Revitalisasi Belum Kelar, Plafon Halte Transjakarta Balai Kota Ambrol
Kerusakan rangka plafon itu tergolong ringan karena bukan merupakan elemen struktur atau tidak berpengaruh terhadap kekuatan dan keawetan bangunan halte secara keseluruhan.
Oleh
STEFANUS ATO, FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Plafon halte Transjakarta Balai Kota DKI Jakarta, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, ambrol karena kesalahan manusia. Kerusakan plafon halte yang masih dalam proses revitalisasi itu dikategorikan sebagai kerusakan ringan.
Bagian plafon Halte Transjakarta yang ambrol itu berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Letaknya persis berada di pintu masuk parkir IRTI Monas.
Pada Senin (1/8/2022) siang, masih ada sejumlah pekerja di halte itu. Aktivitas pengerjaan mereka tidak terlihat lantaran tertutup pagar pembatas dari seng dan terpal. Kondisi bagian atap plafon itu didominasi rangka besi.
Marhama (42), salah satu pedagang kopi keliling yang setiap hari berjualan kopi tepat di depan halte itu, mengatakan, plafon halte Transjakarta itu roboh pada Jumat (29/7/2022) sekitar pukul 17.00. Sebelum roboh, plafon halte tersebut sebenarnya sudah selesai dipasang.
”Tiba-tiba rontok semua. Awalnya, kami mengira ada mobil yang bertabrakan,” kata warga Kebon Sirih, Jakarta Pusat, tersebut.
Secara terpisah, Direktur Teknik dan Digital Transjakarta Mohamad Indrayana mengatakan, rangka plafon Halte Balai Kota itu, rusak pada Jumat (29/7/2022). Kerusakan terjadi karena faktor kesalahan manusia dari pekerja kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang menabrak rangka plafon yang belum cukup kuat.
”Belum cukup kuat sehingga melendut (lekuk ke bawah). Saat mau diperbaiki sudah lepas,” kata Indrayana.
Indrayana menambahkan, kerusakan rangka plafon itu tergolong ringan karena bukan merupakan elemen struktur atau tidak berpengaruh terhadap kekuatan dan keawetan bangunan halte secara keseluruhan. Kerusakan selama masa revitalisasi pun merupakan tanggung jawab kontraktor sebagai pelaksana.
”Kasusnya ringan saja pada rangka plafon. Sampai saatnya nanti setelah selesai secara keseluruhan baru dapat diserahkan kepada Transjakarta,” ucapnya.
Pengerjaan halte Transjakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan itu merupakan bagian dari upaya revitalisasi 46 halte di berbagai titik di Ibu Kota. Anggaran yang dialokasikan untuk revitalisasi halte itu sebesar Rp 600 miliar. Dari 46 halte itu akan dibangun kembali empat halte ikonik, empat halte integrasi yang menghubungkan antarmoda angkutan, dan sisanya sebanyak 38 adalah halte-halte biasa, baik halte ujung maupun halte transit (Kompas.id, 14/5/2022).
Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor mengatakan, ambrolnya plafon halte Transjakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan itu menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya penurunan kualitas bahan yang dipakai dalam pengerjaan halte tersebut. Ia meminta ada audit lapangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau Komisi Pemberantasan Korupsi.