Jurus hidup sehat kian diburu kaum urban, terlebih saat aneka jenis penyakit mengintai dan lingkungan kota kian tercemar. Yoga salah satu alternatif olah tubuh untuk tetap bugar sekaligus meningkatkan kualitas hidup.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·5 menit baca
Rabu (6/4/2022) pagi, tubuh Siska Liana Gunardi (48) meliuk-liuk di atas matras hijau di salah satu ruangan rumahnya di Kelurahan Karangtempel, Kota Semarang, Jawa Tengah. Awalnya, tubuhnya berbaring dengan kedua telapak tangan menutup di sisi samping badan. Lalu, kedua kakinya perlahan diangkat mendekati kepala. Dia membentuk pose halasana atau kerap disebut pose membajak yang melatih kelenturan sekaligus kekuatan otot punggung.
Dalam melakukan gerakan itu, Siska tak terlihat kesulitan sama sekali. Bahkan, ia mampu bertahan lebih kurang tiga menit. Namun, ternyata itu tak dicapainya dengan mudah. Sekitar 3,5 tahun terakhir, ia rutin berlatih yoga sepekan dua kali. ”Dulu, badan saya kaku sekali. Untuk melakukan gerakan-gerakan yoga dasar saja sulit. Kalau sekarang, sudah bisa banyak gerakan,” katanya.
Namun, bagi Siska, yoga tak semata soal gerakan ataupun pose yang kerap membuat orang awam berdecak kagum. Di balik kelenturan tubuhnya, dia bersyukur yoga mampu mengatasi masalah menahun yang menderanya.
Perempuan dokter spesialis radiologi itu bersaksi, dulu jemari tangannya kerap kesemutan dan kebas setiap kali bangun tidur. Hal itu sangat mengganggu aktivitas hariannya. Apalagi, ia butuh kondisi jari-jari tangan yang prima untuk menulis dan mengetik.
Pernah, ia coba mengobati kesemutan dan kebas di tangannya itu dengan terapi tusuk jarum. Namun, kondisinya tak cukup membaik. Setelah mencari informasi sana-sini, ia putuskan mencoba berlatih yoga. Perlahan, otot-otot tangan Siska terlatih hingga keluhan kebas dan kesemutannya sirna.
”Persoalan kebas dan mati rasa pada jari-jari tangan ini ternyata juga dialami teman-teman saya sesama dokter. Saya kemudian menyarankan mereka untuk yoga seperti saya. Hasilnya, sekarang mereka tidak ada keluhan seperti itu lagi,” ujarnya.
Tak hanya dirasakan mereka yang rutin dan sudah lama berlatih, manfaat yoga juga berdampak pada mereka yang baru mulai menjalaninya. Dina (26), misalnya, meski hanya sesekali berlatih karena alasan pekerjaan, sudah merasakan manfaat yoga.
”Saya jarang sekali tidur nyenyak, kerap tiba-tiba bangun di tengah tidur. Namun, setiap habis yoga, saya bisa tidur lebih nyenyak dan tidak terbangun hingga pagi. Saya juga bisa lebih rileks,” ucapnya.
Perempuan asal Kudus itu pertama kali menjajal yoga setahun lalu. Biasanya, ia yoga bersama koleganya di RSUP dr Kariadi Semarang. Dina memilih yoga karena oleh dokternya dilarang berolahraga berat setelah menderita cedera lutut.
Mengoptimalkan oksigen
Bukan saja yang masih muda dan belia, yoga juga menjadi pilihan olah tubuh bagi warga lanjut usia. Dengan yoga, mereka merasa tetap bugar di usia lanjut. Salah satunya Retnaningsih yang di usia ke-61 tahun masih rutin berjalan hingga 5.000-8.000 langkah setiap hari. Sebelum rutin yoga, ia mudah lelah.
”Ini karena dalam yoga, kita dilatih mengatur napas. Bagaimana mengoptimalkan oksigen yang masuk dalam tubuh. Kalau oksigen masuk optimal, kerja organ tubuh juga maksimal. Itu alasannya, sehabis yoga, kita merasa badan lebih segar,” ucap Retnaningsih yang juga dokter spesialis saraf tersebut.
Salah satu instruktur yoga di Kota Semarang, Clara Lifia (39), menuturkan, ada berbagai jenis pengembangan yoga. Setiap jenis memberikan manfaat berbeda. Untuk itu, perlu bagi setiap orang yang hendak mengikuti yoga tahu tujuannya kendati semuanya bermuara pada peningkatan kualitas hidup.
Clara mencontohkan, yoga hatha bermanfaat menguatkan dan merenggangkan tubuh, sedangkan vinyasa melatih kesehatan jantung. Sementara yoga yin melatih kesabaran sekaligus keseimbangan tubuh dan pikiran, sedangkan restoratif yoga bermanfaat merelaksasi tubuh.
”Jangka waktu setiap orang mencapai manfaat yoga juga beda-beda. Ada yang cepat, ada yang lebih lambat, tergantung intensitas latihan. Idealnya, latihan yoga itu seminggu dua kali,” tuturnya.
Seiring banyaknya warga yang merasakan manfaat yoga, jenis olahraga ini semakin populer di kalangan kaum urban Semarang. Meski demikian, di ”Kota Lumpia”, olahraga ini baru mulai dikenal tahun 2000. Salah satu pionirnya adalah Hamidah Helmi (56) yang biasa disapa Ading.
Menurut Ading, saat itu beberapa orang atau kelompok mulai memanggil guru-guru yoga dari luar daerah. Hal itu memantiknya belajar yoga untuk digunakan bekal mengajar. Setelah cukup mahir, dia awalnya digandeng salah satu perusahaan ternama di bidang kecantikan untuk mengajar yoga. Seiring pamor yang kian naik, dia dikontrak hampir seluruh pusat kebugaran dan hotel-hotel berbintang.
”Waktu itu hanya saya guru yang mengajar yoga. Jadi, hampir setiap hari, waktu saya habis untuk mengajar yoga dari satu tempat ke tempat lain,” ucapnya.
Ading yakin, yoga akan terus berkembang di Semarang seiring kian banyaknya orang menyadari pentingnya beryoga. ”Yoga ini olahraga kaya manfaat. Namun, perlu diingat juga bahwa yoga memiliki tingkat risiko cedera tertinggi kedua setelah American football. Untuk itu, guru yoga harus benar-benar menguasai ilmu pernapasan, ilmu gerak, hingga ilmu anatomi agar murid-muridnya tidak cedera,” tuturnya.
Dosen Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Universitas PGRI Semarang, Pandu Kresnapati, mengungkapkan, memiliki tubuh sehat dan bugar adalah impian semua orang. Untuk dapat meraihnya, perlu sejumlah upaya, antara lain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga asupan gizi, beristirahat dengan cukup, serta berolahraga.
”Selain memilih jenis olahraga, bisa juga dengan menyesuaikan waktu, misalnya menjelang berbuka puasa,” kata Pandu.
Di masa Ramadhan, jenis olahraga yang ringan disarankan bagi orang yang sedang berpuasa. Olahraga ringan yang bisa dilakukan salah satunya yoga. Selain membuat badan bugar, yoga juga bisa merelaksasi tubuh.
Dengan melatih kelenturan dan kekuatan tubuh secara seimbang, yoga menjadi salah satu pilihan paket lengkap olahraga. Memadukannya dengan asupan bergizi dan gaya hidup sehat adalah upaya menggapai rumus ideal tubuh bugar. Selamat mencoba.