Genangan dan Banjir Jakarta akibat Hujan Ekstrem Masih Diwaspadai
Hujan yang turun di Jakarta sore kemarin mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta tergenang dan banjir. Jakarta Selatan menjadi wilayah yang paling parah terimbas.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi masih akan terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hujan deras pada Selasa (4/10/2022) kemarin mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta tergenang banjir, dengan Jakarta Selatan menjadi wilayah yang paling parah terimbas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewaspadai potensi bencana tersebut.
”Berdasarkan informasi kewaspadaan cuaca ekstrem yang dirilis BMKG untuk periode tanggal 2-8 Oktober 2022, akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji, Rabu (5/10/2022).
Hari ini sampai pukul 07.00, BPBD mencatat, ada tiga RT di wilayah Jakarta yang terendam limpahan air sungai dan dampak curah hujan tinggi. Dua RT di Jakarta Barat terimbas luapan Kali Pesanggrahan, yaitu di Kelurahan Kedoya Selatan yang tergenang hingga 20 sentimeter (cm) dan Kelurahan Kebon Jeruk (60 cm).
Satu RT lain yang tergenang hingga pagi ini ada di Kelurahan Kebon Pala, Jakarta Timur, yang berbatasan langsung dengan Kali Cipinang. Tinggi genangan tercatat mencapai sekitar 40 cm. Luas genangan sudah berkurang dibandingkan dengan malam sebelumnya yang mencakup empat RT.
Jumlah daerah genangan hari ini jauh berkurang dari data pada Selasa (4/10/2022) pukul 21.00. Seperti diketahui, sore kemarin hujan deras turun di Jakarta dan sekitarnya.
BPBD mencatat, ada enam ruas jalan dan 80 RT di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur yang terimbas luapan sungai dan curah hujan tinggi sepanjang sore kemarin.
Enam ruas jalan yang terendam sampai malam adalah Jalan Pangeran Antasari, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jalan Tegal Parang Selatan, Jalan Lenteng Agung Raya, Jalan Taman Mini 1, dan Jalan Raya Kalimalang. Sebelumnya, air hujan juga sempat merendam Jalan RS Fatmawati 15, Jalan RS Fatmawati, Jalan Raya Raden Inten II, dan Jalan Pahlawan Revolusi.
Jakarta Selatan menjadi wilayah terparah dengan total 60 RT tergenang setinggi 20 cm sampai dengan 170 cm. Sebanyak 10 keluarga di Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, sempat harus mengungsi. Pagi ini, mereka sudah bisa kembali ke rumah.
Wilayah lain di Jakarta Selatan yang sempat menjadi sorotan karena luas dan tingginya genangan adalah kawasan Kemang dan Pondok Karya di Mampang.
”Di Kemang Utara ada, sampai Pasar Buncit juga ada, lebih dari 50 cm. Kemang Utara itu (penyebabnya) Kali Mampang, juga ada beberapa titik di Mampang yang (tergenang) dari Kali Krukut,” kata Camat Mampang Prapatan Ujang Hermawan, kemarin.
Genangan dan banjir di kawasan itu pun langsung ditangani Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dengan mengerahkan belasan mobil pompa dan mobil Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Ratusan pegawai PPSU dan jajaran BPBD juga diterjunkan dalam penanganan genangan di sejumlah area terdampak kemarin.
Untuk mengantisipasi potensi genangan dan banjir berikutnya, BPBD akan terus menyiagakan petugas untuk memantau seluruh genangan di setiap wilayah. ”Kami juga berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan bersama dengan para lurah dan camat setempat,” kata Asnawi.
Dinas SDA mengerahkan pompa mobile dengan rincian 138 unit yang tersebar di 46 wilayah Jakarta Barat, 87 unit di 41 wilayah Jakarta Selatan, 40 unit di 21 wilayah Jakarta Timur, 95 unit di 23 wilayah Jakarta Pusat.
Ada juga pompa stasioner dengan rincian sebanyak 95 unit di 23 wilayah Jakarta Utara, 116 unit di Jakarta Barat, 75 unit di Jakarta Selatan, 93 unit di Jakarta Timur, 64 unit di Jakarta Pusat, dan 109 unit di Jakarta Utara.
Sebagai upaya antisipasi dampak musim hujan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas SDA sebelumnya sudah melakukan program gerebek lumpur di lima wilayah kota Jakarta. Program itu merupakan upaya pengerukan sedimen lumpur dan sampah menggunakan alat berat secara masif.
Senin (26/9/2022), kegiatan gerebek lumpur dilakukan di Kali Cideng, Jakarta Pusat. Pengerukan dilakukan di Kali Cideng segmen RSUD Tarakan sampai dengan Rumah Pompa Cideng.
Dinas SDA dalam akun Instagram @dinas_sda meminta dukungan semua pihak untuk berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi dampak musim hujan di wilayah DKI Jakarta. ”Peran masyarakat sangat penting dalam kegiatan ini, bisa mulai dari yang paling sederhana, yaitu tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan di sekitar saluran air,” demikian pesan mereka.