbukanya.
Sebelumnya, dalam acara peresmian 3 stasiun pengisi daya bertenaga surya ini di Dukuh Atas, Rabu (9/11), Subkoordinator Urusan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rina Suryani menyambut baik penyediaan fasilitas ini. Menurutnya, upaya seperti ini merupakan kontribusi nyata yang membantu Pemprov DKI dalam upaya menurunkan emisi di Jakarta.
Rina mengatakan, saat ini pemerintah sedang berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada tahun 2030. Upaya itu juga sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai zero net emission pada tahun 2050. Salah satu upaya mencapai itu adalah dengan transisi energi dan elektrifikasi transportasi. Menurutnya, penyediaan fasilitas pengisian daya energi surya merupakan salah satu langkah nyata serta komitmen untuk mewujudkan visi tersebut.
"Upaya seperti yang dilakukan MRT Jakarta ini menjadi contoh bagi badan usaha lainnya sehingga upaya tersebut menjadi kerja kolaboratif dari semua pihak agar target tersebut dapat tercapai,” tuturnya.
Masyarakat menyambut baik penyediaan pengisian daya ini. Hafid (30) adalah salah satunya. Saat ditemui, ia sedang mengisi daya gawainya di salah satu unit pengisian daya bertenaga surya tersebut. Ia mengatakan, ingin mencoba fasilitas ini setelah mengetahuinya. Ia memanfaatkan fitur pengisi daya nirkabel untuk mengisi ulang daya gawainya.
"Menurut saya, ini adalah fasilitas yang baik karena ramah lingkungan. Seharusnya, Jakarta sebagai Ibu Kota negara memiliki fasilitas-fasilitas pengisian daya bertenaga surya di ruang-ruang umum terbukanya," ujar Hafid sembari duduk menunggu gawainya yang sedang diisi daya di stasiun pengisian daya di kawasan TOD Dukuh Atas.