Perbaikan Aspek Keselamatan Transjakarta Terus Diupayakan
Divisi keselamatan Transjakarta baru efektif bekerja per Juni 2022 setelah jabatan kepala divisi terisi. Transjakarta masih berproses memperbaiki aspek keselamatan, menyusul serangkaian kecelakaan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah kecelakaan yang melibatkan bus-bus Transjakarta terjadi pada kurun waktu Januari-Juli 2022. Kecelakaan terjadi saat Transjakarta masih menyusun sistem manajemen keselamatan dan standar kompetensi khusus pengemudi. Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT menyebutkan, Divisi Keselamatan di Transjakarta juga baru terbentuk Mei silam sehingga baru aktif pada Juni 2022.
Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan menyatakan, pada akhir 2021, KNKT sudah menyusun sejumlah rekomendasi bagi manajemen Transjakarta untuk memperbaiki aspek keselamatan. Rekomendasi dibuat menyusul hasil kajian dan evaluasi KNKT terhadap Transjakarta, setelah serangkaian kecelakaan yang melibatkan bus-bus Transjakarta.
Salah satu hal yang direkomendasikan dibentuk adalah divisi keselamatan. ”Divisi keselamatannya baru terbentuk Mei lalu dengan kepala divisi keselamatan baru ada bulan Juni lalu. Jadi, efektif kerjanya pada bulan Juni,” ucap Wildan, Selasa (19/7/2022).
Sementara Transjakarta membentuk divisi keselamatan, KNKT membuat terobosan. Salah satunya dengan menyusun standar kompetensi kerja khusus pengemudi Transjakarta. Standar kompetensi kerja khusus itu kemudian didaftarkan, diregistrasi di Kementerian Tenaga Kerja.
”Saat ini standar itu sudah diregister, maka Transjakarta boleh menyertifikasi sendiri. Jadi, Transjakarta bisa mendapatkan pramudi sesuai standar yang disusun,” kata Wildan.
KNKT juga menyusun sistem manajemen keselamatan di Transjakarta. Selain faktor pengemudi, masalah krusial yang dihadapi Transjakarta adalah jalur atau pelintasan. KNKT meminta Transjakarta untuk tidak serta-merta menerima jalur yang sudah dibangun oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta
.
Transjakarta diminta menyusun risk journey atau risiko yang dapat muncul saat perjalanan di setiap rute. Risk journey itu kemudian akan disosialisasikan kepada para pramudi.
Meski Divisi Keselamatan Transjakarta baru efektif per Juni 2022, Wildan menyatakan, Transjakarta berada pada jalannya (on the track) untuk perbaikan aspek keselamatan. Saat ini KNKT melatih personel-personel divisi keselamatan Transjakarta. Para personel Transjakarta belajar mengaudit dan menginspeksi. Mereka dilatih agar bisa melakukan audit dan inspeksi terhadap mitra operator.
”Transjakarta punya komitmen kebijakan, divisi keselamatan. Hanya masalahnya mereka baru membuat, jadi perlu proses,” kata Wildan.
Apabila sampai saat ini masih ada kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta, menurut dia, pembenahan harus terus dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Dari awalnya tidak ada standar sama sekali, lalu membuat standar, hingga dalam penerapannya.
Wildan juga mengingatkan Transjakarta perlunya sosialisasi dan edukasi kepada pengguna terkait jalur Transjakarta, turun di halte, hingga menyeberang di jembatan penyeberangan. Hal itu demi keamanan bersama.
Transjakarta punya komitmen kebijakan, divisi keselamatan. Hanya masalahnya mereka baru membuat, jadi perlu proses. (Ahmad Wildan)
Hal senada disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. ”Sosialisasi dan edukasi supaya warga berhati-hati saat menyeberang, apalagi di depan bus Transjakarta yang tinggi, dilakukan,” katanya.
Terkait divisi keselamatan yang baru terbentuk, Kompas coba mengonfirmasi Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta Anang Rizkani Noor. Namun, hal itu belum direspons.
Sementara itu, Ketua Komisi Kelaikan dan Keselamatan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Prayudi menyatakan, untuk mencegah kecelakaan, sebaiknya para sopir membawa kendaraan yang sama dan tidak dipindah-pindah. Itu karena sopir harus memahami dan mengenal karakter kendaraan yang dibawa.