Lamban Tanggapi Keluhan Soal Sistem Baru, Penumpang Nilai Transjakarta Tidak Solutif
Masyarakat menilai belum ada solusi yang efektif saat mengadu terkait adanya kendala dalam pelayanan sistem dan fasilitas yang baru pada Transjakarta.
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan Transjakarta menerima banyak keluhan sejak beberapa hari lalu. Keluhan tersebut berasal dari masyarakat yang merasa tidak puas dengan pelayanan sistem dan fasilitas dari Transjakarta. Bahkan, masyarakat merasa tidak ada solusi meski sudah melakukan pengaduan.
Sejak pemberlakuan satu penumpang satu kartu pada Selasa (4/10/2022), penumpang Transjakarta banyak mengeluhkan perubahan sistem yang dirasa mendadak dan kurang sosialisasi. Selain sistem, kendala teknis penempelan kartu pada mesin yang tidak terdeteksi hingga saldo terpotong dua kali juga dirasakan penumpang.
Raras Jati (30), karyawan sekaligus penumpang Transjakarta, mengeluhkan sistem dan fasilitas yang sempat dihadapinya di Halte Tosari, Jakarta Pusat. Raras bahkan sempat membuat utas di Twitter terkait ketidaknyamanannya memanfaatkan sistem dan fasilitas Transjakarta.
Baca juga: Penumpang Masih Temui Kendala dengan Kebijakan Baru
”Saya merasa sistem satu penumpang satu kartu ini membuat saya terhambat, belum lagi saya mengalami saldo terpotong dua kali, saat tap in dan tap out sehingga saya merasa dirugikan,” katanya.
Dia juga menyayangkan ukuran Halte Tosari yang lebarnya hanya 1,5 meter dijadikan halte transit sehingga penuh sesak oleh penumpang pada jam-jam sibuk. Waktu tunggu bus yang sangat lama hingga satu jam lebih juga menjadi kendala yang dihadapi penumpang Transjakarta.
Keluhan juga disampaikan Amelia Putri (18), seorang karyawan sekaligus penumpang Transjakarta di Halte Bundaran Hotel Indonesia. Dia mengatakan, sering terjadi kendala kartu tidak terdeteksi saat melakukan penempelan setiap akan tap in dan tap out hingga harus berulang kali dicoba oleh petugas dan memakan banyak waktu.
Dua penumpang di Halte Genjing dan satu penumpang di Halte Dukuh Atas juga terkendala tap in. Kartu gagal terdeteksi sehingga harus berkali-kali diulang dan menimbulkan antrean yang cukup panjang.
Keluhan tidak berhenti sampai di sit. Masyarakat juga mengeluh banyak bus Transjakarta yang tidak mengangkut penumpang. Peristiwa itu tidak hanya terjadi pada jam-jam sibuk, tapi juga jam-jam biasa yang terpantau lengang.
Berdasarkan pantauan pada Jumat (7/10/2022) pukul 10.42-10.52, terlihat empat bus Transjakarta tidak menerima penumpang di Halte Tosari dan melaju begitu saja. Bahkan, bus sempat berhenti dan pintu terbuka sehingga beberapa penumpang hendak naik, tapi ditahan oleh petugas.
”Seharusnya jelas alasan bus tidak menerima penumpang, apakah sudah memasuki waktu berhenti beroperasi atau sedang mengisi bahan bakar. Kalau begitu jadi membuat penumpang tidak nyaman,” kata pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto saat dihubungi, Jumat.
Lamban menanggapi
Masyarakat Jakarta terus meluapkan keluhan dan pengaduan terkait pelayanan sistem dan fasilitas yang terkendala kepada pihak Transjakarta. Meskipun begitu, lambannya tanggapan dari PT Transjakarta membuat penumpang semakin marah dan kecewa.
Lambannya tanggapan dari PT Transjakarta terhadap keluhan penumpang membuat masyarakat menilai PT Transjakarta tidak memberikan solusi yang efektif dan terkesan mengabaikan keluhan. Masyarakat menganggap PT Transjakarta tidak akan benar-benar melakukan evaluasi.
Baca juga: Jaklingko Percepat Kemampuan Baca dan Tambah Alat Pembaca
Meskipun sudah mengadu kepada pihak terkait, para penumpang masih belum puas. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya tindak lanjut dari PT Transjakarta terkait masalah pelayanan sistem dan fasilitas yang dialami penumpang.
”Pihak yang bertanggung jawab terkait hal ini tentunya perlu cepat dan tanggap dalam menanggapi keluhan dari masyarakat karena ini dapat menjadi bahan evaluasi agar pengembangan pelayanan sistem dan fasilitas menjadi lebih baik,” kata Budiyanto.
Adapun masyarakat justru dibuat lebih repot dengan alur pengaduan yang terkesan berbelit-belit. Jika ingin melakukan pengembalian dana yang terpotong dua kali saat tap in dan tap out, penumpang harus memasang aplikasi, seperti JakLingko dan Fello.
”Jika penumpang ingin mengeluh dan mengadu, seharusnya bukan ke PT Transjakarta, tapi ke PT JakLingko jika masalahnya tap in dan tap out,” kata Sekretaris Manajer PT Transjakarta Anang Rizkani Noor.
Menurut Anang, sebenarnya pemotongan saldo dua kali saat tap in dan tap out merupakan suatu pembaruan. Penumpang yang sebelumnya tidak pernah melakukan tap out, ketika sekarang diberlakukan tap out saldo akan terpotong sebagai bentuk penalti.
Meksipun begitu, terdapat perbedaan pernyataan yang diterima masyarakat terkait pemotongan saldo sebanyak dua kali dari PT Transjakarta dan PT JakLingko. Masyarakat menerima informasi yang tidak akurat terkait pemotongan saldo yang dikatakan sebagai sebuah pembaruan. Namun, baru-baru ini justru pihak PT Transjakarta menyebut itu merupakan kesalahan sistem.
Baca juga: 15 Halte di Jakarta Direvitalisasi