Kebakaran di Cikini Bersumber dari Lapak Tukang Bubur
Sumber kebakaran berasal dari ledakan kompor di lapak pedagang bubur gerobak.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Puluhan rumah warga di Jalan Cikini Kramat, Rukun Tetangga 004 dan RT 015, Rukun Warga 001, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, terbakar pada Selasa (27/9/2022) dini hari. Sumber kebakaran berasal dari ledakan kompor di lapak pedagang bubur gerobak.
Sekitar pukul 10.00 pagi, warga masih kalut pasca-kebakaran yang baru berhasil dipadamkan petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat pada pukul 06.00. Petugas Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat mencatat, 75 keluarga terdampak kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk seluas 2.000 meter persegi itu.
Selain tempat tinggal, api juga membakar sejumlah toko warga yang ada di Pasar Cikini Belakang atau Pasar Cikini Kramat. Lokasi kebakaran ini berada di belakang Pasar Kembang Cikini, yang hanya beberapa ratus meter dari Stasiun Cikini.
Dewi Indah, salah seorang saksi mata, mengatakan, ia pertama kali melihat api sumber kebakaran dari rumah tetangganya. Api sudah membesar di dekat rumahnya sekitar pukul 04.30.
”Tidak tahu kronologinya, yang jelas saya keluar rumah lihat di tetangga saya sudah besar (apinya). Jadi, saya langsung telepon pemadam kebakaran untuk memadamkan,” katanya kepada Kompas.
Ade Syarifudin, pemilik toko di lokasi kebakaran, mengatakan, ia baru mengetahui ada kebakaran saat mendengarkan teriakan warga. Saat ia keluar, api besar sudah membakar lantai satu rumah tinggal pedagang bubur.
”Kita mau bantu, tapi api sudah besar dan tidak ada air karena listrik dimatikan. Di sini PDAM enggak masuk, kita semua pakai air tanah,” kata Ade, yang sehari-hari menjual makanan beku di tokonya.
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan, tim tiba di lokasi pukul 04.43. Sebanyak 17 unit mobil pemadam dan 85 orang petugas datang untuk menjinakkan api.
Asril mengatakan, sumber api diduga dari kompor gas di lapak produksi bubur ayam. ”Korban pekerja laki-laki tukang bubur bernama Daniel, umur 45 tahun. Dia alami luka bakar 50 persen,” ujarnya.
Saat ini, lapak tukang bubur itu telah diberi garis kuning polisi. Bangunan lantai dua itu menyisakan tembok, abu, dan barang-barang yang hangus terbakar. Bangunan itu menjadi tempat tinggal beberapa pedagang bubur. Kompor gas dan kaleng-kaleng kerupuk gosong, sampai tumpukan mangkok yang pecah tercecer di bangunan itu.
Lurah Pegangsaan Sendi Yusuf menjelaskan, sumber kebakaran menjalar ke sekitar 21 rumah warga. Lokasi yang paling banyak terdampak adalah RT 004 dengan 20 rumah terbakar. Sementara itu, hanya satu rumah di RT 015 yang terpapar api.
Berbeda dengan data Suku Dinas Gulkarmat, ia mengestimasikan ada 45 keluarga terdampak dengan total warga sebanyak 105 jiwa. Sejauh ini, korban luka fisik akibat kebakaran hanya satu orang. ”Satu orang laki-laki yang alami luka bakar sudah dibawa ke puskesmas,” katanya.