Revitalisasi Glodok Perkuat Wisata Budaya di Jakarta
Peremajaan ini diharapkan tidak hanya berhenti di infrastruktur agar semakin menguatkan wisata budaya yang tersaji di ibu kota Indonesia.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kawasan wisata Pecinan Pancoran Glodok di Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, direvitalisasi. Peremajaan ini diharapkan tidak hanya berhenti di infrastruktur agar semakin menguatkan wisata budaya yang tersaji di ibu kota Indonesia.
Peresmian Gapura Chinatown yang dibangun sejak 2018 pada Kamis (30/6/2022) oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu melengkapi revitalisasi terhadap kawasan usaha di sekitarnya. Gapura yang pernah eksis di abad ke-18 itu kini kembali dibangun untuk menjadi ikon akulturasi budaya di Tanah Betawi.
Didien Junaedi, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) 2012-2022, kepada Kompas, Senin (4/7/2022), mendukung revitalisasi di kawasan Glodok yang sempat terbengkalai dan tumbuh menjadi daerah kumuh.
”Glodok sebagai pusat pecinan, yang budaya China-nya kuat, selama ini kan terkenal sebagai tempat wisata belanja dan kuliner. Ini yang menambah kompletnya pariwisata di DKI Jakarta,” ujarnya.
Sekarang, acara perayaan Cap Gomeh seperti di Kalimantan Barat mungkin bisa munculkan lagi di Jakarta.
Ia pun mengapresiasi upaya pemerintah daerah dan provinsi. Apalagi di sekitar kawasan Glodok kini juga tengah dibangun jalur MRT, yang menambah alternatif transportasi untuk memudahkan wisatawan berkunjung ke sana. Banyaknya pilihan transportasi massal juga diharapkan memecah masalah kemacetan yang selama ini jadi kendala pariwisata di Jakarta.
Di sisi lain, Didien berharap pembangunan tidak berhenti di infrastruktur. Pecinan Glodok juga perlu menawarkan atraksi budaya lainnya. ”Sekarang, acara perayaan Cap Gomeh seperti di Kalimantan Barat mungkin bisa munculkan lagi di Jakarta,” ujarnya.
Camat Taman Sari, Agus Sulaiman, menyebutkan, revitalisasi di kawasan Pancoran Glodok menyasar beberapa titik, salah satunya di Gang Gloria yang dihuni hampir 50 pedagang. Penataan Gang Gloria berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan swasta pemberi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Mereka juga menyasar kawasan Petak Sembilan yang ditempati sekitar 180 pedagang yang kondisinya juga terbilang kumuh dan kurang tertata.
”Harapan kami setelah lakukan penataan, mempertimbangkan aspek estetika wilayah karena sebagai kawasan pecinan dekat Chinatown, ini akan (mem)beri efek positif ke pedagang. Insya Allah setelah dilakukan penataan berefek ke pedagang sendiri, kunjungan meningkat karena fasilitas sudah bagus,” ujarnya.