Reaksi Cepat Warga Tolong Remaja yang Dirantai Orangtuanya di Bekasi
Warga dan pihak berwenang bergerak cepat menyelamatkan anak yang diduga menjadi korban penelantaran orangtua tersebut.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Menjelang Hari Anak Nasional yang jatuh tiap 23 Juli, kekerasan terhadap anak masih terjadi di Indonesia. Kabar terakhir, antara lain, datang dari warga yang menemukan remaja R terikat rantai dan digembok di Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). Warga dan pihak berwenang bergerak cepat menyelamatkan anak yang diduga menjadi korban penelantaran orangtua tersebut.
Fanny, pemilik akun Instagram @fannylauww, menemukan anak laki-laki berinisial R (15) di lingkungan perumahan tempat tinggalnya. Melalui akun media sosialnya, ia membagikan informasi mengenai R yang dalam kondisi kaki terantai. R kabur dalam kondisi kelaparan dan tubuh kurus.
Fanny mengatakan, R mengaku sempat diikat mata dan lehernya, tetapi lepas saat ia kabur. Di rumahnya, R tinggal bersama nenek serta ayah kandung dan ibu tiri. Orangtua R diduga menelantarkannya. Neneknya yang sudah renta juga diduga mengalami kondisi serupa.
”Akhirnya kita sebagai tetangga langsung buru-buru telepon RT untuk datang ke lokasi,” tulisnya dalam unggahan Instagram yang viral.
Kita tahu dalam UU Perlindungan Anak, siapa pun yang mengetahui ada kekerasan terhadap anak atau penelantar, mohon berani melapor, itu yang paling penting. (Seto Mulyadi)
Pihak RT, RW, kelurahan, dan kepolisian pun datang dan menangani kasus itu. R dan neneknya dipertemukan warga di rumah tetangga sebelum kembali ke rumah mereka. Sementara itu, Fanny terus memublikasikan kondisi R dan meminta bantuan kepada Seto Mulyadi alias Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Dua hari kemudian, R dibawa ke panti oleh perwakilan LPAI dan Dinas Sosial Kota Bekasi. Seto Mulyadi pun mengapresiasi warga yang berani melaporkan kekerasan atau penelantaran terhadap anak.
”Kita tahu dalam UU Perlindungan Anak, siapa pun yang mengetahui ada kekerasan terhadap anak atau penelantar, mohon berani melapor, itu yang paling penting,” katanya saat mengunjungi tempat perawatan R, Jumat (22/7/2022).
Seto mengatakan, kondisi R tengah didalami untuk memastikan apakah keadaannya saat ini dilatarbelakangi tekanan psikologis atau bawaan. Pihaknya pun akan ikut mendampingi perkembangan kondisi R.
Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki, pada kesempatan sama, mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan LPAI, Dinas Sosial Bekasi, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), dan rumah sakit untuk mengamankan R.
”Kondisi fisiknya sekarang masih kurus, ya. Tapi, masih sangat cerdas, dia masih bisa bernyanyi, menyampaikan keluhan melalui menyanyi. Sekarang R dirawat di RSUD. Jika ia sudah dinyatakan sehat, akan kita koordinasikan dengan KPAD atau dinas sosial,” kata Hengki saat berkunjung ke rumah sakit tempat R dirawat di Bekasi.
R juga telah menjalani visum untuk dijadikan bukti penyidikan terkait dugaan penelantaran anak oleh kedua orangtuanya. Hasil visum itu akan dipakai untuk menentukan apakah orangtua R yang telah diperiksa polisi bisa menjadi tersangka.
”Hari ini mudah-mudahan (hasil visumnya) keluar. Tadi hasil koordinasi kami, mudah-mudahan hari ini hasil bisa keluar sehingga dapat mendukung percepatan dalam hal proses penyidikan oleh satuan reserse kriminal,” lanjut Hengki.
Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Ahmad Yani, yang ikut menjenguk R, mengapresiasi bantuan warga RT dan RW yang tidak tinggal diam saat menemukan R. Jajarannya akan ikut melakukan pendampingan terhadap nenek R melalui Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Seto berharap peristiwa itu tidak terjadi di tempat lain. Jika pun ada, partisipasi warga untuk ikut mengawasi dan melindungi anak-anak di lingkungan sekitar sangat dibutuhkan.
”Ini adalah fenomena gunung es sehingga mohon gerhana perlindungan anak bukan hanya mengandalkan roda pemerintah, kepada aparat saja, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat termasuk juga media dan media sosial,” ujarnya.