Tangan-tangan Penjaga Perhelatan Formula E Jakarta Tetap Bersih
Ada sukarelawan Clean The City dari Jabodetabek dan petugas kebersihan yang memungut sampah sambil mengedukasi warga untuk tidak membuang sampah sembarangan sepanjang perhelatan Formula E Jakarta 2022.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
Berkaus biru, sekitar seratus kawula muda yang terbagi dalam kelompok kecil mondar-mandir di kawasan Pantai Festival Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022). Satu orang memegang kantong hitam berukuran 25 kilogram dan tiga atau empat orang lainnya memunguti sampah yang berceceran di seputaran panggung hiburan, gerai usaha mikro, kecil, dan menengah, serta pepohonan tempat pengunjung Ancol berteduh dari teriknya mentari.
Setidaknya 22.000 pengunjung menyemarakkan kawasan Ancol Taman Impian saat berlangsungnya balapan Formula E Jakarta 2022. Tua, muda, datang sendirian, berpasangan, ataupun dalam rombongan, mereka menikmati wahana bermain, panggung hiburan, dan suasana di seputaran Jakarta International E-Prix Circuit.
Dari atas gondola yang menghubungkan Pantai Festival Ancol hingga SeaWorld tampak bus wara-wiri mengantarkan penumpang ke perhentian wahana bermain ataupun panggung hiburan, tempat menonton adu balap mobil bertenaga listrik dari layar lebar. Dari ketinggian 21 meter, sayup-sayup terdengar suara konser musik yang tengah berlangsung di panggung hiburan dan teriakan-teriakan penonton.
Siang itu, di salah satu panggung hiburan, grup musik Padi Reborn membawakan lagu ”Harmoni” (2007). Penonton memadati muka panggung, mengangkat gawainya, sambil bernyanyi bersama Fadly, sang vokalis. Sebagian lagi memilih berada di bawah pepohonan kelapa. Mereka berdiri atau duduk, berteduh dari teriknya matahari yang berada di atas kepala, sembari diterpa desiran angin laut.
Bilal (18) dan Farhad (18) bergerak lincah di antara orang-orang. Bermodal sarung tangan plastik dan kantong sampah berwarna hitam, keduanya memungut botol minuman, tutup botol, dan puntung rokok aneka merek yang berserakan. Sebagian penonton masih terlihat membuang sampah sembarangan meski sudah disediakan tong sampah besar berwarna hijau, biru, dan hitam.
”Kita harus tunjukkan Jakarta kota yang bersih dari sampah. Lingkungan yang bersih bagus untuk pamor pariwisata,” ucap Bilal yang merupakan sukarelawan dari kelompok Clean The City.
Ada 105 sukarelawan Clean The City yang datang dari Jabodetabek. Mereka bertugas memungut sampah dan mengedukasi warga untuk tidak membuang sampah sembarangan sepanjang perhelatan Formula E Jakarta 2022.
Untuk edukasi, salah satu sukarelawan membawa spanduk seukuran badan. Pada spanduk tertulis ”CUKUP NYAMPAH DI Twitter DI SINI MAH JANGAN #AwaliDenganKebersihan #EPrix_Bersih #ZeroTrash”.
Sukses penyelenggaraan tidak hanya dinilai dari hingar-bingarnya, tetapi juga kebersihan yang terjaga saat ajang berlangsung.
Aesop (21), sukarelawan lainnya, menuturkan, kelompok mereka selalu hadir dalam berbagai ajang besar, khususnya acara tutup tahun dan tahun baru. Kehadiran mereka semata-mata untuk memungut sampah, memilahnya, dan mengumpulkannya sebelum diangkut petugas kebersihan.
”Kami keliling mulai pukul 08.00. Sudah pungut sampah plastik dalam lima kantong,” ujarnya.
Kelola sampah
Di luar peran dari para sukarelawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk selaku pengelola kawasan wisata Ancol juga sudah menerapkan pengelolaan sampah dengan baik. Mereka berinisiatif mengolah sampah yang berada di kawasan rekreasi secara mandiri.
Pengolahan sampah sejak tahun 2012 itu berlangsung di tempat pengolahan sampah mandiri ”Ancol Zero Waste” seluas 360 meter persegi di bagian timur kawasan rekreasi Ancol. Pengolahan sampah terdiri dari dua jenis, yakni organik (daun, ranting, dan dahan) dan anorganik (plastik). Sampah organik dari Atlantis Water Adventure, Dunia Fantasi, Allianz Ecopark, Seaworld Ancol, Putri Duyung Ancol, dan Ocean Dream Samudra rata-rata mencapai 122 meter kubik.
Sebanyak 80 persen diolah menjadi pupuk kompos untuk pemupukan dan perawatan taman di area rekreasi dan properti Ancol. Sisanya sampah anorganik.
Adapun sampah yang dihasilkan dari kawasan taman dan pantai mencapai 45.713 meter kubik per bulan. Sampah ini belum sepenuhnya dapat diolah secara mandiri karena kapasitas pengolahan sampah terbatas. Manajemen mengalokasikan Rp 40 miliar per tahun untuk pengolahan sampah.
Selain itu, kawasan properti manajemen turut menghasilkan sampah sebanyak 2.100 meter kubik per bulan. Biaya pengelolahannya Rp 6,7 miliar per tahun.
Lewat semua upaya itu, Ancol berikhtiar menjadi kawasan wisata terpadu yang terawat, bersih, serta peduli terhadap kualitas lingkungan yang lebih baik.
Sukses penyelenggaraan tidak hanya dinilai dari hingar-bingarnya, tetapi juga kebersihan yang terjaga saat ajang berlangsung.