Perlu Sosialisasi Lebih Masif untuk Optimalkan Uji Coba Ganjil Genap di Jalan Tol
Uji coba rekayasa lalu lintas ganjil genap di Jalan Tol Trans-Jawa berlanjut Selasa (26/4/2022) ini. Berkaca dari pengalaman Senin (25/4/2022), dibutuhkan sejumlah langkah agar uji coba itu berjalan lebih optimal.
Oleh
Tim Kompas
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Uji coba rekayasa lalu lintas dengan sistem ganjil genap di Jalan Tol Trans-Jawa berlanjut Selasa (26/4/2022) ini. Berkaca dari pengalaman Senin (25/4/2022), dibutuhkan sejumlah langkah, misalnya sosialisasi lebih masif dan penambahan petugas, agar uji coba itu berjalan lebih optimal.
Uji coba ganjil genap pada Selasa akan dilakukan pukul 11.00-13.00 mulai dari Kilometer 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kilometer 188 di Gerbang Tol (GT) Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Ruas tol yang menjadi lokasi uji coba itu lebih panjang dibandingkan uji coba sehari sebelumnya.
Pada Senin, uji coba ganjil genap dilakukan pukul 11.00-13.00 dari Kilometer 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai Kilometer 70 GT Cikampek Utama. Dalam uji coba kemarin, pemilahan kendaraan dengan pelat nomor ganjil dan genap dilakukan di dua lokasi.
Lokasi pertama adalah Kilometer 10 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Di lokasi ini, kendaraan golongan kecil berpelat nomor sesuai tanggal atau ganjil dapat melintas di ruas Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ), sedangkan kendaraan berpelat nomor tak sesuai tanggal diarahkan ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah.
Lokasi kedua adalah Kilometer 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Di lokasi ini, kendaraan berpelat nomor sesuai tanggal dapat melanjutkan perjalanan melalui Jalan Tol Jakarta-Cikampek, sementara kendaraan berplat nomor tak sesuai tanggal dialihkan ke luar jalan tol melalui GT Karawang Barat.
Evaluasi
Berdasarkan pantauan Kompas, dalam uji coba Senin sempat terjadi kepadatan lalu lintas karena adanya kendaraan berpelat nomor genap yang diarahkan keluar di GT Karawang Barat. Setelah uji coba dihentikan, arus lalu lintas kembali normal.
Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Eddy Djunaedi mengatakan, ada dua catatan evaluasi terkait uji coba kemarin. Pertama, petugas menemukan adanya pengendara yang belum tahu tentang uji coba itu. Akibatnya, masih ada kendaraan berpelat nomor genap yang masuk lokasi uji coba pada tanggal ganjil.
Kedua, adanya pelambatan saat dilakukan pengalihan arus. Mulai Kilometer 46 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, polisi membuat kanalisasi di lajur kiri bagi kendaraan berpelat nomor tak sesuai tanggal untuk dialihkan ke GT Karawang Barat. Adapun lajur tengah dan lajur kanan digunakan untuk kendaraan sesuai tanggal.
”Biasanya jalur ini tidak ada kanalisasi dan tidak dipasang traffic cone, tetapi sekarang ada. Pasti akan ada pelambatan. Tetapi itu tidak sampai mengganggu pelaksanaan uji coba. Cuma memang ada pelambatan itu dan itu memang kami lakukan evaluasi untuk besok agar meminimalisasi pelambatan itu,” kata Eddy.
Untuk mengoptimalkan uji coba berikutnya, Eddy menyatakan, petugas terus memasifkan sosialisasi agar masyarakat memahami jadwal uji coba tersebut. Selain itu, jumlah personel yang bertugas dalam uji coba ganjil genap juga akan ditambah, terutama di antara GT Cikampek Utama hingga GT Palimanan.
Pada hari pertama uji coba, ada 75 personel dikerahkan, antara lain dari Korlantas Polri, Polda Metro Jaya, dan Polda Jabar. Pada hari kedua, jumlah itu bakal ditambah menjadi 100 personel.
Jalur nontol
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Romin Thaib menjelaskan, kendaraan yang tidak bisa melintasi jalan tol karena tidak sesuai dengan aturan ganjil genap akan diarahkan keluar tol terdekat. Di jalan nontol, strategi rekayasa lalu lintas diserahkan kepada koordinasi antar polres sesuai dinamika lapangan.
”Rekayasa lalu lintas di jalan arteri (nontol) nantinya koordinasi antarpolres dan antarpolda. Jika ada kepadatan, rekayasa contraflow dan satu arah bisa dilaksanakan. Pos pengamanan dan personel juga sudah disiapkan,” ujarnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Cirebon Komisaris Alan Haikel mengatakan, penerapan ganjil genap di jalan tol bisa mengalihkan kendaraan ke jalur pantura Cirebon. Oleh karena itu, Polresta Cirebon mengantisipasi kepadatan di jalur pantura. Selain menutup penggalan jalan yang dapat memicu kendaraan menyeberang jalur, polisi juga telah membangun pos pengamanan dan pengaturan lalu lintas di sejumlah titik.
Polresta Cirebon juga berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk mencegah pasar tumpah yang rawan menimbulkan kemacetan. Selain menerjunkan personel untuk berjaga di sekitar pasar, pihaknya turut menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem lawan arus atau contraflow di sekitar pasar jika terjadi kemacetan.
Petugas terus memasifkan sosialisasi agar masyarakat memahami jadwal uji coba tersebut. Selain itu, jumlah personel yang bertugas dalam uji coba ganjil genap juga akan ditambah.
Kepala Polresta Cirebon Komisaris Besar Arif Budiman mengatakan, sebanyak 35 personel yang tergabung dalam tim urai juga siap bertugas jika terjadi kemacetan. Sebanyak 15 petugas di antaranya bersiaga di jalur tol, dari perbatasan Majalengka, Jawa Barat, hingga Brebes, Jawa Tengah. Dua tim lainnya yang masing-masing berjumlah 10 orang berjaga di jalur arteri.
Tim tersebut antara lain bertugas menangani kendaraan yang mogok atau tidak layak jalan sehingga bisa menimbulkan kemacetan. ”Diharapkan dengan tim urai ini akan memberikan akselerasi keputusan-keputusan cepat yang memang harus dilaksanakan apabila terjadi peningkatan sekaligus kepadatan arus (mudik),” ujar Arif.
Pemerhati transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen SW Tangkudung, mendukung uji coba ganjil genap di Jalan Tol Trans-Jawa dituntaskan. Hal ini agar para pihak terkait bisa memetakan kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki sebelum pemberlakuan penuh ganjil genap pada masa puncak arus mudik. Selain itu, uji coba jadi ajang para petugas lapangan berlatih melakukan penanganan terhadap masalah yang muncul.
Uji coba juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan masyarakat tentang rencana rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan. Agar informasi uji coba itu tersebar luas, Ellen mendorong sosialisasi terus-menerus dengan berbagai macam cara, baik cara modern seperti menggunakan media sosial dan dynamic message sign (tanda pesan dinamis) di jalan tol, hingga cara tradisional, seperti pemasangan spanduk dan penyebaran brosur.
Sosialisasi dengan beragam cara itu penting agar bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. ”Masyarakat kita ini kan sangat beragam,” ujar Ellen.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati menjamin pasokan bahan bakar minyak di jalur mudik mencukupi. Jika dirata-rata, stok BBM saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 21 hari ke depan.
Erika menuturkan, stok pertalite masih cukup untuk 17 hari, pertamax 32 hari, pertamax turbo 59 hari, solar 21 hari, Pertamina Dex 72 hari, kerosin 45 hari, dan avtur 37 hari.
”Stok BBM untuk menghadapi arus mudik Lebaran mencukupi. Kami juga jaga kondisinya sampai arus balik. Jadi, kami jamin stoknya bagus,” ujar Erika