Stasiun Matraman yang berada di antara lintas Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara diharapkan menjadi alternatif untuk naik dan turun pengguna KRL.
Oleh
STEFANUS ATO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua pekan pemberlakuan switch over atau SO kelima, tren pengguna kereta rel listrik di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, pada hari kerja mencapai 5,6 juta orang atau rata-rata 622.952 orang per hari. Evaluasi dan peningkatan layanan terus dilakukan, termasuk mempersiapkan pengoperasian Stasiun Matraman.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, selama dua minggu atau sejak 28 Mei 2022 pemberlakuan pola operasi perjalanan KRL yang baru, tren pengguna di Stasiun Manggarai pada hari kerja sebanyak 5,6 juta orang atau rata-rata 622.952 orang per hari. Volume perjalanan di hari kerja dengan jumlah tertinggi terjadi pada 6 Juni 2022, yakni 640.286 orang.
”Volume pengguna pada akhir pekan atau hari libur tercatat sebanyak 2,3 juta lebih orang atau rata-rata 462.249 orang per hari. Volume tertinggi saat hari libur terjadi pada 4 Juni, yakni 500.761 orang,” kata Anne, Minggu (12/6/2022), dalam siaran pers.
Volume pengguna KRL yang transit di Stasiun Manggarai selama dua minggu terakhir sebanyak 135.000 orang sampai dengan 145.000 orang. Dari jumlah itu, volume pengguna transit tertinggi terjadi pada 6 Juni, yakni sebanyak 144.855 orang. Adapun rata-rata volume per hari pengguna KRL yang naik di Stasiun Manggarai sebanyak 12.423 pengguna dan volume pengguna yang turun sebanyak 12.858 orang per hari.
Selama pelaksanaan SO-5 Manggarai yang telah berlangsung dua pekan, KAI Commuter terus mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan pengguna KRL. Beberapa bentuk evaluasi dan peningkatan pelayanan itu, antara lain, mengoptimalkan peron 8 Stasiun Manggarai sebagai peron tujuan ke Bekasi/Cikarang dan perluasan area flow pengguna sebagai pemisahan flow pengguna transit yang akan menuju jalur 8.
Evaluasi perbaikan fasilitas-fasilitas pelayanan pengguna terus dilakukan.
KAI Commuter saat ini mengoperasikan 1.054 perjalanan KRL per hari dan menambah perjalanan KRL Feeder Tambahan pada jam sibuk pagi dan sore hari. KRL feeder tambahan melayani perjalanan relasi Manggarai-Angke/Kampung Bandan dengan total 12 perjalanan untuk pagi hari dan 6 perjalanan di sore hari, serta 4 perjalanan KRL feeder tambahan Manggarai-Bekasi pada sore hari.
”Evaluasi perbaikan fasilitas-fasilitas pelayanan pengguna terus dilakukan. Fasilitas eskalator dan lift Stasiun Manggarai yang kemarin sempat terkendala saat ini sudah kembali berfungsi normal,” kata Anne.
Stasiun Matraman
Menurut Anne, KAI Commuter, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, dan PT KAI Daop I dalam waktu dekat akan segera mengoperasikan Stasiun Matraman. Stasiun yang berada di antara lintas Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara itu diharapkan menjadi alternatif pengguna KRL untuk naik dan turun.
Stasiun Matraman berada di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur. Stasiun ini letaknya strategis untuk menjangkau pengguna di sekitar Matraman, Kampung Melayu, Jatinegara, dan Manggarai.
Sisi timur stasiun tersebut terhubung dengan Jalan Raya Matraman dan terintegrasi dengan halte bus Transjakarta Koridor 5. Beroperasinya stasiun itu diharapkan menjadi pilihan alternatif bagi pengguna KRL untuk naik dan turun selain Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara.
”Stasiun Matraman memiliki fasilitas pelayanan pengguna, seperti loket, ruang pelayanan barang tertinggal, ruang laktasi, pos kesehatan, toilet, mushala, fasilitas untuk pengguna disabilitas, lift dan eskalator, serta area parkir. Stasiun ini juga dilengkapi juga dengan CCTV, alat pemadam kebakaran, serta sistem alarm kebakaran dan penangkal petir,” kata Anne.
Persiapan beroperasinya Stasiun Matraman sudah dimulai dengan uji coba perjalanan KRL, uji coba sistem persinyalan, dan uji coba prasarana operasional perjalanan kereta api. Seluruh fasilitas pelayanan pengguna juga sudah dilengkapi dan dipastikan dapat berfungsi dengan baik sebelum pengoperasian stasiun ini.
Stasiun Ssentral
Pemberlakuan SO kelima Manggarai merupakan bagian dari proses pembangunan Stasiun Manggarai menuju stasiun sentral. Stasiun Manggarai akan dijadikan sebagai stasiun sentral bagi kawasan Jakarta dan sekitarnya. Stasiun ini nantinya melayani perjalanan penumpang kereta komuter, kereta bandara, dan penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ), (Kompas, 2/6/2022).
Pengamat transportasi publik Djoko Setijowarno mengatakan, persiapan matang harus dilakukan sebelum rencana menjadikan Manggarai sebagai stasiun sentral berlaku. Rencana tersebut harus didukung dengan perubahan layanan dan fasilitas yang menunjang. Adapun kekhawatiran publik terkait penumpukan penumpang dapat diantisipasi dengan perubahan dari beragam infrastruktur di Stasiun Manggarai.
”Pastinya padat, kalau tidak padat bukan stasiun modern. Yang penting, daya dukungnya memadai, baik di dalam stasiun maupun di luar stasiun. Saat ini Stasiun Manggarai dinilai masih mengantongi masalah dalam infrastruktur pelayanan ke konsumen,” kata Djoko melalui keterangan tertulis, Minggu (5/6/2022).
Permasalahan paling mendesak, kata Djoko, adalah akses menuju Stasiun Manggarai yang kurang memadai karena jalannya sempit dan lingkungan sekitar yang padat, semrawut, dan tidak teratur. Ada pula beberapa titik penyempitan jalan yang menimbulkan kemacetan, seperti terowongan lintas bawah Manggarai, area drop off (depan stasiun), dan jembatan dekat pintu air.
”Apabila rencana ini benar terjadi (menjadikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral), pemerintah menuntaskan masalah tersebut lebih dahulu. Salah satunya, memikirkan daya tampung dari Stasiun Manggarai,” tutur Djoko.