Warga Depok Temukan Beras Bansos Terkubur di Lahan Kosong
Bahan kebutuhan pokok ditemukan di lahan kosong tertutup urukan tanah di Depok, Jawa Barat, disebut bagian dari bantuan sosial dari Presiden. Penimbunan diduga dilakukan pada Maret 2020.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Warga Kota Depok, Jawa Barat, menemukan berkarung-karung beras yang terkubur di lahan warga. Bahan kebutuhan pokok yang ditimbun itu disebut bantuan sosial dari Presiden. Pihak JNE Express menyebut barang yang dikubur itu telah rusak dan proses penimbunan dilakukan sesuai prosedur.
Beras dan sejumlah bahan pokok lain yang ditimbun berada di salah satu lahan kosong di Jalan Tugu Jaya, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Di lahan kosong itu, pada Minggu (31/7/2022) siang, terdapat tumpukan tanah galian. Di dalam tanah galian itulah sejumlah bahan pokok ditemukan.
Di atas tanah galian itu terdapat sejumlah karung berisi beras yang tertutup terpal biru dan sudah terpasang garis polisi. Meski ditutupi terpal, butiran-butiran beras tampak berserakan di sekitar tempat itu. Saat dipegang, butiran beras itu langsung hancur seperti pasir.
Ada tepung terigu juga. Ada juga telur, sudah busuk semua. Jadi, total sembako yang dikubur itu satu kontainer.
Lahan temuan berkarung-karung bahan kebutuhan pokok yang terkubur itu hanya berjarak sekitar 50 meter dari salah satu gudang JNE. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar, lahan kosong itu selama ini dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan.
”Sudah lama sekali jadi tempat parkir mobil-mobil yang datang ke JNE. Baru tahu juga, ternyata ada beras yang dikubur di sini,” kata Vitha, salah satu penjaga warung di sekitar Jalan Tugu Jaya, Minggu siang.
Proses penggalian
Rudi Samin, pemilik lahan kosong tersebut, saat dihubungi terpisah, mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada bahan pokok yang pernah ditimbun di lahan miliknya dari salah satu orang dalam JNE Express. Penimbunan beras bantuan sosial itu dilakukan pada Maret 2020.
”Karena ada informasi dari dalam, ada sembako, maka saya mulai penggalian. Kami mulai penggalian pertama pada 25 Juli 2022,” kata Rudi.
Penggalian yang awalnya dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia tidak membuahkan hasil. Rudi kemudian melanjutkan penggalian menggunakan alat berat pada 26 Juli 2022. Penggalian dengan alat berat dilakukan selama tiga hari.
Setelah tiga hari penggalian dengan alat berat, pada 29 Juli 2022 sekitar pukul 14.00 ditemukan berbagai karung yang berisi beras. Di karung-karung itu juga terdapat tulisan Beras Kita.
”Tertulis BUMN, Bantuan Presiden dari Kemensos untuk dibagikan. Pembagiannya untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Papua, dan Maluku,” ujar Rudi.
Beras masih utuh
Menurut Rudi, saat barang-barang itu ditemukan, kondisinya masih utuh. Karung-karung berisi beras itu juga terdiri atas berbagai ukuran, mulai dari karung beras 20 kilogram hingga 10 kilogram.
”Ada tepung terigu juga. Ada juga telur, sudah busuk semua. Jadi, total sembako yang dikubur itu satu kontainer,” ucapnya.
Seusai menemukan bahan pokok tersebut, Rudi kemudian melaporkan temuan tersebut ke pihak Kepolisian Resor Metro Depok dan Kepolisian Sektor Sukmajaya. Polisi kemudian menindaklanjuti laporan itu dengan memasang garis polisi.
Sejauh ini, aparat kepolisian belum merespons permintaan wawancara Kompas terkait temuan penguburan bahan pokok tersebut. Kepala Polres Metro Depok Komisaris Besar Imran Edwin Siregar, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Depok Ajun Komisaris Besar Yogen Heroes Baruno, hingga Kepala Polsek Sukmajaya Komisaris M Meltha Mubarak belum merespons saat dihubungi melalui panggilan telefon atau melalui pesan singkat hingga Minggu pukul 17.00.
Terkait temuan bahan pokok yang ditimbun itu, pihak JNE menyebut, barang yang ditimbun di lahan kosong milik warga tersebut merupakan barang yang sudah rusak. Penimbunan juga sudah sesuai standar operasional penanganan barang yang rusak.
”Dalam menjalankan bisnis, JNE selalu mematuhi dan mengikuti peraturan yang berlaku serta selalu menjalankan standard operating procedure perusahaan dengan sebaik mungkin. Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan. Sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” kata Vice President of Marketing JNE Express Eri Palgunadi dalam siaran pers.