Dari total 981 pohon yang sudah memiliki kartu tanda pohon (KTP), 162 pohon masuk kategori rawan tumbang. Di musim cuaca ekstrem seperti saat ini warga diimbau untuk hati-hati dan waspada.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor, Jawa Barat, mengimbau warga mewaspadai pohon tumbang dampak bencana angin kencang dan hujan deras beberapa hari ke depan. Tercatat ada 162 pohon rawan tumbang. Warga dan pengendara diminta tidak berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan disertai angin kencang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi di Kota Bogor dan sekitarnya yang secara pemetaan banyak keberadaan pohon sehingga perlu waspada.
”Warga diimbau waspada, tidak bepergian ke luar rumah untuk keamanan diri. Jika telanjur dalam perjalanan atau sedang bepergian, perhatikan keselamatan dan segera cari tempat aman. Jauhi pohon besar. Cuaca sedang tidak menentu, kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama,” kata Theo, Sabtu (8/10/2022).
Wilayah Kota Bogor memiliki banyak pohon besar dan rindang di pinggir jalan utama. Beberapa pohon di antaranya terdata sebagai pohon dengan kondisi keroposan tinggi dan berpotensi tumbang.
Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, total 981 pohon sudah memiliki kartu tanda pohon (KTP). Sebanyak 162 pohon di antaranya masuk kategori merah dan rawan tumbang. Ratusan pohon berkategori merah itu beberapa titik berada di jalur utama di Kota Bogor.
Irfan menyebut, 162 pohon rawan tumbang tersebut berdiri di beberapa jalan utama di Kota Bogor, seperti Jalan Padjadjaran di Kecamatan Bogor Tengah dan Bogor Timur, lalu Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Tanahsareal dan Jalan Pengadilan di Kecamatan Bogor Tengah.
Banjir
Theo melanjutkan, hujan pada Jumat (7/10/2022) sejak siang hari hingga sore menyebabkan tanggul pembatas air di Kampung Babakan Kaum, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, jebol.
Tanggul jebol itu membuat aliran air Kali Cieureung masuk ke permukiman warga setinggi sekitar 100 sentimeter sehingga berdampak kepada 6 keluarga dan 16 jiwa. Saat itu kondisi tanggul sedangdalam perbaikan.
Hujan berintensitas tinggi pada Jumat sore juga menyebabkan banjir kawasan Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengatakan, sebanyak 120 jiwa atau 57 keluarga dan 55 rumah terdampak banjir tersebut.
Selain faktor hujan, banjir yang terjadi pada pukul 16.00 itu juga akibat penyempitan aliran Sungai Ciketing sehingga meluap dan masuk kawasan permukiman warga setinggi 40 cm.
”Kami bantu penanganan, membersihkan rumah warga. Sudah kondusif,” kata Aris.