Sepanjang Akhir Pekan, Ada 21 Bencana di Kota Bogor
Hujan dengan intensitas tinggi yang turun beberapa hari terakhir ini berpotensi kembali memunculkan bencana hidrometeorologi. Warga diimbau tetap waspada karena cuaca ekstrem masih mungkin terjadi.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Hujan deras dengan intensitas tinggi di Kota Bogor mengakibatkan 21 bencana banjir dan longsor. Meski tidak ada korban jiwa dan luka, sejumlah rumah rusak dan infrastruktur jalan hampir putus.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilio Patricino Freitas mengatakan, dalam seminggu terakhir Kota Bogor dilanda hujan deras, terutama dua hari terakhir pada Sabtu dan Minggu (10-11/9/2022), sehingga mengakibatkan bencana longsor dan banjir.
”Tercatat ada 21 titik bencana, 8 titik longsor, dan 11 titik banjir lintasan. Tercatat pula ada bangunan dua rumah rusak dan longsor,” ujar Theofilio, Senin (12/9).
Dari 21 titik bencana itu, sebanyak 9 titik ada di Kecamatan Bogor Barat. Lalu, di Kecamatan Bogor Selatan terdapat 6 titik, dan 6 titik lainnya di Kecamatan Bogor Timur dan Bogor Tengah. Tercatat sekitar 200 orang terdampak bencana tersebut.
Theo menjelaskan, salah satu titik bencana terparah berada di Jalan Raya Cibeureum, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan. Badan jalan itu longsor sepanjang sekitar 20 meter dengan tinggi 10 meter.
Lokasi bencana longsor itu di samping Perumahan Mutiara Cibeureum Residence. Jalan merupakan penghubung menuju kawasan sekitar perumahan Bogor Nirvana Residence (BNR) dan jalan akses dari Mulyaharja menuju Cikaret.
Longsor di Jalan Cibeureum sudah terjadi dua kali. Pertama pada 2018 dan sudah diperbaiki. Namun, hujan deras pada Minggu sore kemarin mengakibatkan longsor untuk kedua kalinya. Jika melihat topografinya, kawasan tersebut berada di jalur turunan dan di sisi tebing.
Theo meminta warga tetap waspada karena cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.
Lurah Mulyaharja Indra Permana berharap kondisi jalan bisa segera diperbaiki agar luasan longsor tidak semakin melebar karena ada potensi hujan. Jika jalan ini terputus, mobilitas warga akan sangat terdampak.
Selain longsor, kata Indra, di Mulyaharja ada dua rumah terendam banjir sekitar 1 meter karena dampak dari luapan Sungai Cibereum.
”Semalam sudah surut dan warga membantu membersihkan rumah terdampak dari lumpur,” ujar Indra.
Cuaca ekstrem juga berpotensi menimbulkan bencana banjir di Tangerang. Petugas Satuan Pelaksana Cimanceuri-Cisadane UPTD PSDA WS Ciliwung-Cisadane, Jumanta M Syahroni, menuturkan, tinggi muka air (TMA) Sungai Cisadane di Bendung Empang Kota Bogor pada Minggu petang kemarin meningkat mencapai 155 sentimeter.
Tinggi muka air itu menunjukan siaga 2 banjir di wilayah Tangerang, Banten, dan sekitarnya yang dilalui aliran Sungai Cisadane.
Bendung Empang di Bogor Selatan menjadi aliran Sungai Cisadane yang memiliki panjang 126 kilometer. Sungai ini melintasi Kabupaten Bogor dan bermuara di Bendung 10 Tangerang.